9

581 62 2
                                    

Ditengah perjalanan menuju apartement Sakura, Sakura meminta berhenti di sebuah supermarket pinggir jalan untuk berbelanja bahan makanan. Sebagai suami yang siaga, Sasuke berinisiatif mendorong troli berisikan makanan.

"Kau masih ingat dengan buah kesukaanku." Sasuke memperhatikan dua plastik berisikan tomat - tomat berwarna merah segar.

"Bukan untukmu, tuan." Sakura merapihkan belanjaan yang mulai menumpuk di troli.

"Lalu untuk siapa?" tanya Sasuke. Bertahun - tahun bersama Sakura tentu membuat Sasuke tentu tau semua hal tentang Sakura, mulai dari hal kecil seperti makan sampai ke hal yang besar yaitu ukuran privat Sakura.

Sakura tidak menyukai segala sesuatu berbau tomat, Sakura sering sekali menyingkirkan tomat - tomat yang ada didalam makanan, Sakura tidak akan memakan tomat - tomat kecuali jika terpaksa memakannya.

"Tentanggaku seorang nenek - nenek." Sakura berbohong, tidak mungkin ia berkata tentang Kei dan Akira pada Sasuke.

Sasuke tampak tidak curiga dengan jawaban Sakura. Namun ada satu hal yang mengganjal dalam benak Sasuke,"kenapa Sakura belanja banyak sekali?" untuk ukuran orang yang tinggal sendiri benar jika Sakura belanja bahan makanan seperti untuk stok enam tiga bulan.

Tangan kanan Sasuke menangkap lengan Sakura yang sedang menata belajaan. Sakura menatap dengan tatapan bertanya.

"Biar aku saja."

"Hn, terserah. Ayo." Sakura sedikit salah tingkah dengan perlakukan Sasuke.

Se-independent apapun Sakura, jika laki - laki yang mendekatinya mempunyai love language nya act of service bisa luluh juga.

Tidak mau terlihat jika salah tingkah dihadapan Sasuke, Sakura melanjutkan aksi mencari - cari barang diikuti oleh Sasuke yang menuntun troli belanja mereka.





🌸🌸🌸





Sakura berjinjit untuk menggapai sebuah produk susu. Letak produk susu kesukaan kedua putranya sering berada dipaling atas rak, hal tersebut seringkali membuat Sakura kesulitan untuk mengambilnya. Biasanya Sakura akan menggendong Kei atau Akira dipundaknya untuk mengambil produk susu tersebut.

"Kalau seperti ini ku manfaatkan saja sosok pria jangkung tak berperasaan ini," ucap Sakura dalam hati.

"Sasuke, tolong ambilkan." Sakura menunjuk produk susu tersebut.

Sasuke melihat kearah Sakura menunjuk. Sebuah produk susu berukuran satu liter.

"Tidak." Sasuke menolak permintaan Sakura.

"Kenapa? Kau bilang kau sudah menjadi baik." Cerca Sakura saat mendapat penolakan dari Sasuke.

"Kau lupa menambahkan sufiks -kun dibelakang namaku," ucap Sasuke.

"Bukan lupa, memang aku tidak mau." Sakura memutar matanya bosan, ayolah ia sudah lelah berdebat, bisakah sosok dihadapannya mengalah kali ini.

"Tidak ada sufiks, tidak ada bantuan."

"Baiklah, kalau kau tidak mau. Aku akan minta tolong pada karyawan itu saja." Sakura melihat karyawan supermarket memakai seragam berwarna biru muda.

"Kau meminta tolong pada laki - laki itu? Berdasarkan sizenya saja laki - laki itu lebih cocok dipanggil adik kecil." Sasuke hampir tertawa mendengar Sakura akan meminta tolong pada laki - laki yang tingginya hanya sepundak Sakura. Sakura saja sudah kecil apalagi karyawan itu.

Bring her BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang