Cukup lama keheningan melanda mereka. Sasuke tidak ingin berbicara lebih banyak atau memberikan alasan - alasan konyol untuk membela diri.
"Setelah aku mendengar cerita mu, aku memaafkan mu..." Sakura melirik lemah ke arah Sasuke.
Sasuke menarik kedua sudut bibirnya.
"Meskipun aku memaafkan dirimu, tidak menghalangi niatku untuk menuntut cerai darimu." Ucapan tajam Sakura membuat suasana seketika menjadi tegang.
Mata hitam Sasuke membulat sempurna saat mendengar pernyataan Sakura.
"Jaga ucapan mu, Sakura!"
"Aku sudah memikirkan ini sejak lama, Uchiha. Kau kira tamparan dan kata - katamu tidak sakit?! Aku memaafkanmu bukan berarti melupakan semua perlakuan kejammu!" Sakura berteriak marah. Kalimat Sakura menyerukan rasa sakit, kecewa, dan marah yang selama ini ia pendam.
"Berhentilah berharap untuk bercerai, karena tidak akan pernah ada." Sasuke berkata dengan tegas.
"Jangan mempersulit Uchiha Sasuke. Kau yang memulai semuanya." Sakura mentap tajam Sasuke.
"Tenangkan pikiranmu. Dua hari lagi kita bertemu."
"Tidak. Dari awal kau bilang kembali atau tidaknya diri ku di tentukan setelah aku mendengar ceritamu. Sekarang aku sudah mendengar, maka terima saja keputusanku. Kau tidak boleh egois! Kau sudah menyakitiku. Lalu apa yang harus aku harapkan darimu?!" Tatapan mata Sakura seolah menatang Sasuke.
Sasuke menyesali ucapannya yang keluar karena emosi sesaat.
"Dengar Sakura! Kita menikah bukan untuk bercerai. Kita masih saling mencintai. Kau bisa mengharapkan cinta dariku yang masih sama seperti dulu."
"Kalaupun aku masih mencintaimu, coba kau pikir lagi! Bermodalan cinta kita gagal. Saat itu kita saling mencintai, bukan? Sebagai seorang wanita, aku membutuhkan sosok laki - laki yang dapat memberikan keamanan dan kenyamanan, aku mendapatkan itu dari dirimu. Namun tidak lama digantikan oleh rasa trauma."
"Beri aku kesempatan. Aku buktikan kalau aku sudah berubah menjadi lebih baik."
"Kau pikir mudah menerima kembali orang yang telah menyakitimu?! Melakukan kekerasan, yang seharusnya aku melaporkanmu ke pada pihak berwajib. Kau pikir mudah untuk ku menyembuhkan trauma - trauma kekerasan?! Sampai sekarang pun aku tidak dapat mengelola rasa sakit tersebut. Tapi dengan mudahnya kau berkata maaf dan meminta aku kembali. Dimana otak jenius mu, Uchiha Sasuke!" Sakura menarik otot lehernya untuk berbicara.
"Aku tau rasa sakit yang kau rasakan Sakura. Tapi aku tidak ingin melepaskan mu."
"Biarkan aku bebas, Sasuke," ucap Sakura dengan lemah, tenaganya sudah abis untuk menjelaskan kepada Sasuke. Kalau boleh jujur rasanya Sakura ingin menyerah saja jika berdebat dengan Sasuke, seperti tidak ada harapan untuk menang. Sakura hanya ingin mendapatkan keadilan untuk dirinya.
"Beri aku kesempatan, aku tidak bisa membuktikan apapun sekarang. Hanya waktu yang menjawab."
"Ku beri kesempatan kau tiga bulan. Jika kau masih sama seperti dulu, jangan pernah muncul dalam hidupku selamanya!" Jari Sakura memunculkan 3 jari yang berdiri, mempertegas kesempatan waktu yang ia berikan pada Sasuke.
Sengaja Sakura berikan waktu tiga bulan. Menurut Sakura tiga bulan bisa menjadi periode yang cukup panjang untuk mempertimbangkan perubahan atau perkembangan dalam hubungan, seperti mengambil hubungan ke tingkat yang lebih serius atau bahkan memutuskan hubungan.
"Ku pastikan dalam waktu satu bulan kita sudah kembali bersama." Sasuke berucap dengan percaya diri.
"Hanya waktu yang menjawab," balas Sakura.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bring her Back
Fiksi PenggemarAkibat kesalahan yang Sasuke lakukan, membuat Sakura pergi meninggalkannya. Pertemuan kembali mereka setelah sekian lama, membuat Sasuke berjanji akan membawa Sakura kembali. Bagaimana usaha Sasuke membawa Sakura kembali setelah sekian lama berpisa...