2

733 75 2
                                    

Waspadalah.... Typo bertebaran dimana - mana.

*

*

*

*

*

*

*

*

*

"Ada lagi yang ingin kau laundry, Gaara?" tanya Sakura pada Gaara sambil merapihkan beberapa pakaian milik customernya.

"Tidak ini saja. Kau akan lelah jika banyak - banyak mencuci," ucap Gaara.

"Justru cucian mu adalah uang untuk ku," ucap Sakura dengan tertawa.

Gaara adalah salah satu teman dekat Sakura sejak beberapa tahun terakhir. Ia selalu menjadi orang yang pertama menolong Sakura setiap Sakura membutuhkan bantuan.

"Kei dan Akira sudah berangkat ke sekolah?" Gaara mencoba untuk basa basi dengan Sakura.

"Ya. Aku senang melihat mereka begitu bersemangat." Sakura menampilkan wajah bahagianya.

"Baguslah jika seperti itu," ucap Gaara.

"Kau ke kantor sedikit lebih siang?" tanya Gaara dengan basa basi lagi.

"kau masih bertanya? Kau tau aku Gaara," ucap Sakura dengan terkekeh.

"Ya... terserah kau saja," ucap Gaara.

Sakura yang bekerja di perusahaan Gaara diberi keringanan untuk datang lebih siang daripada karyawan lainnya. Alasan Sakura diberikan keringanan adalah karena Sakura merupakan seorang single parent yang harus mengurus kedua anaknya terlebih dahulu di pagi hari.

"Kurasa aku hampir terlambat ke perusahaan. Aku pergi dulu." Gaara pamit dengan Sakura.

"Yaaa.... Sampai bertemu di kantor." teriak Sakura pada Gaara yang mulai jauh dari pandangannya. Gaara yang mendengar itu hanya tersenyum.

Sakura mulai merapihkan beberapa pakaian milik pelanggannya.

Sebagai pemasukan keduanya, Sakura membuka jasa laundry. Meski hanya toko laundry kecil, pemasukan dari jasa laundry yang ia buka memberikan pemasukan yang cukup besar. Sakura yang mempunyai pekerjaan lain selain membuka jasa laundry tidak ke sulitan, sebab ia mempunyai satu karyawan yang ia pekerjakan di tokonya. Terkadang jika Ken dan Akira mempunyai waktu longgar, mereka akan membantu di toko.

Setelah dirasa semua pekerjaan di tokonya sudah selesai pagi itu, Sakura bergegas menuju kantor dengan menaiki bus.





- 0 -




"Hai semua." Sapa Sakura dengan wajah berseri - seri.

"Jidat, tolonglah...." Pinta Ino dengan lemah pada Sakura, sahabatnya.

"Ayolah pig. Ini masih terbilang pagi. Kau harus semangat," ucap Sakura sambil mendudukkan bokongnya pada kursi tempatnya bekerja.

"Bukan itu jidat. Kita hanya berdua dalam satu ruangan, bagaimana kau menyapa satu orang dengan kata semua?" ucap Ino dengan kesal.

"Kau tidak bisa melihat 'mereka' kan." Sakura memicingkan matanya mulai menakut - nakuti Ino.

"Kau juga tidak bisa! Ah, sudahlah...." Ino menarik nafasnya. Sakura tertawa kecil melihat tingkah Ino.

Ino merupakan sahabat Sakura sejak mereka berada di bagian yang sama.

Bring her BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang