6

433 49 2
                                    

Cling...cling...Cling

Suara lonceng yang tergantung di pintu menandakan seseorang membuka pintu toko laundry Sakura. Posisi tubuh Sakura yang membelakangi pintu membuat dirinya tidak mengetahui sosok siapa yang memasuki toko.

"Selamat pagi. Ada yang bisa saya ban--," ucapan Sakura terpotong saat dirinya membalikan badan lalu yang ia lihat adalah sosok pria berkemeja putih yang tidak lain adalah Sasuke.

"Selamat pagi." Sasuke duduk di deretan kursi yang tersedia di toko laundry.

"Kami belum buka. Silahkan datang kembali satu jam lagi." Sakura menunjuk papan akrilik yang menunjukan close pada arah depan.

"Open." Sasuke membalikan papan akrilik yang berada tidak jauh darinya. Sasuke juga menunjuk tanda open yang terpasang di depan pintu masuk kaca.

"Baiklah. Ada yang bisa saya bantu, tuan?" tanya Sakura tanpa melihat ke arah Sasuke.

"Tidak ada." Dengan santainya Sasuke berujar seperti itu.

Tanpa basa - basi Sakura berjalan ke arah pintu, menempatkan tangannya pada gagang pintu lalu berkata,"Silahkan Anda pergi." Sakura membuka pintu, mempersilahkan Sasuke untuk keluar.

"Kau kira aku ayam? Di usir - usir terus," ucapan itu terdengar seperti candaan, tetapi Sasuke menujukannya dengan ekspresi serius.

"Memang. Ayam cemani." Tidak jauh dari Sakura terdapat sapu, Sakura meraih sapu tersebut untuk mengusir Sasuke.

"Aku membuat sarapan untuk kita." Sasuke menghiraukan perlakuan Sakura. Tidak masalah Sakura melakukan itu kepada dirinya. Sasuke tidak menganggap perlakuan Sakura tersebut buruk, justru Sasuke menganggap perlakuan Sakura menggemaskan seperti seorang istri yang sedang merajuk dengan suaminya.

"Terima kasih atas niat baik mu. Aku sudah sarapan di rumah."

Sakura melirik bekal yang Sasuke bawa.

"Tapi tidak bersama ku, kan?" Sasuke membuka kotak bekal yang ia buat sendiri. Isi dalam kotak makan tersebut tertata rapi. Lauk seperti ikan, udang dan sayuran yang dibentuk - bentuk menarik perhatian siapapun yang melihatnya. Terlihat lezat, mengundang selera untuk segera dinikmati.

"Masih sama," ucap Sakura dalam hati.

Isi kotak makan yang tertata rapi memanggil ingatan Sakura. Tidak seperti kebanyakan pria yang tidak peduli dengan penampilan, Sasuke berbeda, ia sangat memperhatikan penampilan mulai dari pakaian sampai hal terkecil seperti isi kotak makan yang harus tersusun rapi. Tidak perlu dijelaskan mengapa Sakura mengetahuinya, kalian bisa menebaknya sendiri.

"Perempuan itu yang masak?" Sakura menduga-duga alasan di balik terlihat lezatnya makanan Sasuke.

"Aku yang memasak dan membentuknya sendiri. Duduklah, ayo kita makan." Sasuke membersihkan kursi di sebelahnya.

"Aku tidak punya waktu untuk memakan racun itu. Aku pergi." Sakura mengambil tasnya yang berada diatas meja.

"Kau ingin kemana?" Pegangan tangan Sasuke menghentikan pergerakan Sakura.

"Bukan urusanmu." Sakura menatap tajam Sasuke tajam.

"Makan dulu. Aku akan antar kemana pun kau pergi." Sasuke mengangkat kotak makan.

"AKU TIDAK MAU SASUKE!" Tanpa sengaja tangan Sakura menepis kotak makan yang berada ditangan kiri Sasuke. Tepisan Sakura mengakibatkan kotak makan tersebut jatuh sehingga isinya berserakan di lantai.

Pandangan Sakura membulat.

"Maaf, aku tidak sengaja. " Sakura menaruh kembali tasnya dimeja, berjongkok memunguti makanan yang berserakan.

Bring her BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang