Aku menatap layar ponsel sekali lagi, melakukan refresh pada laman portal kampusku beberapa kali, mengecek nama dan nomor induk mahasiswa milikku lalu pasrah saat tahu nilai tetap tidak berubah. Nilai ujian tengah semesterku sudah keluar dan hasilnya tidak terlalu memuaskan.
Setelah melakukan refresh kembali untuk terakhir kalinya dan nilai itu masih tetap sama aku memilih membuka ruang obrolan grup yang mulai ramai.
|Nilai bukan segalanya (7)|
Jimin baru saja mengubah nama grup
Yeri: Seperti yang diharapkan dari seorang Park Jimin.
Jinhwan: Sekarang aku paham kenapa kau mengulang beberapa matapelajaran. Moto hidupmu ternyata seperti itu.
Jimin: Aku mengatakan yang sebenarnya loh, nilai bukan segalanya, kawan-kawanku tercinta.
Jinhwan: Geli
Johnny: ^2
Seungcheol: ^3
Jinhwan: ^4
Jungkook: ^5
Yeri: ^7
Jimin: Nona Yeri, setelah 5 itu 6. Waktu sd kau menyuap kepala sekolah agar lulus ya?
Yeri: Jangan membuatku mengumpat. Aku sekalian mewakili Jisoo.
Johnny: Itu anak kemana memangnya? Tumben tidak muncul.
Jinhwan: Yakin 100% bahwa ia sedang meratapi nilai ujiannya.
Yeri: Yuhuu @you
Johnny: Nilai ujiannya memang sejelek apa sih? Masih lebih jelek punya Jimin'kan pasti.
Seungcheol: Tidak perlu diragukan lagi itu.
Jinhwan: Kalau Jimin sudah tidak tertolong. Ibarat penyakit, sudah tingkat akhir.
Jimin: Kenapa kalian gemar sekali menyiksa lelaki tampan tidak berdosa ini?
Jungkook: Jijik.
Yeri: Jungkook yang biasa hanya diam saja bahkan sudah mual dengan kelakuanmu, Jim.
Jimin: Jungkook-ah, sesama kelahiran Busan kita harus saling mendukung.
Jinhwan: Jungkook mungkin malu mengakui kalian sebenarnya satu kampung.Aku hanya membaca pesan dalam ruang obrolan itu tanpa berniat membalas, mereka sedang asik menghina Jimin, jadi biarkan saja dulu. Jangan diganggu.
Aku lalu memilih untuk membuka media sosial, berharap dapat mengalihkan perhatianku dari nilai-nilai barusan dan sebuah konten berisi makanan berhasil membuat perhatianku teralih.
Seseorang sedang memperlihatkan bagaimana cara membuat corn dog dan mendadak aku jadi ingin mencobanya. Kurasa aku punya semua bahan-bahannya di kulkas, selagi tidak ada orang di rumah, aku akan mencobanya.
Papa seperti biasa pergi bekerja, Mama mempunyai janji dengan teman-temannya dan kakakku tersayang harus rela menemani ibu negara hari ini. Mama bersikeras membawa Namjoon dengan tujuan memperkenalkan anak sulungnya itu pada teman-temannya, Mama pernah bilang kalau ia sudah bosan terus menerus mendengar ucapan sombong temannya mengenai anak mereka, jadi sekarang giliran dia. Dasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
FanfictionLife without love is like a tree without blossoms or fruit. Better to have loved and lost than never to have loved at all. You know you're in love when you can't fall asleep because reality is finally better than your dreams. ➵ft. Suga from BTS ©Der...