Yoongi itu tidak romantis dan aku yakin kalian sudah tidak asing dengan fakta tersebut. Yoongi tipekal yang berbicara terus terang, kalau mau membicarakan sesuatu ia akan langsung ke poinnya, tidak sepertiku yang harus berputar-putar terlebih dahulu. Hal yang membuat beberapa orang menganggapnya sebagai lelaki kaku apalagi kadang ia tidak menyaring kembali perkataannya, tetapi ada hal baik yang didapat, yaitu aku yang tidak lagi harus merasakan takut bila ada perempuan yang mau mendekati Yoongi.
Meskipun aku harus menyiapkan stok kesabaran ekstra. Walau begitu, Yoongi terkadang tetap dapat menunjukkan sisi manisnya hanya padaku, tolong diingat hanya padaku ya.
Yoongi dapat berubah menjadi manis hanya dalam dua situasi, pertama dan yang paling sering terjadi adalah ketika aku merajuk atau marah padanya, dan kedua ketika dirinya sedang kelelahan. Walau terkadang Yoongi dapat berperilaku manis tiba-tiba diluar kedua situasi tersebut, misalnya dengan mengirimkan pesan seperti pada saat ini.
Yoongs
|"Kau lucu."|Saat aku mengatakan tiba-tiba dan mendadak itu berarti memang tiba-tiba dan mendadak. Aku masih berada dalam kelas, mendengarkan penjelasan dosenku ketika pesan itu masuk membuat seluruh atensiku yang sebelumnya berada pada dosen berkacamata kotak sempurna itu buyar.
Aku kadang merasa miris dengan diriku yang mudah sekali merasa tersipu bila dipuji begini, astaga.
Aku mengulum senyum, mendirikan buku dan menenggelamkan wajahku di sana, berusaha untuk tidak menjerit. Aku tahu, aku memang terlalu berlebihan tapi masalahnya ini Yoongi yang mengirim pesan, Yoongi, Min Yoongi ituloh.
Aku kemudian menegakkan kembali punggungku, mengatur nafas dan melirik sekilas pada dosen yang masih sibuk menulis di papan tulis kemudian mengetikkan balasan pada Yoongi.
Yoongs
|"Kau lucu."||"Kok mendadak?"|
|"Apa kau tersenyum?"
Kenapa harus ditanya? Padahal dia'kan sudah tahu jawabannya!!?
|"Iya. Lalu?"|
|"That's the point."|
Ini benar Yoongi yang mengirim pesan'kan?
|"Bisa bantu aku menyederhanakan matematika?"|
Tiba-tiba? Jangan-jangan Yoongi sudah kembali ke mode warasnya, eh tunggu, kalau dia waras harusnya dia tidak akan meminta bantuanku. Tapi aku tetap membalasnya, melirik sekilas kembali pada dosenku. Aku merasa berdosa sekali seperti ini.
|"2i<6u"|
Aku perlu beberapa sekon untuk mengingat bagaimana cara menyederhanakannya, tolong dimaklumi kepintaranku diambil seluruhnya oleh Namjoon makanya jadi begini. Lagipula aku bukannya tidak tahu, tapi lupa saja.
|"i<3u"|
|"I love you too."|
Oke, hentikan. Sudah cukup! Aku tidak sanggup. Tolong siapapun bantu aku mengecek keadaan Yoongi, ini benar dia yang mengetik? Dirinya mengetik dalam keadaan sadar dan tanpa dibawah ancaman apapun'kan?
|"Jangan tersenyum terus, kuliah yang benar. Aku akan mengantarmu pulang nanti."|
Bagaimana bisa dia melakukan ini?! Oh, astaga.
Aku membekap mulutku sendiri, menahan untuk tidak berteriak histeris. Jadi, ini rasanya digoda oleh kekasih sendiri?
"Kau kenapa?" Bisikan itu berasal dari Jimin yang duduk di sebelahku, berhasil membuat Jungkook serta Yeri yang juga duduk sebaris ikut menoleh menatapku sambil mengerutkan kening bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Fiksi PenggemarLife without love is like a tree without blossoms or fruit. Better to have loved and lost than never to have loved at all. You know you're in love when you can't fall asleep because reality is finally better than your dreams. ➵ft. Suga from BTS ©Der...