10

10.6K 1.2K 153
                                    

"Kenapa kau menyembunyikannya dari kami huh?!" Bentak Shotaro

Yangyang menatapnya sedih

Jeno mengusap pelan punggung Shotaro

Haechan sudah terisak

Jaemin yang menatapnya kosong

Dan...

Renjun yang tersenyum pucat

Ketiga kakak mereka juga orang tua mereka hanya memalingkan wajah mereka

Tidak sanggup dengan apa yang mereka lihat

Shotaro mencengkram bahu Renjun

"Kenapa Ren? Kenapa!" Tangis itu pecah seketika

Shotaro menunduk menangis sambil mencengkram bahu Renjun

Jeno mendongakkan wajahnya

Berusaha menahan tangisnya

Namun itu sia-sia

Air mata itu tetap keluar begitu saja tanpa di minta

"Kak Yuta! Itu semua bohong kan? Renjun bisa di sembuhkan kan?!" Haechan menggoyang-goyangkan tangan sang kakak

Bruk!

Jaemin terduduk dengan isakan yang terdengar mengiris hati semua orang

Renjun masih bertahan dengan senyumannya

Yangyang rasanya ingin menonjok saudara kembarnya yang terus menerus tersenyum seakan-akan ia akan pergi

"Jangan menangis..."

Dua kata yang mampu membuat kelima orang yang jauh dari keadaan baik-baik saja itu mendongak

"Aku tidak akan kemana-mana...aku hanya akan berada di hati kalian masing-masing" Ucap Renjun

Kelimanya menggeleng ribut

"Tidak! Kau akan tetap disini! Di depan kami!" Teriak Yangyang

Taeyong segera memeluk adiknya itu

Jaehyun bergerak membantu Jaemin berdiri dan merangkul Jeno

Yuta menarik Haechan kedalam pelukannya

Renjun menggengam tangan Shotaro yang berada di bahunya

"Berjanji lah, kau tidak akan bersedih lagi" Ucap Renjun

Shotaro menggeleng ribut

"Ren..."

Yangyang melepaskan pelukan Taeyong kasar ia berlari memeluk Renjun erat

Disusul oleh kembarannya satu persatu

"Jangan bersedih lagi" Ucap Renjun

"Bagaimana bisa!" Teriak Jeno frustasi

"Bagaimana bisa Ren! Aku tak bisa tanpa mu! Kau tau itu!" Teriak Jeno

Renjun mengelus kepala adik kembarnya itu

"Tenanglah, kau akan menjadi pemimpin mereka nantinya, jadilah kuat, akan ada empat kepala yang bersandar pada bahu lebar ini. Ah, aku iri..." Ucap Renjun di akhiri dengan tawa kecilnya yang tentu saja tak membuat keadaan menjadi baik

Renjun menatap ke arah Haechan yang sudah memerah menahan tangis

"Haechanie, kau akan menjadi cahaya mereka nantinya, tolong sinari mereka jika mereka jatuh ke dalam kegelapan, jangan terus bersedih, karena kegelapan akan terus meraja lela tanpa adanya cahaya" Ucap Renjun

Pecah. Tangisan Haechan pecah, pertahanan yang ia buat sedari tadi nyatanya tak cukup kuat

Renjun membawa Haechan ke dalam pelukannya

Kemudian ia kembali menatap ke arah Jaemin

Jaemin yang sekarang sudah hampir pingsan

"Jaeminie, setelah ini kau harus terbiasa jika Yangyang terbangun dan memintamu untuk memasak, kau juga harus sabar Jaeminie, walaupun mereka tak mendengarmu, percayalah di hati terdalam mereka, mereka melakukan hal yang kau suruh" Ucap Renjun

Jaemin menggeleng pelan kepalanya

Ia ingin menangis hanya saja air matanya terasa kering

Renjun mengusap kepala Jaemin

Kemudian matanya beralih ke arah Yangyang

"Yangie, kau harus menjadi bulan bagi mereka, bulan yang menenangkan hati setiap malam, kau harus peka Yangie, biarkan mereka bersandar pada bahumu, jika kau butuh sandaran maka datanglah padaku, aku pasti akan memberikanmu sandaran" Ucap Renjun

Yangyang terisak keras

"T-tidak! A-aku tidak bisa!" Lirihnya

Renjun tersenyum dan menatap tepat di mata bengkak Yangyang

"Kau bisa"

Kali ini matanya menatap ke arah Shotaro

Yang terlihat paling kacau di antara saudaranya yang lain

"Taro-ya, Jika mereka tak melakukan tugas mereka, maka kau harus menegur mereka hm? Kau harus menjadi protector eoh? Jagalah mereka aku akan menjagamu dari atas" Ucap Renjun

Shotaro menggelengkan kepalanya

"Jangan mengatakan apapun seolah-olah kau akan pergi! K-kau tak akan kemana-mana!" Ucap Shotaro

"Aku tak akan kemana-mana, hanya saja aku lelah" Ucap Renjun

"Jika lelah maka tidurlah!" Ucap Yangyang

Ia paham. Ini saatnya

Haechan memeluk tubuh Renjun agar bersandar ke dadanya

Para kembarannya yang lain juga memeluk tubuh Renjun

"Maafkan kakak..."

Hening.

Tubuh mereka berenam masih saling memeluk

Walaupun salah satu jiwa sudah tak berada di tubuhnya

"Biarkan kakak tidur..."

"Selamat malam kak..."

Leukimia|| NCT 00L✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang