03. Ramadhan Day 2: Sahur.

1.6K 389 97
                                    

“AAAA BUNDA TOLONGIN CHANDRA HUAAA!!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“AAAA BUNDA TOLONGIN CHANDRA HUAAA!!”

Alis Lisa tertaut saat mendengar suara melengking milik Chandra, berasal dari ruang tamu dimana tuh anak lagi tidur.

Sekarang sudah jam tiga, waktunya sahur sudah tiba dan Lisa udah bangunin Chandra dari lima belas menit yang lalu kemudian berakhir dengan—Chandra cuman iya iya aja terus tidur lagi di sofa ruang tamu.

Katanya mau melekin mata sama ngumpulin nyawa, tapi nyatanya tuh anak lagi tidur.

“Adik kamu tuh Lis, urus dulu kenapa dia. Bunda tanggung lagi masak buat sahur, sebentar lagi selesai.” Bunda bersuara sambil menumis bawang merah dan bawang putih untuk membuat kangkung.

Lantas Lisa mengangguk, berjalan menuju ruang tamu dimana ada Chandra lagi tiduran. Mukanya udah jelek banget terus kaki nya kaya orang lari-lari.

Ini anak mimpi? Apa lagi ngerjain Lisa ya?

“BUNDA! HUAAA CHANDRA GAMAU MAT—”

PLAK.

Mata Chandra langsung melotot dan bangun, saat tamparan lumayan keras; mendarat di pipi. Menimbulkan sensasi rasa yang berdenyut nyeri.

“Astagfirullah! Ari maneuh saha?” Lisa—yang merupakan pelaku yang telah menampar Chandra udah gaya kaya mbah dukun mau ngobatin pasien, tak lupa memegang kepala Chandra seolah anak itu sedang kesurupan.

“KAAKK IHHH!”Chandra merengek kesal, rasa sakit di pipinya masih berdenyut. Ini lagi kakak nya kaya orang gila. “Ngapain si? Gila ya?” sungut Chandra setengah tak terima.

Sedangkan Lisa mendengus, mencibir perkataan Chandra. “Enak aja, lo tuh tadi teriak-teriak kaya orang kesetanan. Mimpi apaan si lo? Oh jangan-jangan mimpi di panggil sama yang maha kuasa ya?” tebak Lisa sambil mengejek.

“heh kakak, ngomong nya.”

Dari arah pintu depan—Ayah datang, membawa kopi hitam di sebelah tangan nya, Ayah habis nongkrong di depan kayanya.

“hehe maaf.” Lisa nyengir lebar, terkekeh pelan dan ikut duduk saat Ayah duduk di sebelah Chandra. Anak itu kini sudah duduk juga, setelah bangkit dari tidurnya.

“ngomong-ngomong kamu mimpi apa?” Tanya Ayah, beralih natap Chandra.

Chandra neguk salivanya sejenak sebelum menjawab. “Mimpi di kejar titan yah.” Jawab Chandra. Wajahnya nampak nelangsa.

“Titan tuh apaan deh?” Tanya Ayah dengan alis tertaut, merasa asing dengan kata 'Titan'.

“kaya raksasa, gede banget. Makan nya manusia, huhu serem deh. Chandra mimpi dikejar mereka terus yang lebih parah nya ... titan nya itu—” Chandra gantung kata-kata nya.

“titan nya kenapa?” Lisa yang penasaran ikut bertanya.

“Titan nya itu—mukanya bang Jevan masa, pas dikejar Chandra takut banget tapi ngakak juga liat muka bang Jevan jadi titan.” jawab nya.

RAMADHAN! (ft. 97L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang