04. Pesan dari Jevan

1.8K 409 254
                                    

Sudah memasuki dua minggu puasa, semua nya berjalan lancar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah memasuki dua minggu puasa, semua nya berjalan lancar. Begitupun dengan jualan takjil dan lonjakan orang-orang yang memesan kue lebaran—juga semakin banyak.

Kini seperti biasa, Lisa dan teman-teman nya berjualan takjil jam setengah empat sore. Bedanya kini hanya ada anak perempuan nya saja, anak laki-laki nya tidak ikut jualan sebab mereka sibuk. Perlahan-lahan mencoba mencari kerjaan.

Karena katanya mereka mau kuliah sambil kerja. Ada yang sudah memasuki semester akhir dan ada pula yang sebentar lagi sibuk memikirkan skripsi.

Lisa dan teman-teman nya masih santai karena sebanyak apapun tugas, mereka pasti tetap mementingkan pendidikan.

Kelompok terbagi lagi.

Rosa, Miyeon dan Lisa—dalam satu kelompok dan berjualan di depan gang sedangkan Mina, Eunha dan Minnie—sekelompok yang berjualan di depan jalan sana.

Mereka juga ngangkut meja nya sendiri pake motor karena bagaimanapun kini anak laki nya sudah tidak bisa membantu.

Terhitung sudah seminggu mereka tak lagi terlihat, meskipun tak terlihat di sini—kebisingan mereka dalam mengisi kampung tetap menjadi nomor satu. Apalagi waktu berbuka dan sahur.

Lisa juga tak melihat Jevan lagi, katanya Jevan sudah mulai bekerja menjadi pegawai kantor bagian akuntansi dalam mengelola laporan perusahaan dan antek-anteknya. Katanya si gitu.

Soalnya itu anak juga jarang keliatan, biasanya mah nongol terus kaya jelangkung.

“Hahh.” Miyeon menghela nafas melihat pejalan kaki hilir mudik masuk kedalam gang. Matanya nampak menerawang. “Bayangin deh, andai hidup kita kaya di dunia Wattpad.” ujarnya.

Membuat Lisa yang sedang mengusir lalat bandel—nampak menoleh. Wajah Miyeon terlihat benar-benar dramatis saat itu. “Enak kali ya?” Tanya Miyeon pada kedua temannya itu; Rosa dan Lisa.

Sedangkan Rosa yang sedang makan gorengan bakwan—menoleh, menguyah nya tanpa dosa. Katanya tuh anak lagi datang bulan, makanya gak puasa. Lisa juga belum dapat-dapat nih, nunggu giliran aja hehe.

“Enak lah, apalagi kalo jadi yeen.” Rosa menanggapi, melirik pada ibu-ibu yang natap dia julid banget. Tapi lebih ke name tag yang di pake Rosa si.

Tau gak si, nih anak juga konyol. Pake name tag segede gaban di lehernya kaya anak-anak MOS gitu loh. Terus tulisan nya gini.

“KALO LIAT SAYA MAKAN BUKAN BERARTI SAYA TIDAK ADA AKHLAK, HANYA SAJA SAYA SEDANG DAPAT. JADI JANGAN JULID, TERIMAKASIH.”

RAMADHAN! (ft. 97L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang