08. Random

1.8K 334 112
                                    

Selain Jevan, maka Jendral sama hal nya dengan laki-laki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selain Jevan, maka Jendral sama hal nya dengan laki-laki itu. Kelakuan nya bahkan lebih aneh dari Jevan jika di pikir-pikir. Mungkin dalam hal apapun Jendral jauh lebih kalem dan sama sekali tak terlihat sama seperti Jevan.

Namun jika hanya bersama Chandra atau di rumah—Jendral suka bertingkah aneh atau mungkin saat aneh?

Lisa tak pernah menyangka sejak awal mengenal Jendral, laki-laki muda itu sangat sensitif atau bisa dibilang alergi terhadap hewan berbulu. Yaitu kucing.

Namun aneh nya Jendral malah memelihara lebih dari tiga kucing, yaitu empat kucing. Padahal dirinya benar-benar alergi, dekat dengan kucing saja terkadang bersin tanpa henti. Membuat hidung mancung nya memerah.

Lisa bahkan tak mengerti dengan jalan pikiran laki-laki muda itu. Seperti sekarang, keempat kucing nya yang dinamai—Deterjen, Boom, Jelita dan tatang—sedang berlarian kesana kemari. Mengejar Chandra yang heboh mengajak keempat kucing itu bermain.

Sedangkan Jendral yang sedang memakai maskernya—terus bersin tanpa henti, matanya berair sebab hidung nya benar-benar gatal.

“Heh deterjen ayo kejar, nanti dapet ikan asin dari gue.” Chandra meledek, berusaha memancing emosi si oren; kucing bernama deterjen.

Si oren nampak terpancing, berlarian mengejar Chandra yang mengitari dapur. Membuat Lisa sedari tadi terus menghela nafas nya melihat kelakuan adiknya, takut-takut kalau Chandra menginjak nastar yang sudah di bentuk diatas loyang.

Ngomong-ngomong soal si Deterjen, ini kucing sebenarnya punya dendam mendalam sama Chandra. Si oren juga sebenernya gabisa diem, selalu gigit sama nyakar. Kadang Chandra selalu ngasih dia ikan teri asin.

Sementara ketiga teman kucing nya itu selalu di kasih whiskas, benar-benar pilih kasih. Itu lah yang membuat deterjen benar-benar musuh terhadap Chandra.

Dan yang menamai keempat kucing Jendral sendiri adalah Chandra, oknum memberi nama yang sama sekali tidak ada unsur aestethic nya. Jendral sendiri tak masalah kucing nya dinamai apa saja.

“hachimmm..”

Suara bersin Jendral terdengar terus saat laki-laki muda itu menggendong Tatang—kucing gembul abu-abu di paha nya. Seperti si Tatang lelah bermain dengan Chandra. Begitupun Boom dan Jelita.

“lo alergi kucing ko bisa-bisa nya melihara kucing?” Lisa bertanya, mengabaikan Jevan yang duduk membelakangi nya sambil memainkan tepung di dalam wadah. Gatau ngapain.

“gue gak alergi ka, cuman bulu kucing nya suka bikin hidung gue gatel.” Elak nya.

Lisa mendengus, mengetuk-ngetuk lantai sambil menunggu nastar matang di oven sementara beberapa nastar diatas loyang ia simpan di lantai. Chandra masih lari-larian sama kucing oren.

Sedangkan ketiga kucing lain nya sedang bermanja-manja pada sang pemilik. yaitu Jendral.

“chan, sampe lo nginjek adonan nastar nya. Gue pites kepala—”

RAMADHAN! (ft. 97L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang