Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐻🐻🐻🐻🐻
"Jadi seperti ini caranya, kamu paham?"
Sehun menggeleng, padahal Kai sudah menjelaskan berulang kali.
"Coba kerjakan yang kamu bisa." Kai memutar soalnya menjadi hadap Sehun.
Sedangkan lelaki mungil itu menggaruk kepala, menatap angka saja sudah membuat perutnya mual. Tidak, tidak. Kak Kai sudah rela meluangkan waktu untuk mengajarnya, ia tidak boleh menyerah begitu saja.
"Um...tadi--rumusnya.." Sehun mengingat-ingat perkataan Kai. Perlahan ia mulai mengerjakan beberapa soal yang ia yakin memiliki jawaban benar. Setidaknya langkah yang Sehun lakukan tepat.
"Seperti ini kak?" Sehun menatap Kai dengan ragu.
"Hm..pintar~ Saya percaya kalau kamu pasti bisa." Kai tersenyum tipis.
"Soalnya Kak Kai yang ngajarin aku," ucap Sehun tersipu malu.
Kai mengalihkan pandangan ke arah lain, Sehun yang merona membuatnya semakin imut. Kai jadi salah tingkah.
"Dek, kamu tidak boleh mengeluarkan ekspresi itu di tempat umum."
"Eh?" kikuk Sehun "Kenapa kak?"
'Setiap kali kamu membuat ekspresi itu membuat saya jadi ingin cium kamu.' batin Kai. Mana mungkin ia mengatakan langsung kepada Sehun.
