Love Story • AU! KAIHUN ✔

25.

"Kok menangis lagi, hm?" Kai mengusap air mata lelaki mungil itu.

Wajah tampannya harus tertutup sementara untuk menghindari supaya Sehun tidak tertular dengannya. Masker warna putih, rambut berantakan dan memakai sweater tebal. Ia rela menjemput pacar imutnya ini karena khawatir terjadi apa-apa di tengah jalan.

Sehun menggelengkan kepala, menolak untuk memberitahu Kai.

Kai bingung, harus menggunakan cara apalagi supaya lelaki mungil itu tidak menangis?

"Dek, saya lapar. Kamu bisa masakin kakak sesuatu yang hangat?"

"Um..bisa, kak." Sehun menghapus air matanya. Berjalan menuju dapur, mengotak-atik bahan makanan yang Kak Kai punya.

Dan~ Jadi! Bubur ayam dengan campuran ginseng di dalamnya untuk meningkatkan energi dan daya tahan tubuh orang ketika sedang sakit.

Dengan hati-hati Sehun membawanya ke kamar Kai, "Ini kak makanannya."

"Suapin, dek."

"Hihi..ternyata Kak Kai kalau sakit bisa manja juga." Sehun tertawa kecil, ia duduk di tepi ranjang. Mengambil sesendok bubur lalu ditiupnya perlahan sebelum dimasukkan ke dalam mulut Kai.

"Saya jadi tidak bisa merasakan masakan kamu ketika sakit." Tentu saja, mulutnya menjadi hambar. Sebenarnya Kai tidak terlalu mood untuk makan, demi Dek Sehun, ia harus cepat sembuh.

Kai memakan buburnya dengan lahap, lalu Sehun memberikan segelas air putih dengan obat di tangannya, "Lebih baik Kak Kai istirahat sekarang."

"Sini kamu juga tidur, besok sekolah kan? Saya tidak ingin kamu kelelahan.." Kai menepuk-nepuk ruang kosong di sampingnya.

Malu-malu, Sehun menaiki kasur dan tidur di sebelah Kai, "Cepat sembuh ya, Kak Kai.." gumam Sehun lalu membalikkan badannya membelakangi Kai.

"Iya dek sayang." Kai memeluk tubuh mungil itu dari belakang.

Kemudian keduanya sama - sama terlelap ke dunia mimpi.

----BONUS PART----

Pada pagi hari, Sehun mengecek suhu tubuh Kai, "Syukurlah demamnya turun."

"Siapa dulu dong yang merawat?"

"E-eh..Kak Kai sudah bangun?" Sehun tersipu malu.

.
.
.
.
.

TBC.