#2 Siapa Dia

77 21 23
                                    

Terlihat dua orang gadis tengah menyenderkan punggung mereka pada sandaran kursi yang disediakan disana, tempatnya juga nyaman. Di bawah pohon, jadi tidak kepanasan.

"Lilis" panggil Firda.

Yang dipanggil pun menatap tak suka. "Kebiasaan banget lo suka manggil gue gitu. Nama gue Alisha, bukan Lilis" ucapnya.

Firda terkekeh pelan"Ya kan nama lo juga ada 'Lis' nya"

"Serah deh serah. Semerdeka lo" Alisha merotasikan bola matanya menatap sang sahabat.

"Sha" panggil Firda. Yang dipanggil pun hanya bergumam karena fokus dengan benda pipih dalam genggamannya.

"Beli minum yuk, haus nih gue" ucap Firda.

Alisha menoleh, lalu menganggukkan kepalanya. "Yaudah ayo, lagian kayaknya anak-anak udah diajarin
bang Tino sama bang Farel"

Firda mengangguk. "Iya. Kita bisa istirahat dulu"

Keduanya berdiri hendak membeli minuman di toko seberang. Saat hendak menyebrang, suara bariton mengintrupsi gerakan mereka.

"Minggir Fir, gue mau ngomong sama Alisha" itu Aliandra.

"Gak. Gue tau apa yang mau lo lakuin" Firda menatap nyalang pemuda di hadapannya ini sambil bersedekap dada. Sedangkan Alisha masih terdiam di tempatnya.

Yang ditatap justru terkekeh
"GUYS" teriaknya. Tak lama, lima orang berbadan besar menghampiri mereka.

"Urus ni cewek" perintahnya. Kemudian empat orang diantara mereka segera menghampiri Firda. Dua orang memegang kedua tangannya hendak dibawa pergi, yang satu mencengkeram rahangnya, sedangkan satu lagi berjalan di depan.

"Bawa" perintah Aliandra pada empat orang itu.

Sebenarnya Firda juga bisa beladiri, namun sudah dipastikan bahwa ia akan kalah dengan empat orang berbadan besar ini. Memberontak pun percuma, tenaganya tak cukup kuat.

Sebelum ia dibawa pergi, ia mendengar Alisha terus meneriaki namanya dan hendak menghajar ke empat orang itu, namun cekalan di tangan Alisha segera membawa gadis itu pergi diikuti oleh satu teman Aliandra.

"Kalian mau ngapain sih?" tanya Firda kesal. Biarkanlah ia dibawa, toh ia pasti sangat mudah untuk lolos karena ancaman kecil.

"Diem! Kita cuma ngelakuin perintah si bos" ucap salah seorang dari mereka yang diketahui bernama Dika.

Mereka membawa Firda ke tempat yang agak jauh dari tempat Aliandra membawa Alisha.

"Udah. Sekarang lo lepasin gue, kalo ngga yaudah gue tinggal lapor nyokapnya Andra" ucap Firda.

Pegangan di kedua tangannya terlepas. "Ck, jangan lah. Ngadu mulu lo, ntar kita yang dimarahin sama si bos" ucap Dika.

"Yaudah. Buruan susulin tuh bos lo. Gue mau beli minum" gadis itu beranjak dari tempatnya.

"Awas aja kalo macem macem" Ancam Dika.

Kemudian keempat orang itu pergi ke tempat Aliandra membawa Alisha setelah melihat Firda benar benar pergi membeli minum.

Diam diam Firda tersenyum smirk. 'Cuma satu macam doang kok' batinnya.

Setelah membayar minumannya, ia segera menyusul Alisha yang dibawa Aliandra.

Sedangkan di lain tempat-

"Lepasin kak! " Alisha menyentak tangan Aliandra yang sedari tadi mencekal pergelangan tangannya.

Gadis itu mengedarkan pandangannya, ternyata kakak kelasnya ini membawanya ke tempat yang jauh dari keramaian.

"Mau kakak apa sih?! "

Kata Takdir [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang