Chapter 4

63 10 4
                                        

Bagian Empat |Sesuai Aplikasi ya Nek!|

Selamat Membaca🌻
.................................................

Segala dahaganya telah hilang setelah meminum es teh terenak buatan Nek Suci sendiri. Entahlah, mungkin bentuknya sama seperti es teh pada umumnya, tapi jangan salah rasanya sangat enak dan manisnya pas.

     "Arsha makasih ya udah tolongin nenek sampai nganter nenek kerumah juga."

     "Nenek udah bilang itu lebih dari lima kali kalau Arsha hitung," ujarnya sembari mengangkat kelima jarinya.

Nek Suci terkekeh.

     "Arsha juga mau ngucapin makasih sama nenek. Udah dibikinin es teh seenak ini, mungkin es teh nenek bakal masuk ke list minuman favorit Arsha habis ini," ucap Arsha lalu terkikik geli.

Es teh nya sudah habis. Tapi ia masih haus. Masih ada lagi satu gelas es teh yang masih penuh di meja itu.

     "Gue ambil nggak ya? Tapi nggak sopan banget langsung ngambil gitu aja. Tapi gue masih haus... Gimana dong nih," batin Arsha bimbang.

Ia menatap wanita yang seumuran dengan neneknya. Ia menggigit bibir bawahnya menahan air liur nya agar tidak menetes. Malu kan kalau 'ngeces' sembarangan.

Nek Suci yang seakan peka dengan kegundahan Arsha pun angkat bicara.

     "Kalau Nak Arsha masih haus, itu masih ada segelas lagi belum ada yang minum."

Dengan senyum canggung Arsha mengulurkan tangannya perlahan untuk mencapai gelas tersebut. Tiba-tiba saja gelas itu sudah melayang karna diambil oleh seseorang.

Dia...

Es tehnya...

Diambil orang. Hiks.

Raut wajah Arsha terlihat murung. Es teh yang menjadi sumber semangatnya kini sudah raip diminum orang lain.

     "Arka... Kamu itu nggak sopan tau nggak! Kan kasihan Arsha-nya nggak jadi minum," tegur Nek Suci.

Ah iya dia ingat. Laki-laki itu adalah cucu Nek Suci yang waktu itu datang menjemputnya dirumah Arsha.

     Arsha berusaha tersenyum, "Gapapa kok, Nek. Emm, Arsha pamit pulang dulu ya, takutnya nanti dicariin kanjeng ratu dirumah."

     Nek Suci mengangguk. Membiarkan Arsha menyalimi tangannya.

     "Arka kamu antar Arsha ya," pintanya.

     "Nggak."

     "Kamu itu. Antar atau nenek bakal marah sama kamu," ancam Nek Suci.

Bukannya menjawab cowok itu malah menatap kearah Arsha. Ia seakan menyuruh Arsha untuk menolak permintaan neneknya. Karna tingkat kepekaan Arsha sangat tinggi ia pun paham akan maksud dari cowok itu.

     "Nggak usah, Nek. Biar Arsha pulang sendiri aja, lagipula kan Arsha bawa sepeda," tolak Arsha halus.

     "Ya sudah kalau begitu."

     "Emm kalau Arsha kangen sama es teh nenek, boleh nggak Arsha datang kesini lagi? Hehehe," kata Arsha cengengesan.

Suci pun mengangguk seraya terkekeh. Ternyata cucu dari sahabatnya sangat lucu.

     "Boleh banget. Kalau perlu kamu DM aja ke instragramnya Arka kalau kamu mau es teh buatan nenek."

•••

ARSHAKA [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang