Bagian Lima | Benci jadi cinta? |
Persetan dengan tatapan orang-orang yang masih terjaga dibangunan itu. Ia dengan PD nya melangkah bersama dengan Neneknya.
Piyama yang melekat pada tubuhnya dan sendal rumahan berbulu tak membuatnya risih. Rambutnya juga acak-acakan karna tertiup angin saat mengendarai motor.
Dia celingukan mencari ruangan yang dimaksud oleh sang nenek. Langkahnya terhenti setelah menemukan ruangan yang ia cari.
Ruang Anggrek.
"Nek, ini nih ruangannya."
"Yang benar? Nanti kalau salah gimana?" ucap Wati setengah tak yakin dengan ucapan Arsha.
Arsha mengerucutkan bibirnya, "Yaelah Nek nggak percaya banget sama cucu sendiri. Nanti kalau salah ya tinggal keluar aja bilang salah ruangan gitu."
Wati membuka pintu ruangan tersebut dengan perlahan. Ia berharap agar tebakan cucunya benar. Sebenarnya ia juga tidak tahu dimana Suci dirawat, ingin bertanya resepsionis tapi saat itu tak ada orang, tapi Arsha justru dengan yakin mengatakan bahwa Suci dirawat diruangan ini.
Saat ia bertanya kenapa Arsha begitu yakin dan dengan santainya ia menjawab kalau dirinya hanya mengandalkan feeling nya saja. Dan mengatakan kalau kebanyakan FTV-FTV yang ia tonton juga banyak yang menggunakan ruangan itu.
Ia tidak habis pikir. Ngidam apa dulu menantunya saat hamil Arsha.
"Assalamualaikum," sapa Wati kepada penghuni didalam ruangan itu.
"Waalaikumsalam. Silahkan masuk," ucap orang yang ada didalam.
"NAH KAN BENAR TEBAKAN ARSHA! NENEK SIH NGGAK PER-"
Wati segera membekap mulut cucunya sebelum menciptakan kegaduhan yang berlebih. Ia tersenyum canggung kearah Suci yang terbaring lemah diatas brankar.
"Nenek kan udah bilang. Suci punya riwayat jantung kalau kamu berisik bisa-bisa penyakitnya kumat. Kamu itu keturunan siapa sih, Sha. Pintarnya kok nggak ketulungan," bisik Wati.
"Maafin Arsha ya. Dia emang suka gitu, maklum waktu kecil suka ngelihat monyet dihutan," kata Wati asal sambil menghampiri Suci.
Arsha menggerutu kesal mendengar ucapan Wati. Enak saja dia kan tidak suka lihat monyet, ia lebih suka adu suara dengan serigala difilm-film horor.
•••
"Kamu harus banyakin istirahat, jangan kecapekan. Ingat umur udah nggak muda lagi," nasehat Wati kepada Suci.
"Kamu lebih tua dari aku," sinis Suci.
"Tapi aku masih cantik."
Lihat?
Sekarang ia tau darimana sifat ke-PD-an Arsha didapat.
Air mukanya berubah murung, "Ti, kalau suatu saat nanti aku udah nggak ada. Kamu mau turutin satu keinginan aku tidak?"
Wati paling tidak suka dengan pemikiran Suci yang satu ini, "Kamu ngomong apasih. Kamu itu bakal sembuh. Percaya sama Tuhan."
"Aku percaya. Tapi tidak ada salahnya kan aku mempersiapkan semuanya sebelum aku benar-benar pergi?"
Suci menatap kearah Arsha yang tertidur disofa. Tak jauh dari sana ada cucu kesayangannya tengah bermain game online diponselnya. Ia sangat menyayangi lelaki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAKA [New Version]
Dla nastolatkówKisah ini dimulai ketika Arsha bertemu dengan Arka. Hingga suatu hal yang membuat mereka harus hidup bersama. Bukan cinta tapi paksaan. Yang membuatnya harus belajar untuk menerima keadaan. Akankah keduanya selalu bersama? Bagaimana kehidupan merek...