Chapter 6

40 12 6
                                        

Bagian Enam | Keinginan Terakhir? |







Wati hanya bisa diam membiarkan sang suami berbicara. Rasanya ia tidak menyangka hal ini akan terjadi. Setelah percakapan beberapa hari yang lalu, ia mengira bahwa itu hanya sebatas keinginan tanpa ada perwujudan.

Tapi ia salah. Hari ini Suci sudah diperbolehkan untuk pulang dengan catatan harus banyak beristirahat dan tidak boleh stress. Dan dihari ini pula ia datang ke kediaman Ardhipura dengan memboyong anggota keluarganya yang lain.

Saat putra pertamanya menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan mereka membuat Wati syok bukan main.

     "Jadi bagaimana, Om?" tanya Adi- Ayah Arka.

     Kakek menggeleng, "Saya tidak bisa mengambil keputusan tanpa persetujuan orang yang bersangkutan."

•••

Semua murid berhamburan keluar sekolah. Pertarungan dengan buku dan kantuk telah usai saat bel pulang berbunyi. Mereka langsung tancap gas untuk pulang karena sepertinya langit sedang murung.

Banyak yang dijemput oleh orang tua mereka, tetapi ada juga yang membawa kendaraan sendiri atau memilih untuk naik angkutan umum. Sama hal nya dengan Arsha, dia tengah menunggu angkot yang biasa ia tumpangi tetapi belum juga sampai.

Halte yang semula ramai kini perlahan mulai sepi. Dan cuaca semakin mendung.

     "Ni angkot mana sih," gerutu Arsha tak henti-henti.

Dari arah kejauhan seorang cowok melihat Arsha dengan mulut yang tak henti berkomat-kamit. Ia pun menyalakan motornya lalu menghampiri gadis itu. Biarpun mereka sering bertengkar tapi kasihan juga jika cewek itu dibiarkan menunggu sendiri disana.

     Motornya berhenti tepat dihadapan Arsha, "Mau bareng nggak?" tanyanya.

     Arsha melotot melihat orang didepannya, "Lo kok bisa ada disini sih? Lo ngikutin gue ya? Ngefans kan lo sama gue," tudingnya.

     "Gue juga sekolah sini bego," ucap Arka sambil memutar bola matanya malas.

     "Kok gue nggak tau ya," heran Arsha.

Secara kan kalau dilihat-lihat Arka tergolong cowok tampan bisa saja kan ia jadi most wanted boy disekolahan. Tapi ia belum pernah tuh dengar gosip-gosip tentang dia.


Arka malas sebenarnya berurusan dengan gadis gila satu ini. Tapi berhubung jiwa simpatinya sedang tinggi jadi dia harus melakukan ini. Anggap saja balas budi karna sudah menolong neneknya tempo dulu.

Karna Arsha masih saja diam melamun, ia dengan sengaja menarik gas motornya hingga menimbulkan bunyi yang cukup peling. Tapi sukses membuat Arsha terkejut dan kembali ke dunia.

     "Sialan lo! Mau lo tanggung jawab kalau sampai gue budeg?" sinis Arsha seraya mengusap telinganya.

     "Makanya kalau ditanya tuh jawab bukan malah bengong. Buruan anjir keburu hujan nih."

Dengan amat sangat terpaksa Arsha menyetujui ajakan Arka. Ia harus memberi kultum kepada sopir angkot besok karna sudah membuatnya menunggu.

***

     "Thanks ya," ucap Arsha turun dari motor lalu merapikan rambutnya yang berantakan.

     Arka mematikan mesin kendaraannya lalu turun, "Eh lo ngapain turun gue kan nggak nawarin lo buat mampir," tahan Arsha. Gini loh Arsha tuh terlalu blak-blakan kan jadi nggak enak sama Arka.

ARSHAKA [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang