PRELIMINARE

11 4 0
                                    

"Jangan menyiram bunga yang sudah layu, siramlah aku yang terus berdiri di bawah gersang, Sedikitnya menanti sentuhmu... karena aku memang begitu menyakitkan, sebab duriku yang membuatmu menjauh..."

Aku berharap tidak akan pernah kembali ke masa ini, aku cukup di buat gila dengan keadaan yang sekarang terjadi. Jatuh cinta membuatku harus rela kehilangan masa mudaku. Sepertinya definisi masa depanku kali ini seratus persen salah, tertulis jelas di dalam note book urutan dari hal-hal yang akan terjadi di masa depan, juga cara-cara menjalani hidup yang tenang dan nyaman. Situs internet yang kutelusuri ternyata mengandung banyak kebohongan. Bukti kuat dari penjabaranku di atas adalah hidupku yang sekarang porak poranda padahal aku mengikuti intruksi yang di anjurkan untuk mencegah hal buruk terjadi di masa yang akan datang. Semua harapan dan cita-citaku tergulung habis. Awal semua ini terjadi adalah ketika aku mulai mengenal masa labib PERCINTAAN pada usiaku yang masih ke-15 tahun.

Mengalir bagai air di sungai, ceritakupun mengalir kian deras menghantam medan sungai yang semakin jauh semakin banyak bebatuan besar menghadang. Tekad bulatku untuk masa depan yang sempurna nyatanya tak benar-benar aku dapatkan. Semua ketergantungan dengan lelaki di hadapan rumahku, tetangga baruku. Pun orang yang kubicarakan.

Aku pikir keadaanya akan kembali seperti semula, seperti sebelum rumah itu di isi oleh orang lain. Namun nyatanya semua berbeda dengan apa yang awalnya aku tekankan pada hatiku. Aku jatuh cinta.

Sejak malam ulang tahunku yang cukup membuatku kecewa, aku di pertemukan kembali dengan manusia yang kian membuatku hidup. Dia tetanggaku, kami harusnya menjadi kaka adik. Tapi apa yang bisa di lakukan saat perasaan ini sendiri yang bilang bahwa dia menginginkanya. Terima kasih pada sosok yang sudah membuatku berjuang hingga ketika aku harus berjuang lagi aku punya banyak pelajaran untuk tidak terlalu naif dalam segala hal. Dan akan keceritakan semua pada kalian, berawal dari Rumahku. Di sanalah semua cerita yang kutulis ini akan kalian percaya.

Aku membawa sederet aksara, yang mungkin bagi sebagian besar kalian malas membaca. Tetapi, bagiku ini adalah sepenggal kisah yang melibatkan banyak perasaan di dalamnya, sedih, senang, bahagia. Aku sudah lama menulis Dairy ini, hingga sampailah ceritaku dan kini berada di tangan kalian. Selamat menikmati kisah yang kubuat dengan orang di masa laluku, pun karangan gila yang mencoba menerobos otakku hingga mengalir cerita gila ini.














"Mari membuat janji, bahwa kedewasaan tidak di lihat dari seberapa panjang umur manusia tersebut. Tapi kedewasaan di lihat dari bagaimana sikapmu mengelola keadaan."

"Sama seperti kaktus, walau dia berbahaya karena durinya. Dia tanamana paling setia, kenapa? Karena kaktus mampu bertahan di manapun dan dalam keadaan cuaca apapun."









©KAKTUS : TELEIOPHILLIA

Coming soon👋



#gue gak tau ni apaan😭

Kaktus : TeleiophilliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang