Chapter 03

218 34 0
                                    

To all the boys: PS. I Still Love You

"Baiklah... ini kunci mobilku... Menyetirlah dengan hati-hati, oke?" jawabnya dengan ragu sambil menyerahkan kunci mobilnya padaku.

"Ayolah.. Percayalah padaku, tempatnya tidak jauh... I'm good driver now"

.
.
.
.
.
.

"Bagaimana menurutmu? Apa aku sudah bisa menyetir dengan baik?" tanyaku pada Off setelah aku berhasil memarkirkan mobil.

"Syukurlah kita sampai dengan selamat... Fyuhh, aku tegang sekali selama di perjalanan"

Dengan nada cemberut aku membalas "Dasar kau ini... Ternyata kau masih saja tidak percaya dengan kemampuanku, aku tidak sepayah itu"

"Hehe... Maaf... Maaf... Yang ku katakan tadi hanya bercanda saja. Aku sekarang sudah percaya padamu, maafin aku ya... Please.."

"Sudahlah... Lebih baik kita keluar sekarang sebentar lagi acaranya akan dimulai"

.
.
.
.

"Festival lampion terbang? Woah.. Ide mu boleh juga Gun..."

Yap, Aku mengajaknya ke festival lampion terbang. Festival ini di selenggarakan setiap tahun dan yang paling menarik adalah semua pengunjung festival bisa ikut menuliskan harapan di lampion kertas yang akan dilepas ke angkasa.

"Yap... Aku selalu ingin pergi ke festival ini tapi selalu saja aku tidak sempat dan aku pikir ini ide bagus untuk kencan pertama kita, bagaimana menurutmu?"

"Mmm... Aku menyukainya... Aku suka dengan idemu"

"Syukurlah kau menyukainya, bagian terbaiknya nanti adalah kita juga bisa menuliskan harapan di lampion kita sebelum melepasnya ke angkasa"

"Benarkah?"

"Iya... Oh tidak sebentar lagi akan dimulai acaranya... Ayo cepat, kita beli lampionnya sebelum semua terjual habis" ucapku antusias sambil menarik tangannya menuju tempat festival.

"Oke... Baiklah santai saja"

.
.
.
.

"Apa yang akan kau tulis?"

"Tidak, tidak akan ku beritahu"

"Oh ayolah... Katakan saja padaku"

"No!"

"Gun...."

"Aku bilang tidak!"

CUP... Dengan tiba-tiba Off mencium pipiku... Astaga aku bisa merasakan jantungku berdetak dengan sangat kencang sekarang. Setelah mencium pipiku Off membisikkan sesuatu di dekat telingaku "Gun, Please... Just tell me" bisiknya dengan nada menggoda.

Aku yang mendengar bisikannya menjadi luluh dan membuat semua sel pertahananku menjadi runtuh. Dengan terbata-bata aku membalas "Oke... Oke... Akan ku beritahu"

"Hehe..."

"Aku berharap kita akan terus selalu bersama dalam waktu yang lama"

"Itu konyol, bukankah itu sudah terjadi sekarang... Kita sudah bersama..."

"Kita baru saja memulai hubungan ini dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan nanti... Tidak ada salahnya kan aku membuat harapan seperti itu"

"Gun, percayalah padaku... Kita akan terus selalu bersama dan berhentilah mengkhawatirkan hal yang tidak perlu"

"Aku tahu.... Aku hanya ingin suatu saat nanti diantara kita tidak saling menyakiti satu sama lain"

"Gun.... Aku berjanji padamu hal itu tidak akan pernah terjadi di antara kita... Percayalah padaku"

"Oke... Aku percaya padamu... Lihat ini aku sudah selesai menulisnya, bagaimana menurutmu? Terlihat baguskan?"

"Itu cukup bagus"

"Benarkah? Kalau begitu ayo kita terbangkan lampion ini sekarang juga, aku sudah tidak sabar" ucapku sambil mengajak Off berdiri dari tempat duduk.

"Biarkan aku yang menyalakan apinya, kau pegang saja lampionnya"

"Oke, berhati-hati lah saat kau menyalakan apinya"

"Santai saja Gun, ini hanya hal yang mudah... Aku bisa melakukannya" ucapnya.

Off mencoba menyalakan korek api, setelah api koreknya menyala ia mengarahkan korek apinya ke lampion lalu beberapa saat kemudian api berhasil menyala di lampion.

"Peganglah dengan hati-hati Gun, sini biar ku bantu"

"Oke"

Selama beberapa menit kami masih memegang lampion hingga akhirnya kami melepaskannya bersama-sama.

"Yes, kita berhasil... Kak Off lihatlah ke atas... Wow... Indah sekali kan?" ucapku sambil melihat ke atas langit.

"Iya kau benar... I can see that.. Semoga saja permohonanmu terkabul" ucapnya sambil merangkul pundakku.

"I hope so..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

"Terima kasih ya untuk kencan malam ini"

"Sama-sama... Gun, menurutmu bagaimana kencan pertama kita? Apa kau suka?"

"Mmm... It was... Perfect"

"Benarkah?"

"Yap... Menurutku malam ini adalah kencan pertama yang sempurna. Aku merasa semuanya sungguh sempurna"

"Mm... Tapi bagiku ini masih belum sempurna"

"Oh iya? apa itu? Memangnya apa lagi yang kurang?"

"Tentu saja ini yg kumaksud"

Tiba-tiba saja kedua tangan Off menangkup wajahku lalu dengan perlahan mendekatkan wajahnya ke wajahku kemudian mencium bibirku.

"Aku mencintaimu" bisiknya di antara ciuman kami. Mungkin ada benarnya juga buku-buku romantis itu bilang, sekarang aku tahu bagaimana rasanya bahagia karena cinta.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys: PS. I Still Love You  II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang