Chapter 08

160 30 1
                                    

To all the boys: PS. I Still Love You

Ketika kami bersama, dunia terasa seperti dalam sebuah harmoni yang sempurna. Untuk beberapa hal, Off selalu mampu membuatku merasa beruntung memilikinya.

Malam ini aku bahagia bisa menghabiskan waktu bersamanya meski dengan cara yang paling sederhana, karena ini adalah anugerah yang terindah.

.
.
.
.
.
.

Aku terbangun dari tidurku saat merasakan sinar matahari mulai menusuk-nusuk mataku, dengan perlahan aku membuka mataku.Ketika aku membuka mataku hal pertama yang terlintas dipikiranku adalah kencan malam kami yang menyenangkan, mengingat kenangan itu membuatku tersenyum di pagi yang cerah ini.

Saat aku bangkit dari kasurku, aku melihat bola kristal salju yang ada di samping tempat tidurku. Seperti kaset yang di rewind dengan cepat, satu persatu memori kenangan semalam memenuhi otakku. Mungkin tidak ada sebuah kata yang mampu mengungkapkan, betapa bahagianya aku saat ini.

.
.
.
.

"Tidak biasanya kakak bangun sesiang ini, apa yang terjadi denganmu?" tanya Chimon.

Aku yang sedang asik membuat sereal menjawab, "Bukan apa-apa mungkin saja semalam aku tidur terlalu lelap hingga aku bangun kesiangan" jelasku padanya sambil fokus menuangkan susu ke dalam mangkuk.

"Oh begitu rupanya... Aku kira semalam kau tidak akan pulang ternyata perkiraanku salah"

"Apa maksudmu? Tentu saja aku harus pulang ini kan rumahku, memangnya aku harus pergi kemana?" tanyaku dengan bingung sambil menatap Chimon dengan aneh.

"Bukankah semalam kau kencan dengan pacarmu, aku kira kalian mungkin saja akan menginap bersama di hotel hehe"

Mendengar perkataannya itu, aku yang masih sedang minum air menjadi terkejut hingga membuatku tersedak "Uhuk... Uhuk"

"Hehe maaf-maaf jika perkataanku membuatmu kaget... Kau tidak perlu merasa malu, itu sudah wajar bagi semua pasangan... Aww sakit!"

"Kau memang pantas untuk dipukul! Dasar kau mesum! Aku bukan orang segampang itu" omelku.

"Wait... Jadi sampai saat ini kalian sama sekali belum melakukan itu? Astaga Kak Gun, aku tak menyangka kau masih perjaka" ejeknya padaku.

"Aku dan dia baru memulai sebuah hubungan nyata... Lagipula aku masih belum terbiasa dengan sesuatu yang terikat. Aku masih butuh waktu untuk beradaptasi" jelasku.

"Oke aku paham kau masih belum siap untuk yang satu itu... Tapi ku harap kau tak membuatnya menunggu terlalu lama, kau tau kan banyak yang naksir dengan pacarmu" ucapnya memperingatiku lalu setelah itu ia pergi meninggalkanku sendiri di ruang dapur.

Selama beberapa saat aku terdiam memikirkan perkataannya, Apa yang dibilang oleh Chimon memanglah benar. Aku tidak bisa menyangkal fakta itu, rasanya begitu berat. Sejujurnya ada banyak hal yang mengganjal dan itu membuatku harus berpikir panjang.

.
.
.
.

Siang ini aku pergi berkunjung ke acara pameran fotografi di aula kampus untuk melihat semua karya foto yang berhasil terpilih untuk dipajang selama pameran berlangsung. Sebelum aku sampai di pintu masuk, tiba-tiba aku mendengar suara teriakkan yang memanggil namaku.

"Hei Gun! Lama tidak berjumpa, bagaimana kabarmu? Aku merindukanmu kawan" sapa White.

"White... Berhentilah bertingkah seolah kita sudah bertahun-tahun tidak saling bertemu... Kau membuatku geli"

"Haha... Aku hanya ingin sedikit bercanda denganmu kawan. Oh ya.. Kenapa hari ini kau sendiri? Dimana pacarmu?"

"Aku memang sengaja pergi kesini sendiri... Lagipula Off sedang sibuk latihan dengan timnya" jelasku dengan malas.

"Oh begitu, aku kira kau pergi sendiri kesini karena kalian berdua sedang bertengkar hehe.."

"Kau ingin aku menendangmu ya?" ancamku.

Rey yang mendengar ancamanku terus saja tertawa lalu dengan santainya ia pergi meninggalkanku di depan pintu aula. Aku yang melihat tingkahnya hanya bisa menghela nafas dengan kasar.

Setelah aku memasuki aula,Selama beberapa menit aku berkeliling sambil melihat karya yang dipamerkan. Aku menghentikan langkahku ketika aku mendengar seseorang menyapaku.

"Selamat siang Gun, aku senang sekali bertemu denganmu disini. Bagaimana kabarmu?" sapa kang padaku.

"Selamat siang Kang, kabarku sangat baik"

"Oh iya kemana saja kau akhir-akhir ini? Sudah lama sekali kita tidak bermain bulu tangkis bersama"

"Mm... Itu karena akhir-akhir ini aku punya banyak kesibukan dan kegiatan yang lainnya" jawabku mencari alasan yang tepat, tidak mungkin aku bilang padanya kalau aku sengaja tidak ikut bermain bulu tangkis karena ingin menghindari Tawan.

"Oh begitu, oh iya seperti biasa hasil foto karyamu selalu dipajang disini. Kau memang orang yang berbakat" puji Kang padaku.

"Terima kasih atas pujianmu. Apa kau disini sedang menunggu seseorang?"

"Iya tebakanmu memang benar, aku sedang menunggu teman lamaku datang dia juga salah satu bintang tamu di pameran ini, oh itu dia sudah datang"

"Maaf aku terlambat datang... Selamat siang semuanya, perkenalkan namaku Oab..."

Aku yang terkejut mendengar namanya segera membalikkan badanku untuk melihatnya. Aku tidak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan cinta pertamaku.

'Dia kembali...' batinku terkejut.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys: PS. I Still Love You  II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang