Chapter 04

192 35 3
                                    

To all the boys: PS. I Still Love You

Tiba-tiba saja kedua tangan Off menangkup wajahku lalu dengan perlahan mendekatkan wajahnya ke wajahku kemudian mencium bibirku.

"Aku mencintaimu" bisiknya di antara ciuman kami. Mungkin ada benarnya juga buku-buku romantis itu bilang, sekarang aku tahu bagaimana rasanya bahagia karena cinta.

.
.
.
.
.

"Jadi, bagaimana kencan kalian?" tanya New.

"Mm.... Tentu saja bagus, kemarin kami pergi makan malam mewah dan ke festival lampion"

"Wow kencan yang sangat romantis sekali... Aku iri padamu"

"Untuk apa iri denganku, aku saja masih belum terbiasa dengan ini"

"Hei Gun tenanglah... Lama-lama kau akan mulai terbiasa dengan itu, itu sudah wajar"

"Ya... Ya aku tahu itu, oh iya aku sudah selesai mengedit dan menyalin filenya... ini cepatlah ambil"

"Thank you Gun... Kau memang yang terbaik.."

"Sama-sama dan ini terakhir kalinya aku membantumu ya... Aku akhir-akhir ini sangat sibuk sekali, kau tak apa kan?"

"Tak apa, santai saja Gun... Aku paham kok, ini saja sudah lebih dari cukup... terima kasih ya"

"Sama-sama, oh ya apa kau sudah makan? Ingin ku buatkan sesuatu?"

"Tidak, terima kasih... Aku harus segera pergi sekarang... Aku pamit ya, bye.."

"Bye..."

Setelah New pergi aku berjalan ke arah dapur lalu aku berjumpa dengan Chimon dan sepupuku yang bernama Patrick.

"Hai, Kak Gun" sapa Patrick padaku.

"Hai juga, kalian berdua sedang apa disini?"

"Kak, dimana kau meletakkan mie instannya? Sudah sejak tadi aku mencarinya tapi tidak ketemu"

"Oh itu, sepertinya sudah habis sejak kemarin... Aku lupa mengatakannya padamu"

"Apa? Ah.... Sial padahal kami sangat lapar sekarang"

"Kalian lapar? mau aku buatkan pasta untuk kalian? Kebetulan saja aku juga lapar"

"Tentu saja kami mau" jawab mereka bersamaan.

"Baiklah, kalian tunggu saja di ruang tamu biar aku masakkan untuk kalian"

"Thanks kak" jawab mereka dengan kompak.

.
.
.
.

"Pastanya sudah jadi... Silahkan di nikmati"

"Wow... Thanks kak Gun, pasti rasanya lezat" ucap Chimon

"Chimon, kau beruntung sekali punya kakak seperti kak Gun... Aku ingin sekali punya pacar seperti kak Gun"

"Haha... Sayang sekali Pat kau terlambat, dia sekarang sudah punya kekasih"

"Benarkah? Kak Gun, apa kau benar-benar sudah punya pacar?" tanya Patrick.

"Iya, aku sudah memiliki kekasih"

"Siapa kekasihmu itu kak? Apa aku mengenalnya?"

Saat aku mau menjawab pertanyaan dari Patrick dengan tiba-tiba Chimon menjawab "Pacarnya adalah pria paling hot di kampusnya namanya Off Jumpol"

"What? Apa kau serius?" teriak Patrick.

"Tentu saja aku serius dan mereka bisa berpacaran juga gara-gara aku hehe..."

"Memangnya apa yang kau lakukan?"

"Hehe... Sekitar 6 bulan yang lalu aku mengirimkan semua surat cinta rahasia yang ditulis Kak Gun ke semua laki-laki yang pernah dia suka dan salah satu dari surat itu untuk kak Off... Welll sebenarnya dia menulis 5 surat... Pokoknya karena gara-gara perbuatanku mereka berdua sepakat pura-pura sebagai sepasang kekasih untuk membuat mantan Off cemburu, lalu seiring berjalannya waktu mereka akhirnya benar-benar saling jatuh cinta dan akhirnya sekarang mereka benar-benar menjadi sepasang kekasih... Tamat"

"Wow... Itu kisah cinta yang cukup unik" ucap Patirick.

"Lebih tepatnya aku mengalami kisah cinta yang cukup aneh gara-gara ulah si adik sialan ini" jawabku dengan nada sinis.

"Oh ayolah... Jika bukan karenaku Off tidak akan pernah melihatmu dan kalian tidak akan pernah pacaran sekarang"

"Kak, Gun aku permisi ke dapur sebentar ya.. Aku mau ambil es batu" ucap Patrick.

"Iya pergilah" jawabku.

Setelah Patrick pergi, aku langsung memukul kepala Chimon yang sedang asik dengan makanannya.

"AW... Hei kenapa tiba-tiba kau memukul kepalaku? Aku kan sedang makan"

"Diamlah dan habiskan makananmu... Dasar kau ini! Kenapa juga harus kau ceritakan aib ku pada Pat" ucapku kesal.

"Aku kan hanya bercerita jujur padanya..." jawabnya membela diri.

"Awas kau ya-"

Ting Tong

"Sepertinya ada tamu yang datang hehe.." ucap Chimon sambil mengarahkan telunjuk tangannya ke pintu rumah.

"Kau selamat hari ini, awas saja kau nanti" ancamku padanya.

Aku bergegas membuka pintu dan ternyata itu adalah tukang pos yang datang ke rumah kami, lalu tukang pos itu menyapaku dan memberikan beberapa surat padaku. Setelah menerima semua surat itu aku berterima kasih padanya.

Aku memeriksa beberapa surat yang ada di tanganku satu persatu, tiba-tiba mataku melotot membaca nama pengirim surat yang tertera di surat itu...

Oabnithi Wiwattanawarang 

'SH*T! F**K! Aku dalam masalah besar sekarang' batinku menjerit panik.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys: PS. I Still Love You  II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang