Chapter 13

174 27 2
                                    

To all the boys: PS. I Still Love You

Aku yang bingung membayangkan 2 orang itu bertanya padaku tentang surat itu di waktu bersamaan membuatku terdiam kaku hingga aku tidak punya keberanian untuk menjawabnya.

Ya Tuhan.... Kurasa aku adalah manusia paling terburuk di bumi

.
.
.
.
.
.
.

Hari ini aku berencana membuat kue pie spesial untuk peringatan Valentine day pertama aku dan Off. Aku harap ia menyukainya.

Sejak sebelum matahari terbit aku mempersiapkan semua bahan-bahan yang di perlukan untuk pie kemudian aku mengolahnya hingga menjadi adonan pie yang siap untuk dipanggang di oven.

Sejak sebelum matahari terbit aku mempersiapkan semua bahan-bahan yang di perlukan untuk pie kemudian aku mengolahnya hingga menjadi adonan pie yang siap untuk dipanggang di oven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah aku selesai menata adonan pie di loyang kue, langsung saja aku memasukkan adonan pie ke dalam Oven.

Sambil menunggu kue pie buatanku matang, aku menyibukkan diriku membuat kartu valentine untuk Off. Saat aku sedang fokus menempelkan beberapa hiasan di kartu tiba-tiba Chimon datang menghampiriku.

"Woah.. Lihatlah semua kertas ini! Apa kau butuh bantuan? Mungkin aku juga bisa membantu menghias itu" tawarnya padaku.

"Tidak, terima kasih. Aku tidak butuh kau untuk membantuku, aku bisa melakukannya sendiri" ucapku pada Chimon tanpa melihat ke arahnya karena aku sedang fokus menempelkan hiasan di kartu ucapan.

"Kau yakin? Aku pikir akan lebih bagus jika kau menambahkan hiasan gliter di kartu itu"

Sambil menggelengkan kepalaku aku membalas "Kurasa itu bukan ide yang bagus. Aku tidak mau membuatnya terlihat ramai, aku punya caraku sendiri. Lagipula ini adalah peringatan valentine pertama kami, jadi-"

"Oke.. Oke... Aku paham itu. Aku hanya ingin mencoba membantu" keluhnya memotong ucapanku.

"Sudahlah tinggalkan aku sendiri saja dan berhentilah ikut campur dengan urusan percintaanku" omelku.

"Oh ayolah.. Jika aku tidak ikut campur dengan urusan percintaanmu, mungkin kau tidak akan pernah bisa merayakan valentine bersama kekasihmu Off. Bukankah seharusnya aku di beri penghargaan atau pujian karena sudah membantumu?"

Aku mendengar perkataannya padakau, hanya bisa memutar mataku lalu ku tatap Chimon dengan tajam.

"Untuk apa aku berterima kasih padamu. Justru karena perbuatanmu itu aku mendapat banyak masalah. Dasar kau adik sialan" balasku kesal.

"Baiklah... Kau benar, aku mengaku bersalah tentang itu. Tapi tetap saja aku merasa kartu itu akan lebih bagus jika kau tambahkan gliter hehe" ucapnya sambil tertawa.

"Tidak. Aku tetap tidak mau menambahkannya. Dasar kau ini! Sudah ku bilangkan tidak usah ikut campur, lagipula Off bukan tipe pria yang suka dengan hiasan gliter" omelku kesal.

"Kau dulu juga bukan tipe Off sebelum ku taburkan beberapa gliter. Oh! sepertinya kuemu sudah matang, nanti aku minta 1 ya hehe" ucapnya sambil menjulurkan lidahnya ke arahku.

Aku yang melihat tingkahnya usilnya itu, ku hanya bisa menggelengkan kepalaku untuk menahan kekesalanku lalu aku pun langsung bergegas menuju ke arah dapur untuk mengeluarkan kue pie dari oven.

.
.
.
.
.

Suasana di kampus yang penuh dengan hiasan perayaan hari valentine sangat membuatku antusias. Selama aku berjalan di sekitar kampus, aku melihat banyak sekali pasangan yang terlihat sedang merayakan hari valentine.

Saat aku sampai di taman kampus, ku melihat suatu hal yang menarik perhatianku. Aku melihat sebuah kelompok paduan suara yang menyanyikan lagu cinta untuk pasangan yang tengah duduk di kursi taman.

Aku yang melihat suasana romantis itu tepat di depanku, entah kenapa telah membuatku tersenyum lebar. Saat aku tengah asyik menonton, tiba-tiba salah satu orang di sampingku berbisik padaku "Bersiaplah, Gun. Kurasa kau juga akan mendapat hadiah lagu cinta dari pacarmu. Tahun lalu, Off juga memberikan lagu cinta untuk Mild"

Aku yang mendengar bisikannya, hanya bisa tersenyum kecil lalu aku kembali fokus berjalan menuju ke ruang kelasku.

Setelah aku berhasil sampai dan mendapat tempat duduk di ruang kelasku, tiba-tiba aku mendengar suara nyanyian dari kelompok paduan suara dari arah luar.

'Apakah itu hadiah lagu cinta untukku?' batinku antusias.

Aku yang sangat bersemangat memperhatikan kelompok itu yang sepertinya berjalan menuju ke arahku, ternyata melewatiku.
Kelompok itu mengelillingi di sekitar bangku New lalu kelompok itu menyanyikan lagu cinta untuknya.

'Hmm... Sepertinya itu lagu cinta dari Tawan' batinku.

Entah kenapa aku merasa sedikit kecewa menonton itu, sepertinya aku tidak akan mendapatkan nyanyian lagu cinta darinya.

.
.
.
.
.

Setelah kelasku selesai, dengan semangat aku berjalan mencari Off sambil membawa tas berisi kartu valentine dan kue pie buatanku.

Setelah beberapa saat aku mencarinya. Akhirnya aku menemukan Off bersama temannya. Dari kejauhan aku melihat Off yang sedang membuka lokernya tiba-tiba ada banyak kertas-kertas yang jatuh dari loker miliknya. Itu pasti kartu valentine dari penggemarnya.

Setelah Melihat semua kertas-kertas itu, mungkin tak ada sebuah kata yang mampu mengungkapkan betapa aku merasa sedih saat ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys: PS. I Still Love You  II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang