Chapter 02

257 36 2
                                    

To all the boys: PS. I Still Love You

Off yang melihat ekspresiku tertawa kecil, lalu meraih tanganku lalu mencium tanganku. Melihat apa yang dilakukannya padaku membuat merasa bahagia. Ahh... Aku harap bisa melewatinya dengan baik malam ini.

.
.
.
.
.
.

Saat pertama kali aku bertemu dengan Off, sejujurnya aku tidak menyangka dia akan menjadi bagian penting dalam hidupku.

Terkadang saat melihatnya, aku selalu bertanya-tanya bagaimana aku bisa seberuntung ini.

Bukankah aku cukup beruntung karena pacar pertamaku adalah Off Jumpol.....

"Kita sudah sampai, ayo kita turun"

"Wow... Ini kah kejutan yang kau siapkan?" tanyaku

"Tentu saja.... ku pikir mengajakmu makan malam mewah untuk kencan pertama kita adalah ide yang bagus. Apa kau menyukainya?"

Dengan senang hati ku jawab "Aku suka sekali... Ini melebihi ekspetasiku"

"Baguslah jika kau menyukainya... Tapi aku penasaran sekali apa saja yang kau pikirkan tentang kencan pertama kita, apa kau memikirkan sesuatu yang nakal? Jika kau mau kita bisa ke hotel sekarang ..." ucapnya dengan nada genit.

Dengan kesal ku cubit pinggangnya lalu berkata "Apa kau sudah gila! Tidak mungkin aku memikirkan hal sekotor itu, dasar mesum!"

"Aku tahu itu, tapi aku harap kau tidak membuatku menunggu terlalu lama karena aku tidak ingin hanya sekedar ciuman saja denganmu"

Aku mencubit pinggangnya dengan gemas, lalu kami tertawa terbahak-bahak.

.
.
.
.

Saat kami memasuki restoran, aku terpesona dengan dekorasi restoran yang mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat kami memasuki restoran, aku terpesona dengan dekorasi restoran yang mewah.

"Tempat ini indah sekali, aku benar-benar suka ini..."

"Aku tahu kau akan menyukainya... Untuk pacarku yang imut silahkan duduk di kursi yang ku siapkan ini" ucapnya.

"Oke... Oke baiklah hentikan itu, tidak perlu sampai seperti itu haha.." jawabku geli melihat tingkahnya.

Setelah kami duduk di meja makan, seorang pelayan datang menghampiri kami lalu memberikan buku menu padaku dan Off.

"Wow, buku menu di resto ini besar sekali..."

"Kau tahu semakin besar buku menunya, semakin mewah restorannya... Semua orang tahu itu"

"Benarkah?"

"Ya, tapi apa kau tahu mengapa restoran mewah selalu menyiapkan 2 garpu... Apa kau bisa menjawabnya?"

"Aku tidak tahu itu, apa alasannya?"

"Kita diberi 2 garpu untuk berjaga-jaga jika garpu pertama jatuh dari meja kita bisa mengambil garpu cadangan sama seperti di meja ini"

"Tidak, kau salah bukan itu fungsinya..."

"Apa kau mau bertaruh? Lihatlah ini.." ucapnya sambil memegang garpu pertama.

"Tidak... Tidak... Kak Off hentikan itu..." ucapku berusaha menghentikannya, tapi garpu di tangannya sudah jatuh ke lantai.

"Upss... Aku menjatuhkannya, untung saja aku punya garpu cadangan"

Aku memutar kedua bola mataku melihat tingkahnya yang usil tapi pada akhirnya aku tertawa kecil.Apakah seperti ini rasanya di cintai sesungguhnya?

Ketika aku berada dalam sebuah hubungan nyata, aku tidak perlu berpura-pura menjadi seseorang yang bukan diriku. Selama bersama dengannya aku tidak pernah harus berpura-pura menjadi seseorang yang bukan diriku. Aku bisa menjadi konyol dan aneh sesukaku ketika aku bersamanya.

"Kau, suka salmon kan?"

"Apa? Oh iya aku suka itu..." jawabku dengan bingung, ya ampun sepertinya aku terlalu lama asik melamun.

"Hei... Ada apa? Kau terlihat bingung.."

"Mmm... Sebenarnya hari ini aku gugup sekali... Semua ini adalah yang pertama untukku kau tahu.. Aku hanya berharap semoga aku bisa melakukannya dengan baik"

"Tak apa... wajar saja kau merasa gugup saat ini... Aku paham dengan itu, santai saja oke? jadilah dirimu sendiri" ucapnya sambil meraih tangan kananku kemudian ia mencium tanganku dengan lembut.

"Terima kasih atas pengertiannya"

.
.
.
.

"Apa kau suka dengan makanannya?" tanya Off

"iya, aku sangat menikmatinya... Oh iya sebelum kita ke tempat selanjutnya, aku ingin meminta sesuatu padamu"

"Oke.... Apa yang kau inginkan?"

"Berikan kunci mobilmu, biarkan aku yang menyetir kali ini..." ucapku dengan percaya diri.

"Kau yakin?"

"Ya aku sangat yakin.... Biarkan aku menyetir ke tempat selanjutnya... Bukankah sekarang ini giliranku untuk mengajakmu tempat kencan selanjutnya..."

"Baiklah... ini kunci mobilku... Menyetirlah dengan hati-hati, oke?" jawabnya dengan ragu sambil menyerahkan kunci mobilnya padaku.

"Ayolah.. Percayalah padaku, tempatnya tidak jauh... I'm good driver now"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys: PS. I Still Love You  II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang