PROLOG.

1.7K 97 14
                                    

HAPPY READING.

Tampak seorang gadis yang sedang terbaring lemah dibrankar. Banyak alat bantu medis yang membantunya untuk bertahan hidup.

Sudah sebulan dirinya tak juga kunjung sadarkan diri. Bisa dikatakan kalau dia sedang mengalami koma. Dirinya masih nyenyak dalam tidurnya.

Satu jari telunjuk nya bergerak. Lalu perlahan dia membuka matanya. Sinar dari ruangan itu sangat terang menyilaukan penglihatannya.

Gadis itu berusaha buat bangkit dari tidurnya. Perlahan namun bisa, dia mencabut semua alat bantu medis yang melekat di tubuhnya.

"Awhhss..." lenguhnya saat mencabut impus yang ada ditangannya.

Tapi walau dengan itu, dia tak menyerah untuk keluar dari ruangan itu. Karna firasatnya mengatakan bahwa ruangan itu sangat berbahaya buat dia.

Dengan tertatih dia melangkah keluar dari ruangan itu. Namun sesudah sampai ada seorang gadis yang membuka kenok pintu ruangan.

"Heyyy, udah sadar lo! Bagus dah!" Ucapnnya dengan bersedekap dada.

Gadis yang baru sadar dari koma tadi tak menjawabnya. Kepalanya sangat pusing saat ini.

Dia mendorong gadis yang ada dihadapannya. "Minggir!"

Seorang gadis itu tak mau minggir, dia malah menahan tangan gadis itu.
"Mau kemana hmm?!"

"Lo gak bakal bisa kabur dari sini Lia! Sekarang ini adalah rumah lo!" Ucapnya dengan seringai.

"Minggir gakk!"

"Enggak, seharusnya lo berterimakasih sama gue! Karna gue lo bisa selamat dari kematian lo!"

"Gue gak butuh bantuan lo! Sekarang minggir!"

"Kalau gue gak mau, lo mau apa?!"

Gadis yang dipanggil Lia tadi menggeram kesal. Dia tak suka dibantah. Lia mengambil vas bungga yang ada disampingnya, lalu..

"Arghhhhh!" Suara erangannya ketika Lia mecampakkan vas bungga itu dikepalanya.

Dengan kesempatan yang sangat sempit ini dia menendak gadis misterius itu dengan sisah tetanganya.

Dengan segala kekuatannya dia meninggalkan tempat itu.

Gadis misterius itu menggeram kesal.
"LIAAA, BERANI LO SAMA GUE YAAA!"

Kedua anak buah gadis itu datang kala mendengar teriakan dari majikannya.

"Buk boss kenapa?!"

"Bodoh! Kejar diaa jangan biarkan dia bebas!"

"Tapi boss...!"

"KEJAR GUE BILANG!"

"Baik boss!"

Kedua anak buah itu berpencar untuk mencari keberadaan Lia. Mengecek seluruh sudut untuk tidak kehilangan jejak. Karna mereka tau bahwa gadis itu sedang dalam masa kritis. Pastinya tidak akan jauh jika dia melarikan diri bukan?

Disisi lain tampak Lia yang sedang kecapean untuk melanjutkan larinya. Kepalanya sangat berat saat ini. Penglihatannya mulai memburam. Namun sebisa mungkin dia mengalahkan segala penyakitnya itu.

"Y Allah tolongin Lia, Lia mohon kasih Lia jalan keluar!"

"Sakitt!"

"Rian, Rega, Bng Kenzie, Bang Gio! Tolongin Lia! Sakitt!"

Saat ingin melanjutkan perjalanannya ada dua tangan kekar yang memegang erat lengannya.

"Lepasinnn!"

"Kerja yang bagus!" Ucap gadis misterius itu pada kedua anak buahnya

"Lepasin, gue bilang lepasinn!"

"Nurut atau gue bunuh lo sekarang!"

"Bunuh aja, bunuh gue bunuh!!"

"Gak akan, lo masi berguna buat hidup! Gue yang akan melanjutkan kisah penderitaan lo setelah keluarga lo. Karna lo gak pantes bahagia! Lo pantes mederita!"

"Salah gue apa sama lo? Gue yang bantu lo saat lo susah, kenapa lo jadi gini sama gue?!" Terka Lia tak terima

"Salah lo, karna lo udah ngerebut Rega dari gue! Gue cinta sama dia, tapi dia milih lo! Gue juga iri karna lo dikagumi oleh satu sekolahan, bahkan satu dunia! Jadi dari itu, gue mau buat lo ngerasain penderitaan!"

"Tolong lepasin gue!" Ucap Lia melemah.

"Gak akan! Bawa dia!"

"Baik boss!"

Lia tak bodoh, dia mengeluarkan semua tenanganya untuk bisa keluar! Dia menendang kedua kemaluan milik anak buah gadis itu. Setelah itu dia bisa kabur karna kedua anak buah itu melepas genggamannya. Merekah merintig menahan sakit.

"BODOHNYA KALIAN" teriak gadis itu.

Gadis misterius itu mengambil balok kayu yang besar yang ada disampingnya.

Seperti psikopat dia berjalan santai mencari keberadaan gadis yang bernama Lia tadi. Tak lupa dia mengeluarkan seringainya saat berjalan.

"Liaa, sini datang kepadaku! Aku tau kau berada disini!" Ucapnnya.

Sedangkan Lia, gadis itu takut dalam sembunyinya keringat dingin sudah bercucuran dari pelepisnya. Nafasnnya pun sudah terengah engah.

BRAKKKk

Gadis misterius itu berhasil menembus tempat persembunyian Lia.

Lia tak bodoh, di menendang keras gadis itu hingga terhyung kebelakang. Kesempatan ini digunakan Lia untuk kabur.

Gadis itu bersemrik. Dia berdiri lalu mencari jalan pintas untuk mengelabui Lia.

Dan yap. Tepat, Lia lewat dari hadapannya. Lalu.

BUGHHH.

•••••

Rabu, 12 mei 2021.
675 kata

AMELIA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang