3. PERKARA TIKET VOUCHER BTS

616 48 5
                                    

^Selamat membaca.^

Setelah mengusaikan pekerjaannya di rumah Ella, tepat pukul 21.00 malam, Zia balik kerumahnya.

Terlihat Zia sangat fokus menatap benda pipih di tangannya. Meng-skrol terus IG nya sampai bawah berharap dia akan menemukan sesuatu yang bisa menghasilkan uang.

Zia mengubah ekspresinya menjadi bahagia, matanya melotot dan mulutnya ber-oh ria, ketika mendapatkan DM dari salah satu petugas yang bekerja di BTS. Gue gak tau namanya apa, jadi ikuti aja. Ribet lu!!

Zia memang salah satu penggemar dari bts. Sudah lama dia ingin menonton mereka secara live, namun tak berhasil kala mengingat bahwa uangnya tak cukup untuk membeli tiket voucher yang harganya bisa menembus bolong dompet gadis seperti Zia. Mahal.

Zia sontak jingkrak jangkrik berdiri dari duduknya, berputar tanda bahagia. Dia sampai refleks memeluk Nayla, sahabat Zia yang baru datang.

"Gue cintaa sama lo! I love you dah!" Ucap Zia memejamkan matanya seraya mempererat pelukannya pada Nayla.

Nayla yang diperlakukan seperti itu tentu saja kaget, tak waras Zia pikirnya.

"Lepas anjir, gelik gue!" Ucap Nayla seraya mendorong kuat Zia. Zia yang mendapatkan perlakuan seperti itu otomatis melepaskan pelukannya.

Segera Nayla mendaratkan telapak tangannya pada dahi Zia. "Gak panas.!"

Zia yang tersadar dari lamunannya segera menepis kasar tangan Nayla. "Apaan sih lo megang megang dahi gue? Lecet tar!"

"Gue cuman mau mastiin aja kalau lo baik baik aja! Heran, kelamaan jomblo jadi lesbi! Heh gue masih doyan cowok ya, kalau lo mau lesbian jangan sama gue! GELII!"

"Lo ngomong apa sih? Lesbi apaan? Emg gue ngapain lo?!" Tanya Zia binggung, pasalnya dia memang refleks memeluk Nayla tadi. Perlu kalian ketahui kalau Zia orangnya pelupaan ketika melakukan hal itu secara tiba tiba.

"Lo pikun ya? Okeh gue lupa, lo emang pikun!"

"TADI LO MELUK MELUK GUE JULEHA, TERUS LO BILANG KALAU LO CINTA SAMA GUE, DIH AMIT AMIT! Bunda tolong Nayla!" Lanjutnya teriak didepan wajah Zia.

"Meluk? Cinta? Lo kali yang meluk gue! Heh, kalau emang dasarnya jomblo yah jomblo aja kali, gak usah meluk meluk gue!" Zia memutar balik fakta.

"Udah! Debat sama lo emang gak ada habisnya!" Lerai Nayla

Zia tak membalas ucapan Nayla, dia tampak memikirkan sesuatu! Seperti ada yang aneh.

"Napa lo? Kesambet? Eh Zia, bagus lo pindah rumah deh! Kayaknya nih rumah ada penunggunya!"

Zia menatap heran Nayla "Apanya yang ditunggu?!"

"Dia mau nunggu loh, biar ada temennya!"

"Dia siapa?!" Tanya Zia.

Okeh, Zia ngeleg.

"Astagfirullah, bicara sama lo, harus banyak banyakin istigfar yah?!"

"SETAN ZIA SETAN!" Lanjut Nayla dengan nada geram.

"Oh setan toh! Ngapain dia nunggu disini? Gak capek apa? Kata orang nunggu itu capek! Gak enak"

AMELIA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang