BAB 3

713 79 0
                                    

Sudah tiga hari lamanya Win tinggal di sini. Dan selama tiga itu juga aku khawatir. Aku khawatir karena Win selalu saja menggunakan pakaian kebesaran tanpa bawahan. Aku takut dia jatuh sakit dan aku yang akan repot hanya itu saja.

Tapi aku masih belum bisa memberikannya pakaian karena aku belum menerima gajih ku dari P'Godji dan karena aku libur beberapa hari untuk merawat Win, pemilik restoran tempat ku bekerja menunda memberikan gajih ku. Memang kelihatannya tidak adil namun bagiku itu adil karena selama aku tidak bekerja partner kerja ku mengambil alih pekerjaan ku.

Tapi aku hanya bingung kenapa beberapa hari ini Win mulai memberikan skinship nya pada ku seperti memeluk dan mengelus pipi ku. Terkadang setiap pagi saat Win memakai pakaian kebesaran tanpa bawahan aku merasa Win ingin menggoda ku (dih jadi cowok gak peka amat)

Dan pagi ini dia baru saja berulah lagi. Dia dengan jahilnya mematikan saluran air ke kamar mandi sehingga aku tak bisa membilas rambutku dari buih shampo yang perih.

"Dasar kekanak-kanakan" ujar ku mencibirnya.

"Wueee biarin" balasnya sambil menjulurkan lidahnya itu.

Mengesalkan namun mengasikkan saat bercanda dengannya. Dia terlihat seperti nong bagi ku. Lagipula aku tidak punya nong dan hanya punya seorang Phi.

"Win aku berangkat.... Jaga rumah baik-baik jangan sampai ada yang memasuki rumah yah"

Teriak ku saat aku sudah berada di ambang pintu bersiap untuk pergi ke kampus.

"Iya aku tau itu. Lagi pula pencuri tidak akan mau mencuri peralatan rumah ini. Tidak ada yang berharga"

Bocah ini sekarang menghina ku sekarang huh. Dia pasti sedang bahagia di dalam kamar mandi mentertawakan ku.

"Awas kau nanti pulang" teriak ku mengancamnya.

"Uhh aku takut ahahaha" ujarnya dan dia malah tertawa.

Namun aku malah ikut tertawa bukannya marah karena dihina. Berbicara dengan Win itu menyenangkan.

Aku sekarang sedang berjalan di koridor kampus dengan Newy merangkul tangan ku dan bergelayutan di sana. Aku tidak tau apa yang dia lakukan tapi ujarnya dia ingin menunjukkan ke semua orang kalau adalah miliknya. Aku mengiyakannya saja lagipula itu tidak merugikan ku bukan.

"Bright saat jam pulang nanti ayok kita kencan"

Aku pun menatapnya dan dia tampak menunggu jawaban dari ku.

"Malam nanti yah, aku sibuk Newy" ucap ku.

"Huh kau belakang ini sibuk terus, kemarin kau bilang kau sibuk mengurus kepentingan untuk kompetisi. Setidaknya kau luangkan waktu mu untuk ku" ujarnya sambil mempoutkan bibirnya itu kesal.

Aku hanya bisa menghela nafas "kan sudah aku bilang malam nanti. Aku tidak bisa hari ini karena aku harus bekerja" ujar ku dan dia nampak terkejut.

"Kau bekerja apa"

"Aku bekerja tidak menetap yang penting aku dapat uang"

"Kenapa kau tak bekerja menjadi sopir pribadi ku. Kau akan dapat uang banyak dan yang lebih baiknya lagi kita berdua bisa terus bersama" ujarnya penuh antusias.

"Untuk yang kali ini aku menolak keinginan mu Newy" ucap ku dan hal itu membuatnya bingung.

"T-tapi kenapa" tanyanya.

"Aku tidak bisa menerima pemberian orang yang tidak bisa aku balas pemberian orang itu. Aku menerima pemberian yang berukuran kecil namun tidak yang besar. Kalau urusan mengantar mu, aku bisa naik bus lalu datang kerumah mu kan"

Strawberry And Poison S1&S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang