Play the music for better experience ❤️
•
•
•
•
•
______________________________________Menikmati kehidupan sebagai seorang manusia itu ada susah dan senangnya.
Susahnya ketika kau berjuang sendiri dilautan kehidupan ini. Senangnya ketika kau memiliki seseorang yang berjuang bersama mu demi kehidupan yang bahagia.
Begitulah isi pikiran Bright saat tujuannya beberapa bulan ini tercapai. Mendapatkan ijin untuk magang di perusahaan yang ia sukai ditambah dengan satu kebahagiaan yang berwujud manusia bernama Win.
Siapa sangka dua insan ini yang terpisah cukup lama kembali bersatu bukan sebagai kakak-adik, bukan sebagai sang penolong dan yang di tolong melainkan sebagai sepasang kekasih.
Duduk di bangku taman sambil memusatkan perhatian mereka pada lampu setiap gedung yang mereka lihat.
Bright yang satu tangannya merangkul pinggang ramping Win lalu satu tangannya memegang kepala Win dan mengelusnya secara perlahan.
"Apa kau lapar?" Tanya Bright sembari mencoba untuk membuka obrolan.
"Iya, aku lapar." Jawab Win dengan nada suara seperti biasanya.
"Kalau begitu, ayo kita makan," ucap Bright lalu beranjak dari tempat duduknya begitu pula dengan Win.
Saat ini mereka berdua sedang berjalan dengan Win yang mengikuti langkah Bright dimana pria berwajah tampan itu akan membawanya makan malam.
Namun yang lebih mengejutkan ialah raut wajah Bright yang sedikit pucat. Bukan karena sakit melainkan karena ia gugup.
Bright pernah berpacaran dengan seorang wanita walaupun hanya sekali. Namun dengan seorang laki-laki? Bright saja tak pernah membayangkan hal tersebut.
Ia bingung apa yang harus ia lakukan dan apa yang harus ia ucapkan mengingat sifat laki-laki dan perempuan sangat berbeda.
Karena semua pemikiran itu yang membuat dirinya jalan didepan supaya bisa menyembunyikan wajah gugupnya itu.
ミ BRIGHT POV ミ
Aku membawa Win ke sebuah pedagang kaki lima. Menu disini enak jadi aku pikir Win akan menyukai menu yang di sajikan disini. Aku dan Win pun duduk di kursi dan meja yang sudah disediakan, suasana disini cukup ramai. Aku harap dia merasa nyaman disini. Namun entah kenapa sedari tadi aku merasa gugup, ada hal aneh yang bergejolak dalam diriku yang membuat ku sulit untuk mengekspresikannya, hanya satu yang bisa aku gambarkan ialah perasaan bahagia saat ini.
"Apakah ini yang disebut kencan pertama," gumam ku dengan kertas menu yang menutupi wajah gugup ku. Sejujurnya kencan pertama ku dengan mantan pacar ku tak begitu berkesan jadi aki tak menghitungnya sebagai kencan pertama.
Dibandingkan dengan soal fisika, kenapa menjawab soal fisika lebih mudah dari pada menghadapi situasi seperti ini? Saat menjawab setiap pertanyaan dalam hati ku tak ada keraguan sama sekali. Entah kenapa pada saat ini aku bingung dan meragukan setiap ucapan dan tindakan ku apakah Win menyukainya atau tidak.
"Arghh kenapa ini sulit."
"Ada apa Phi?" sangking frustasinya aku tak sadar sedikit menggebrak meja sampai beberapa orang menatap ku termasuk Win. Aku yakin dia pasti mulai memikirkan sesuatu v
"Ehh... Gak ada apa-apa, aku hanya bingung kenapa menu yang aku mau habis. Itu saja," ujar ku dengan sedikit tawa kecil.
Win pun mengangguk lalu kembali membaca menunya, "tuan bisa aku pesan ini dengan minumannya ini yah. Phi bagaimana dengan mu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry And Poison S1&S2
RomansaBright seorang mahasiswa tahun ke 3 menjalani kehidupannya seperti orang-orang pada umumnya. Namun semuanya berubah 180° saat lelaki itu menghampiri kehidupannya. Racun mulai terasa setiap hari tapi dibalik itu ada candu yang semakin kuat. Pemikir...