BAB 7

719 74 15
                                    

Aku pun meletakkan tubuh Win diatas ranjang milik ku. Bau tubuhnya benar-benar dipenuhi bau alkohol.

“win apa yang terjadi dengan mu huh, kenapa kau melakukan hal ini. kau tau aku sampai mengkhawatirkan mu siang dan malam” ucap ku sambil menatap wajah itu dengan penuh kerinduan.

Aku pun membaluti tubuhnya dengan selimut dan membiarkannya tidur. Aku akan menanyakan beberapa pertanyaan untuknya besok.

Keesokkan harinya aku pun bangun pagi-pagi. Aku sengaja tak membelikan makanan di luar, kalau aku membelinya dia akan mengomel dengan ku.

Aku memasaknya sup ayam. Sudah kubilang kan aku ini tak pandai memasak jadi aku mengikuti resep yang aku cari di internet.

“oh bright kau saat ini tidak sedang membuat makanan, tapi radioaktif nuklir” gumam ku.

Aku mendengarkan pergerakan dari arah luar dan menebak kalau Win sudah bangun.

Aku pun membawa sup yang ku buat tadi. Sebelum itu aku tuangkan kedalam mangkuk.

“selamat pagi win, ayo sarapan” ucap ku dan meletakkan mangkuk tersebut di pangkuannya sehingga ia pun memegang mangkuk tersebut.

Namun Win malah diam dan meletakkan mangkuk tersebut di atas meja belajar ku.

Dan dia malah menangis “jangan memberi ku makan atau mangkuk mu akan kotor karena aku menyentuh mangkuk mu hiksss”

“kau pas-pasti merasa jijik saat tau ada seorang gay tinggal bersama mu hikss itu pasti”

Aku bingung dengan pikirannya, kenapa dia bisa berpikir seperti itu huh.

“hei win kenapa kau mengucapkan itu huh, aku sama sekali tak pernah berpikir seperti itu tentang mu” ucap ku lalu duduk di sampingnya dan mengelus pundaknya.

“tidak, kau-kau pasti bohong hikss p'bai kenapa kau berbohong”

“aku tidak berbohong win, coba katakan. kenapa aku membawa mu dari bar itu hmm. jika kau merasa jijik dan tak peduli dengan mu kenapa aku melakukannya”

“t-tapi p'bai kau adalah orang yang aku suka. aku menyukai mu hikss”

“terus apa aku harus marah? tidakkan. kau boleh mencintai ku dan menyukai ku sepuas yang kau mau. tapi aku mohon jangan melukai diri mu dengan cara seperti ini hmmm, aku tak menyukainya kau tau itu”

“j-jadi kau tak merasa jijik atau takut sedikitpun?”

“iya, jadi hapus air mata mu oke” aku pun menghapus air matanya kemudian mengambil sup tadi yang berbeda di atas meja.

“makanlah, kau habis minum tadi malam kau pasti tak ada makna tadi malam”

Win pun tersenyum lalu memakan makanan yang aku buat untuknya “bagaimana apa enak” dia mengangguk.

Aku benar-benar tidak percaya, apa benar enak “bisa aku merasakannya?” aku pun mengambil mangkuk tersebut dan merasakan masakan ku.

“ya ampun win, ini sama sekali tidak ada rasa enaknya. ini-ini asik sekali” aku pun meletakkan mangkuk itu keatas meja. Win malah tertawa di samping ku “kenapa kau berbohong kepada ku dan mengucapkan itu enak huh” aku pun mengambil air minum yang terdapat di dalam botol.

“aku tak mau menyakiti perasaan mu dan mengucapkan masakan mu tidak enak”

“kau benar-benar yah, kau tau kau membuat ku merasa malu” ujar ku dan memalingkan wajah ku.

“sudahlah, aku akan memasakkan sarapan pagi untuk kita berdua” Win pun pergi ke dapur dan mulai memasakkan sarapan.

Beberapa menit kemudian, Win pun datang dengan sepiring nasu goreng dengan ayam suwir diatasnya.

Strawberry And Poison S1&S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang