Sudah tiga hari Win diam dan tak mau berbicara kepada semenjak hari itu.
Saat aku ingin mengajaknya berbicara dia akan mengucapkan sesuatu yang menurut ku itu aneh sekali.
Dia akan bilang kalau aku akan mengusirnya dan membiarkan orang-orang memukulinya sampai masuk rumah sakit. Yang benar saja, kalau pun aku melakukannya, sudah aku lakukan jauh-jauh hari kan.
Dia akan terus pura-pura tidur di saat aku bangun pagi dan pulang larut malam saat pulang bekerja. Dia akan menutup telinganya dan pura-pura tidak mendengarkan panggilan ku.
Sekarang aku duduk termenung di atas ranjang sambil memikirkan kejadian beberapa hari ini. P'lee mengungkapkan perasaannya untuk Win di depan ku dan itu bagus walaupun aku merasa sedih mendengarnya dan aku masih tidak tau sebabnya kenapa aku sedih.
Aku dan Newy bertengkar lalu kembali berbaikan dan itu kabar baiknya. Untuk ku, mungkin? Aku pun tidak tau.
Win mengungkapkan perasaannya kepada ku dan aku sangat terkejut akan hal yang aku dengar itu.
Dan sekarang Win menganggap ku tidak ada sekarang. Saat ini dia sedang memasak di dapur dalam bisu tidak ada candaan atau ocehannya yang tak berguna namun bisa membuat ku tertawa.
Banyak hal yang aku pikirkan pagi ini sehingga aku pun pergi mandi untuk mendinginkan otak ku.
Tak berlangsung lama aku pun keluar dari kamar mandi dengan pakaian rapih yang sudah membalut tubuh ku saat ini.
Namun ada sesuatu yang membuat ku terkejut. Newy datang menemui ku dan aku dapat melihat raut wajah Win menjadi suram layaknya langit mendung yang sebentar lagi akan turun hujan.
"bright maaf aku lupa memberitahu mu kalau aku datang mampir ke rumah mu. dan ya aku tidak tau kau punya nong?"
Aku pun melihat kearah Win dan Win pun menatap ku sehingga kami beradu pandang. Namun pertemuan antara mata itu ia hentikan dengan beranjak pergi ke dapur.
"aku tinggal ke dapur dulu yah" ingin aku membalas ucapannya namun Newy mengalihkan perhatian ku dari ocehannya.
"bright duduk lah, aku ada membuatkan mu sarapan pagi" ujar Newy lalu menunjukkan kotak bekal berwarna merah kepada ku.
Aku pun tersenyum "terima kasih, seharusnya kau tak usah repot-repot seperti ini" jawab ku dan Newy pun tersenyum lagi.
"aku tak keberatan sama sekali. sudahlah, apa kita akan terus bicara dan kau tak jadi sarapan"
Aku pun tersenyum. Namun penglihatan ku teralihkan pada Win yang masih setia di dapur "kenapa dia diam di situ?" gumam ku.
Setelah menyelesaikan sarapan pagi, aku dan Newy pun berangkat dan aku tak lupa untuk berpamitan pada Win yang masih setia di dapurnya itu.
Beberapa menit berjalan, aku dan Newy pun tiba di halte pemberhentian bus kota.
Bus pun datang di depan kami. Namun aku baru saja terpikirkan bahwa salah satu buku pelajaran ku tertinggal di atas kasur "newy kau duluan lah, aku akan menyusul" ujar ku.
Newy tampak bingung "mau kemana? Apa perlu ku antat" tawarnya.
"tak usah, aku akan pulang sebentar untuk mengambil beberapa buku yang tertinggal. kau duluan lah, kelas mu mulai lebih dulukan" ucap ku dan Newy pun mengangguk paham.
Ia pun berangkat lebih dulu menggunakan bus. Aku pun kembali pulang kerumah.
Setelah sampai, aku pun terkejut saat melihat Win tertidur diatas sofa. Aku segera mengambil buku ku dan menghampiri Win.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry And Poison S1&S2
RomanceBright seorang mahasiswa tahun ke 3 menjalani kehidupannya seperti orang-orang pada umumnya. Namun semuanya berubah 180° saat lelaki itu menghampiri kehidupannya. Racun mulai terasa setiap hari tapi dibalik itu ada candu yang semakin kuat. Pemikir...