Aditama menatap nanar punggung itu dari kejauhan, dirinya bisa melihat betapa kesalnya gadis itu ketika melihatnya. Tapi apa salah dirinya? Bahkan Aditama tidak melakukan kesalahan yang fatal hingga membuat gadisnya marah kepadanya
"Gue salah apa coba." Kebingungan melanda pikiran lelaki itu dan masih setia melihat Jayani berbicara dengan teman-teman nya, sesekali gadis itu tampak tertawa ketika bersama teman-teman sekolahnya. Ingin sekali dirinya mencabik-cabik siapapun yang melihat wajah manis itu ketika ketawa. Tawa itu hanya miliknya seorang tidak boleh siapapun melihatnya
"Bakal gue yang marah, bukan Lo."
"Gue gak salah, jadi gue yang bakal marah sama lo karena lo udah tertawa dan bukan didepan gue."
"Gue gak merasa buat kesalahan."
Aditama melihat Jayani berjalan menuju tempatnya menunggu, ketika tadi pagi mereka bergulat dengan ucapan akhirnya gadis itu mau diantarkan oleh Aditama meskipun ogah untuk menyentuh tangan lelaki itu
"Ngapa muka Lo kusut." Clingak clinguk melihat dari sisi ke sisi wajah Aditama damario
"Muka gue gak kusut, cuma lupa nyetrika aja." Ucapnya.
"Oh lupa distrika ternyata, makanya lain kali tuh bangun cepat supaya bisa nyetrika muka kusut itu." Cenda gadis itu cekikikan dibelakangnya
"Kayanya omongan kali ini mencerminkan dirimu yang lama mandi dan lama bangun pagi." Merasa tersindir gadis itu langsung memukuli pundak seorang Aditama, tidak merasa kesakitan apapun membuat dirinya tertawa karena geli
"Mukul itu make tenaga, bukan make slowmo."
"Terserah lo, ayo pulang." Ucap gadis itu sambil acuh tak acuh
"Oh ya, gue lagi marah sama Lo."
"Why?"
"Lo berani beraninya ketawa didepan teman-teman cowok." Melipat tangannya didada meniru gaya Jayani dibelakang sana
"Apaan sih, Ngadi-ngadi nih."
"Gue gak Ngadi kali ini, gue gak suka." Ucapnya.
"Yaudah, maaf Baginda rajaa."
Diperjalanan yang dipenuhi dengan orang-orang sedang berkendara mulai dari anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, lengkap sudah semua berada disini. Jalanan yang masih basah karena dijatuhi hujan tadi pagi membuat bebauan tanah ini tercium oleh hidung milik siapapun, udara sejuk dan air jatuh dari dedaunan membuat sangat ingin berlama-lama apalagi berkendara bersama cintanya Aditama Damario setiap kali berkendara bersama lelaki ini, hatinya terasa sangat nyaman. Jayani sangat menyukai apapun yang ada pada lelaki ini, setiap kali bersama rasanya ingin berlama-lama
"Kamu sayang sama aku?" Tanya Aditama dari depan sana yang dibalas dengan anggukan oleh gadis itu
"Aku juga sayang banget sama kamu." Samar-samar tetapi masih terdengar oleh telinga nya. Hari itu sangat indah kalau bersama dengan orang yang kita cintai apalagi orang itu sangat mencintai kita, semua kesusahan akan hilang jika bersamanya
"Sebentar lagi kamu ulang tahun ya." Cekikikan terdengar disana ketika keheningan melanda mereka
"Iya, gue udah gedek." Ucapnya dari belakang sana
"Kamu belum segedek aku, kamu itu masih gadis kecil yang perlu pelukan." Apa dia bilang? Jayani gadis kecil yang perlu pelukan?
"Sekarang manggil dengan sebutan 'ayy' gak ada aku kamu."
"Ayy? Apa itu ayy?" Ucap Aditama tampak kebingungan
"Ayy itu panggilan kesayangann yang artinya sayang." usulnya yang langsung disetujui oleh laki-laki itu
"Boleh."
Sesampainya dirumah laki-laki itu langsung menghubungi sahabat nya yaitu Fahri syahlan alias Fahri Syahkan
"Lo dimana far?". Ucapnya ketika sahabatnya mengangkat panggilan itu
"Gue lagi di kosan, kenapa?"
"Lo bisa kerumah gue gak?"
"Gak bisa gue lagi sibuk." Sepertinya salah, seorang Fahri tidak pernah sibuk.
"Udah cepat, gue tunggu dirumah."
"Ya ngapain bahlul, Lo ngomong kaga ada jelasnya. Binggung gue."
"Bego lo." Aditama memutuskan sambungan sepihak
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK SMA DAN ANAK KULIAH
Novela JuvenilJangan lupa follow yaaa Gadis egois dan kekanak-kanakan bertemu dengan laki-laki yang hebat seperti Aditama damario. Seorang pemain badminton terbaik di universitas nya A story by KEN DESI JAYANIA Start : 14 April 2021 Selesai:-