ARSHEYRA || PROLOG

288 11 2
                                    

"ARRGHH!!"

"AH AMPUN!!!"

"HAARRGHHH SA--SAKIT ARRGGHH!"

Suara jerit kesakitan itu terus memenuhi indra pendengaran gadis SMA yang tengah berdiri cemas di pinggiran muara sungai sebuah taman di kota Bandung.

"itu suara siapa sih? Kenapa nggak minta tolong? Kan Ayra jadi bingung harus gimana. Mana suaranya deket banget. Aduuhh." gumam gadis berbedge nama ASHYAYRA itu. Jemarinya bertautan dengan bibir bawah yang ia gigit sendiri menandakan ia takut.

"ARGGHHH!! P-PLEASE!!"

"HARGGGGHHH!!"

Suara tersebut makin jadi, bagaimana bisa hanya Ayra yang mendengar jeritan yang terdengar seperti suara seorang wanita itu? Padahal di taman yang luas itu ada beberapa orang tapi mereka tampak tenang tak terganggu dengan suara tersebut.

Ayra memberanikan diri. Gadis itu dengan gerakan cepat memakai jaket sepanjang 5cm di bawah pantat miliknya dan menggendong ranselnya. Tak ketinggalan botol minum merk Tupperware miliknya juga ia bawa dengan menggantungnya di pergelangan tangan.

Gadis berambut sebahu itu hendak keluar dari area taman segera, namun baru sekitar 20 meter ia menjauh dari tepi sungai. Mata hazel Ayra tak sengaja menangkap pemandangan seorang pria tengah memainkan pisau ke tubuh seorang wanita yang sudah berlumuran darah di sekujur tubuhnya. Dan...

BYURRR

Mata Ayra seakan ingin loncat dari tempatnya. Dengan susah payah Ayra menenggak salivanya, apakah kejadian yang ia lihat barusan ini nyata? Atau hanya halusinasi Ayra karena teriakan mengerikan tadi?

Ayra mematung di tempat, ia ingin segera pergi tapi terlanjur membeku setelah melihat adegan sadis tadi. Dan diluar dugaan Ayra, pria yang Ayra lihat tadi tiba tiba menolehkan kepala dan menatap Ayra datar.

Kaya masih muda. Batin Ayra melihat rupa pria yang Ayra rasa masih satu atau dua tahun lebih tua darinya itu. Sempat sempatnya gadis itu menilai.

Cowok tadi memutar tubuhnya, berjalan mendekat sepertinya. Ayra gelagapan sekaligus takut, dengan kalang kabut Ayra berlari sekencang mungkin meninggalkan taman dan cowok itu.

Sementara cowok tadi? Kini orang berperawakan tinggi atletis itu masih nampak tenang, menatap punggung gadis yang ia rasa seumuran dengannya itu menjauh.

Tanpa siapapun sadari, sebuah lengkung tipis terbentuk di ranum indahnya.

🍓🍓🍓

Vote yuk

Comment yuk

Vote lagi yuk

Follow juga yuk

Eh

Jadian yuk

Nggak deng

Vote comment ceffat!

Sekian

Wslm.

Gomawoo

ARSHEYRAWhere stories live. Discover now