7. ARSHEYRA || NDORO PATIH DANIEL

75 1 0
                                    

Simpang siur kabar kedekatan antara pangeran sekolah dengan cabe rawit sekolah tengah hangat hangatnya diperbincangkan warga AIHS. Siapa lagi kalau bukan Arshenio dan Ashyayra.

"wihhhhhhh, Nimo terkenal kaya Abin." gumam Ayra bertepuk tangan sendirian di kamarnya yang bernuansa serba merah muda itu. Ia baru selesai mandi, saat ia membuka ponselnya gadis berpiyama itu tampak melongo heran. Banyak notifikasi masuk ke seluruh sosmed yang ia punya. Mulai dari instagram, whatsapp, line, tiktok, snapchat, twitter, bahkan facebook.

Hal yagh ia dapat tak lain adalah sebuah pesan yang rata rata begini pertanyaannya ;

Ra! Lo beneran pacaran sama Kak Arshen?

Ayra, berita di Sky.hype beneran nggak tuh?

Gosip skyhype itu serius?

Lo deket sama Kak Arshen Ra?

NIMOOO LO SAMA KAK ARSHEN?!?!

Belum lagi notifikasi komentar di akun instagram-nya, Ayra sampai terheran heran. Kenapa Arshen sebegitu terkenalnya sampai Ayra diserbu begini. Iya Ayra akui Arshen itu tampan, dan masuk dalam tipe ideal-nya.

"ini Nimo harus apa? Nimo capek kalau harus bales satu satu."

"apa Nimo tanya Bang Niel aja?"

Ayra menjentikkan jari-nya, "ah, iya tanya Bang Niel aja."

Gadis mungil itu lantas beranjak dari kasur dan keluar dari kamarnya. Tujuannya adalah kamar di seberang singgasananya. Tepatnya, kamar kakak laki laki nomer tiga-nya. Pintunya berwarna hitam dan ada kumpulan huruf yang membentuk tulisan KAMAR NIEL KESAYANGANNYA NIMO.

Bukan Daniel yang menulisnya, itu buatan Ayra. Dulu SD Ayra ada tugas untuk membuat kerajinan dari kain flanel, dan sebagai latihannya Ayra membuat huruf-huruf tersebut dengan mengisinya dengan dakron agar empuk.

Ayra mulai mengetuk pintu tersebut, biasanya ia tinggal masuk sih tapi kali ini terkunci dari dalam. "Banggggg.... Bang Niellllll.... Nimo iniiiii..." panggil Ayra terus mengetuk pintu Niel.

Ceklekk

Tampaklah sesosok laki laki tanpa atasan alias telanjang dada dengan kolor biru-nya. Wajahnya kucel, wajah wajah bantal. Ayra mengernyit menatap abangnya dari bawah sampai atas. Kemudian melirik ponselnya dan melihat jam.

05.15pm

"ihhh abang bangun tidur?" tanya Ayra diangguki Daniel yang menguap sambil menggaruk lehernya. Kepalanya mengode Ayra untuk masuk, entah apa yang adik kesayangannya itu mau. Ayra langsung mengacir masuk setelah mendapat izin.

Brukk

Ayra melirik ke Daniel, dilihatnya cowok itu kembali mengambrukkan diri ke kasur dan lanjut tidur. "Bang Niellll... Jangan tidur lagi ishh... Udah mau maghrib."

"henggggghh, ngggghhhh." Ayra tak paham, Daniel berbicara namun terhambat bantalnya. Membuat ucapan Daniel terdengar hanya gumaman tak jelas.

"bangun duluuuu... Nimo panggil Bunda nih." ancam Ayra, dan dengan malas Daniel membuka matanya. "apasih Mo, ngantuk ini."

"Nimo mau konsultasi ini."

"masih tutup klinik Ndoro Patih-nya, nanti habis manghrib baru buka." jawab Daniel setengah nyawa.

"aaaaa Nimo mau sekarang. Bentar aja. Ini loh hape Nimo kaya mau meledak dari tadi ada notid terus."

Daniel mendudukkan dirinya, menatap adiknya lamat lamat. "notif apa sih Mo???"

ARSHEYRAWhere stories live. Discover now