6. She's Mine

1.5K 209 32
                                    

Setelah menghilang beberapa hari tidak update cerita gaje ku ini, aku kembali lagi hehe....
.
.
Happy reading:)



Happy reading:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiga hari kemudian....



"Lisa...

"Lisaa...

"Tunggu Lis!"

Jeffrey berusaha mengejar Lisa, yang berjalan cepat di depannya. Dan akhirnya, Jeffrey berhasil menghentikan Lisa, dengan memegang lengannya erat.

Lisa berbalik badan, menghadap Jeffrey, "Apa lagi sih?"

Jeffrey masih sedikit mengatur nafasnya karena habis berlari, "Aku.. aku bisa jelasin.."

Lisa mengangkat alis kanannya, "Jelasin? Emangnya apa yang perlu kamu jelasin?"

"Soal foto yang beredar itu... Sumpah demi Tuhan, itu murni kecelakaan!" Jeffrey mencoba menggenggam telapak tangan Lisa, namun gadis itu menepisnya dengan kasar.

"Ga usah bawa-bawa Tuhan, bisa?" Lisa mengambil nafas dalam-dalam, "Itu hidupmu, terserah kamu. Mau kamu berciuman sama Rose, atau apapun itu, aku ga peduli! Ingat! Kita cuma mantan, kita udah ga punya hubungan apa-apa lagi."

"Liss..." Setetes liquid bening itu, meluncur dari mata kanan Jeffrey, "Tolong percaya sama aku! Aku masih mencintaimu. Kamu tidak bisa melakukan ini kepadaku!"

"Tapi aku tidak! Aku sudah tidak mencintai mu lagi. Bahkan, aku sudah beribu-ribu kali mengatakan ini. Kenapa kamu tidak juga mengerti?" Suara Lisa sudah bergetar, sepertinya ia akan segera menangis, jika ia tak pandai menahannya.

"Kenapa kamu tidak mencoba, membuka hatimu untuk Rose saja?" Lanjut Lisa, dengan suara lirih.

"Mengapa?"

"Karena..... Mungkin dia yang terbaik untukmu." Ucap Lisa lirih, karena ia mulai sadar, kalau dirinya dan Jeffrey dijadikan bahan tontonan oleh mahasiswa lain. Lalu ia memilih berjalan cepat, meninggalkan Jeffrey lagi.

Namun Jeffrey tak tinggal diam, ia pun menyusul Lisa, dan membawanya ke tempat Lab. Bahasa, yang cukup sepi.



"Lepasin aku Jeff!" Seru Lisa, seraya berusaha melepas cekalan Jeffrey di lengannya.

"Oke." Balas Jeffrey, setelah mereka sampai di lorong Lab. Bahasa.

"Kenapa bawa aku kemari?"

Lisa membulatkan matanya, ketika tiba-tiba Jeffrey berlutut dihadapannya, dan meraih kedua telapak tangannya untuk digenggam. Dua mata elangnya pun menatap sayu kearah Lisa, yang masih membeku ditempat.

"Tak bisakah kita kembali bersama?"

Pertanyaan itu..... Sebenarnya, Lisa ingin sekali berteriak Iya, tapi tidak. Itu tidak akan pernah.

Between Us [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang