11. End

3.4K 300 23
                                    

Happy reading :)


Happy reading :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Selesai..." Ucap Lisa, setelah berhasil menguncir rambutnya, sambil memandang bayangannya di cermin.

Saat ini, Lisa sedang berada di toilet yang disediakan kampus. Suasananya sepi, sebelum terdengar suara teriakan seseorang yang ia kenal. Akhirnya, Lisa mengurungkan niatnya untuk keluar dari bilik, dan memilih mendengar kan pembicaraan mereka, yang terdengar serius.

"ROSE TUNGGU!" Suara itu, sudah pasti suaranya Teo, Lisa mengenal nya, tapi... kenapa Teo mengejar Rose sampai ke toilet perempuan?

"YAK! BERANI-BERANINYA KAU MENGEJAR KU SAMPAI SINI? KAMU GILA HAH?"

Lalu terdengar suara gubrakkan keras setelah Rose berteriak tadi. Dan tak berselang lama terdengar ringisan Rose kesakitan, "Sakit bodoh!" Maki Rose.

"Lo pikir, gue sudi ngikutin lo sampai sini hah? Kalau bukan karena Lisa, gue ga bakal ikut campur sama rencana busuk lo itu."

Deg

"Mengapa Teo membawa-bawa namaku? Lalu, kenapa dia bilang kalau Rose punya rencana busuk?" Batin Lisa mulai bertanya-tanya. Sebenarnya ia merasa kasihan sama Rose. Tapi, Lisa harus menahannya, kalau ia memang ingin mendengarkan fakta yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.

"Maksudmu apaan? Aku ga paham sama rencana busuk yang kamu maksud itu!" Desis Rose tajam.

"Haha.. Bitch! Ga usah sok polos deh lo, lo pikir gue ga ngerti sama rencana busuk lo selama ini?" Sentak Teo, yang berhasil membuat Rose merasa terintimidasi.

"Lo jadi cewek licik banget, ga punya perasaan, dasar titisan Medusa!" Ejek Teo, sambil tersenyum miring menatap Rose yang terpojok.

"Bangsat!" Maki Rose tak terima.

"Bagussss.... Gitu dong emosi!"

"Mau lo apaan sih hah?" Rose sudah tidak bisa menahan letupan emosinya lagi. Cowok yang ada di depannya ini benar-benar sok tau sekali.
"Ga usah sotoy!"

"Tapi gue emang tau!" Sentak Teo cepat.

"Hanya karena cowok, lo sampe tega bohongin Lisa? Sampe segitunya lo pura-pura sedang sakit keras, dan bilang kalau hidup lo udah ga lama lagi? Hahahaha gue amin-in aja deh, semoga kepura-puraan lo itu jadi nyata."

"Cewek sepicik lo, ga pantes punya sahabat sebaik Lisa."

Bruak....

Lisa sudah tidak tahan tetap bersembunyi dibalik salah satu toilet.
Ia keluar, memandang Rose dan Teo yang terkejut, dengan mata berkaca-kaca.

"Rosie..." Suara Lisa tercekat. Hatinya terasa sesak. Lalu ia berjalan mendekat kearah Rose yang berdiri mematung.

"Li-lisaa..." Panggil Rose gugup. Ia pikir, tadi toilet sedang sepi, ternyata di toilet ujung ada—

Between Us [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang