2. Berteman Lebih Dekat

1.6K 232 3
                                    

"Kamu yang memberiku kesempatan ini. Jadi, may I fill your heart?"

—Teo

—Teo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"TEOOO!" Lisa berteriak, ia segera keluar dari mobilnya, dan menghampiri seorang pemuda yang hampir ia tabrak.

Teo, masih sangat terkejut, bahkan matanya masih terpejam, sampai Lisa memegang pundaknya, ia langsung membuka matanya, "Lisa?"

"Teo, Teo kamu tidak apa-apa?" Tanya Lisa panik, melihat wajah Teo yang pucat, mungkin karena efek terkejut tadi.

"Ah, aku tidak apa-apa." Teo tersenyum, supaya menghilangkan kekhawatiran Lisa.

"A-aku sungguh minta maaf! Aku memang ceroboh! Maaf!" Tiba-tiba Lisa menangis terisak, yang membuat Teo terkejut.

Tanpa memikirkan apapun, Teo langsung membawa tubuh ramping Lisa kedalam pelukannya, lalu membisikkan suatu kalimat, "Aku sudah memaafkanmu, sungguh aku baik-baik saja. Jangan khawatir oke?"

.......

Dan disinilah sekarang, Teo dan Lisa singgah di kedai ice cream milik sahabat Teo.

"Ice cream nya disini sangat enak, terimakasih sudah mengajakku kemari." Ucap Lisa memecahkan keheningan sedari tadi.

Teo tersenyum kikuk, ia mengusap tengkuknya untuk mengurangi rasa gugup, "Ah, iya. Kalau mau, kapan-kapan kita bisa kesini lagi." Ucap Teo malu-malu.

Namun, sesaat Teo langsung tersadar, dan refleks menepuk bibirnya sendiri.

Astagaaa.. apa yang aku katakan tadi? Bisa-bisanya aku mengajak Lisa kesini, padahal aku sudah tau kalau Lisa telah memiliki seorang kekasih.

Lisa yang melihatnya pun mengernyit heran, "Kamu, kenapa menepuk bibirmu sendiri?" Tanya Lisa sambil terkekeh.

Pipi Teo terasa memanas, menyadari kelakuannya tadi. Ia benar-benar malu, sangat-sangat malu. Sampai rasanya ingin menenggelamkan diri, di Palung Mariana saja.

"Ah, emmm tidak apa-apa." Balasnya salah tingkah.

"Oh, begitu ya? Baiklah, tepati janjimu! Kapan-kapan ajak aku kesini lagi, oke?!"

"Eh—" Teo benar-benar tak menduga, akan respon Lisa.

"Kenapa terkejut? Aku serius!" Ucap Lisa sambil mengerucutkan bibirnya.

Akkhhhh.. Gemass... Rasanya Teo ingin mencuri kecupan di bibir Lisa.

"I-iya, tentu saja, bersama Jeffrey juga kan?" Tanya Teo, dengan sedikit tidak rela.

Namun, lagi-lagi respon Lisa sangat tidak terduga. Mengapa Lisa terlihat sangat sedih sekarang?

Tiba-tiba Lisa menjadi diam, dan memilih menatap jalanan lewat kaca jendela disampingnya.

Between Us [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang