Hari ini kantin sekolah ramai banget sampai – sampai Rara dan Doyoung kewalahan sendiri mau duduk dimana. Sampai akhirnya Rara menemukan keberadaan Taeyong dan Yn.
" Eh itu ada Taeyong dan Yn duduk sana aja kuy " Doyoung mencari dimana Taeyong dan Yn berada.
" Kuy la laper banget gue ni " mereka menghampiri meja dua manusia itu yang lagi kelihatan asik entah ngobrolin apaan.
" Ty kita duduk sini ya semua meja pada penuh ni , hai Ynnn " Rara tergolong lumayan deket dengan Yn karena sekelas.
" Hii raaa sini – sini gabung saja biar rame "
" Doy mager ni gue pesenin dongg hehe "
" Lo ya jadi perempuan gabole males tahu gak , yauda yang biasa kan ? "
" Iyaaa es teh nya minta banyakin esnya " Doyoung pergi memesan makanannya dengan Rara.
" Ra lo gue lihat makin deket saja sama Doyoung "
" Iya Ra gue lihat juga gitu "
" Yaampun kalian juga gue lihat gitu lagian kan kita sahabatan masa sahabatan jauh – jauhan si " Yn tersenyum malu dibilang dekat dengan Taeyong.
" Makanannya mbak mas "
" Cocok juga Doy lo jadi tukang antar makanan gini "
" Sialana lo Yong " mereka bertiga kompak tertawa terbahak – bahak.
" Makan yang bener Ra nanti keselek baru tahu "
" Ewlah sehklwo ajha ksale "
" Telan dulu elah " Rara menuruti perkataan Doyoung.
" Gue laper banget "
" Yong kok jadinya kita jadi nyamuk ya "
" Gatau nihh "
" Elah sirik doang kalian " Taeyong dan Yn ngakak melihat komuknya Doyoung dan Rara.
" Cepetan dah makannya keburu bel nanti "
.
" Ra ngantok banget gue ni mah habis makan " sekarang Rara dan Doyoung balek ke kelas mereka tetapi gak barengan sama Ty dan Yn. Gatau tuh dua anak mau kemana dulu tadi katanya. Dan fyi saja mereka berempat itu sekelas sebenarnya.
" Ya ngantok tinggal tidur atuh say " Doyoung menampol mulut Rara.
" Heh kalau ngomong suka bener " Rara yang mau ngomel gajadi malah nyenggir , nyenggir terus anaknya.
" Gabisa tidur ini mah les pak Hweecul ngelawak mulu "
" Iya juga sih yauda sih dengerin dia ngelawak aja nanti juga ngantuk lo ilang dibuat dia "
" Betul juga jalan yang cepet napa lo lambat amat uda gue duluan bye seyengg "
" Lah bukannya dia yang lambat ya gue kan sesuain aja "
.
" Baik anak – anak kita selesaikan pelajaran kita hari ini dan berhubung habis ini ada rapat guru kalian pulang lebih cepat hari ini "
Mendengar pulang cepat sekelas langsung bersorak ria , ya siapa juga yang gasuka pulang cepat kan. Rasanya beban hidup keangkat sebagian.
" Ra gue ke rumah lu dah males gue pulang rumah " Rara dan Doyoung memang duduk sebelahan dikelas. Rara yang sedang membereskan barangnya langsung menoleh.
" Bokap sama nyokap lo belum balek gans ? " jangan terkejut mereka sudah biasa memanggil gans cans jadi uda biasa merekanya.
" Belum katanya besok malem " Rara ngangguk doang kasihan juga sahabatnya ini selalu ditinggal ortu kerja. Berasa anak dibuang , canda sayangg.
" Kuy la pulang bareng nyokap gue pasti seneng kalau lo datang ada yang diajak ngobrol – ngobrol lagi soalnya yang nyambung sama dia kan lo doang "
Orang tua Rara dan Doyoung memang sudah saling kenal karena Doyoung sering ajak Rara ke rumahnya begitu pulak sebaliknya. Bahkan Doyoung sering nginap dirumah Rara saat rumahnya gak ada orang seperti sekarang ini.
Mereka pulang naik motor Doyoung karena Doyoung memang sering bawa kendaraan sendiri kesekolah kadang doi bawa mobil kadang motor.
" Doy nanti beli martabak dulu dong tiba – tiba ngidam martabak gue "
" Okeee "
Selama perjalanan mereka ngobrol hal – hal random sampai gak kerasa uda sampai saja mereka ditempat jual martabak.
" Coklat keju ? "
" Iyaaa tahu aja kamu sayang "
" Iya dong namanya aku pacar kamu hehe "
Mereka memang begitu bercandain satu sama lain sampai gak terasa mereka baper sendiri ternyata.
Selesai beli martabak mereka cus ke rumah Rara.
" Ra gue ngebut aja ya "
" Gilak lo jangan DOYYYYY KALAU GUE JATOH GUE TAMPOL LO YEE "
Doyoung ketawa – ketawa karena sudah mengerjai Rara.
" Pegangan makanya kalau gamau jatoh "
" Modus lo setannn " mau gak mau Rara memeluk Doyoung tapi laki – laki itu malah terkejut , lah bagaimana aja lu bang tadi ngegodain anak orang disuruh peluk setelah dipeluk malah terkejut sendiri.
.
" Jantungan gue Doy kurang ajar lo mah gue bilangin mama baru tahu lo "
" Elah sekali – kali doang gue ngebut lagian enak tahu kek gue lagi dipeluk pacar lo juga pasti keenakan Raa gausa boong lo " Rara segera menjitak kepala Doyoung.
" Aww kok gue ditampol sih "
Lagi enak – enak ngebacot , mama Taeyeon pun datang menghampiri dua manusia gajelas ini.
" Eh anak mama uda pulang eh ada nak Doyoung juga waduh seneng ni mama ada teman ngobrol lagi " tuhkan belum apa - apa uda dingode diajak ngobrol mak Taeyeon.
" Eh ma bisa saja hehe " Doyoung memang manggil Taeyeon mama juga karena disuruh Taeyeon katanya biar akrab sama calon mertua , hehe.
" Ra kamu ganti baju dulu gih habis itu ajak Doyoung makan siang bareng kasihan Doynya uda repot anterin kamu pulang , nak Doy duduk dulu sini ngobrol dulu sama mama "
" Iya ma " Rara geleng – geleng doang melihat kelakuan ibunya yang masih suka genit sama cowok ganteng.
" Untung mama uda punya papa kalau gak berabe nih guenya punya saingan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
FanfictionBercerita tentang kisah cinta seorang Kim Doyoung , disinalah terjawab semua sikap Doyoung yang selalu ceria tetapi kisah cintanya yang tidak mulus - mulus amat. Disinilah terjawab sudah alasan seorang Kim Doyoung yang selalu memilih untuk sendiri.
