SIX

1 0 0
                                    


Setelah kejadian hari itu , Doyoung dan Rara menjadi sedikit awkward , yakali gak canggung setelah acara ungkap - ungkap perasaan dari Doyoung secara mendadak itu.

" Ra tumben lo gak sama Doyoung biasa nempel mulu lo berdua "

" E – eh Yn enggak nihh hehe gue gabung sama lo sama Ty deh hari ini "

" Lo berantem lagi sama tu anak ? " dapat dilihat Taeyong yang sedikit khawatir dengan Rara.

" Enggak kok Yong dianya juga lagi dipanggil guru tadi jadi ya gue uda laper banget jadi gue gabung aja sama lo berdua " Taeyong mah ngangguk – ngangguk doang sok cool anaknya mentang – mentang lagi didepan gebetan.

Lagi asyik – asiknya makan meja mereka didatangi orang yang lagi berusaha meskipun gabisa oleh Rara , Kim Doyoung.

" Ra parah lo main tinggal – tinggal " Rara yang lagi enak – enak makan baksonya kesedak dengan kedatangan Doyoung yang mendadak.

" Uhuk uhuk "

" Eh eh kok keseleo si lo "

" Kesedak bego ini minum dulu Ra " Taeyong menyodorkan minuman Rara yang tadi dipesannya.

" Yaudah de gue pesen makanan dulu ya jangan ninggalin gue lagi lo Ra "

" Gak tanggung jawab banget uda bikin anak orang kesedak main pergi begitu saja ckck " Yn hanya tersenyum melihat Taeyong yang ngomel - ngomel secara cowok itu jarang bareng  ngomel kek gini.

" Makasih Yong bisa mati gue dibuat Doy sumpah "

Doyoung balik lagi dengan makanan pesenannya dan langsung duduk disamping Rara dengan kasar.

" Woi lo mau buat gue terkejut berapa kali sih heran gue "

" Hehe maaf Raa laper banget nihh lagian lo main tinggal aja "

Gini nih kalau sifat tom and jerrynya Rara dan Doyoung kambuh , apa yang dibuat Doyoung rasanya salah saja dimata Rara untung Doy nya sabar hadepin si doi.

Siap makan mereka pun balik kekelas bareng. Dengan Doyoung dengan Rara dan Taeyong dengan Yn.

" Ra lo jauhin gue ya " Rara awalnya males ngejawab Doyoung cuman tu anak kalau didiemin malah makin banyak tanya.

" Gak sotoy lo "

" Tuh lo aja judes gini karena masalah kemaren ya ? gausa diambil hati Ra gue gak maksa kok "

" Gausa dibahas disini juga la kalau didenger orang gimana ? "

" Ya bagus dong lagian kalau kita uda jadian satu sekolah juga bakal tahu kali kan guenya famous " Rara menjitak kepala Doyoung.

" Rese lo ya gue tolak mampus lo "

" Jangan dong Raa eh kok gue jadi berharap gini dah " Rara geleng – geleng kepala doang melihat kelakuan aneh laki - laki disampingnya.

" Gajelas banget lo " bertepatan dengan itu bel berbunyi pertanda mereka akan segera memulai pelajaran kembali.

.

" Ra dijemput siapa lo ? "

" Gatau nih mama malah gak balas chat gue lagi "

" Yaudah barengan aja la kuy "

" Gas la "

" Tapi kita jalan – jalan dulu la Ra keliling kota bentar doang kok "

" Yok la gabut juga gue dirumah " Doyoung dan Rara berjalan keparkiran bersama.

" Ni dipakek helemnya "

" Males ih Doy gausa deh guenya ya lo aja " entah mendapat dorongan darimana Doyoung langsung memakaikan helem itu kepada Rara , jantung Rara kayak mau meledak gais bayangan dipakein helem sama doi sendiri.

" Nanti lo kenapa – kenapa gimana " setelah baperin anak orang Doyoung menaiki motornya disusul Rara.

" Jalan kemana Doy ? cari jajanan pinggir jalan la Doy "

" Siap sayang "

Doyoung memang hanya mengajak Rara berkeliling kota tapi keduanya kelihatan sangat bahagia. Dari mereka keliling kota , membeli jajanan dipinggir jalan sampai berakhir mereka ditaman duduk doang si sebenarnya.

" Ra perkataan gue kemaren " otomatis Rara menoleh menatap Doyoung  ngeri .

" Jangan segitunya kali lihatin guenya jadi gugup gue mau bicara Ra " Rara ketawa doang , Doyoung itu orangnya random banget tapi Rara suka.

" Gue mau jujur ini Doy kalau lo tanya gue suka gak sama lo pastilah suka siapa yang gak baper lo sayangin mulu diperhatiin mulu lagian dalam persahabatan laki – laki dan perempuan itu gak ada yang seratus persen rasa sayang ke temen doang cuman gue takut kalau kita pacaran semua jadi berbeda aja gitu lo ngerti maksud gue kan ? " sekilas Rara menatap Doyoung yang juga menatapa Rara.

" Gue ngerti kok  tapi gue gak bakal nyerah sama lo Ra gue bakal buktiin gue bisa bahagiain lo meskipun kita uda pacaran nanti gue gak akan lukain lo " Rara terharu mendengar perkataan tulus dari Doyoung.

" Doy jangan soft banget napa sih mau nangis ini gue jadinya " Doyoung tersenyum kemudian memeluk Rara.

" Atutu Rara nya Doyoung gabole nangis dong lo mau kan neriman gue kalau lo uda siap ? " Doyoung dapat merasakan Rara mengangguk dalam pelukannya.

" Gue janji bakal tunggu lo sampai lo siap nerima gue " Rara perlahan – lahan mengurai pelukan mereka.

" Gue bukan belum siap kok Doy cuman gue butuh waktu gak lama kok Doy " Rara tersenyum dan dibalas Doyoung.

" Iya gue tahu kok Ra " 

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang