ELEVEN

2 0 0
                                    


Hari ini adalah hari yang sangat penting sekaligus menegangkan bagi Rara karena hari ini adalah hari dimana Rara akan mengetahui hasil atas diterima atau tidaknya Rara diuniversitas yang dia inginkan di London.

Bulan lalu gadis itu mengikuti tes untuk masuk Univ impiannya itu dan hasilnya akan keluar hari ini. Tetapi Rara tidak sendiri , gadis itu ditemani Doyoung. Doyoung sendiri juga ikutin gugup tapi ia berusaha menutupinya dengan menghibur gadis itu. Ini akan menjadi penentuan hubungan dia dengan Rara kedepannya. 

" Doyyy takutttt " Doyoung mengelus lengan Rara untuk mengurangi kegugupan gadis itu.

" Udaaa pd dongg Raaa aku yakin kamu pasti bisa "

" Gabisa tenang akunya ihh 5 menit lagiiii "

" Percaya sama aku kamu pasti bisa " Rara menatap mata Doyoung dan itu sedikit membuatnya tenang.

Akhirnya hasil yang ditunggu – tunggu Rara keluar dan ...

" Doyounggg takut aku lihat hasilnyaaa gimana donggg " Raranya nutup mata gais.

" Buka dong mata kamu pasti kamu gak percaya sama hasilnya "

" Ihhh gamau ihhh takutttt " Doyoung memgang pundak Rara membuat Rara berhadapan dengan Doyoung.

" Lihat aku " Rara perlahan – lahan membuka matanya.

" Apapun hasilnya kamu uda melakukan yang terbaik " Doyoung memberi seulas senyum kepada Rara. Rara mengangguk dan menatap layar laptopnya yang telah dibuka Doyoung terlebih dahulu.

Seketika mata Rara melebar.

" Doy ini bukan mimpi kan ? "

" Bukan Ra "

" Uwahhhhhh Doyoungg aku keterimaaaaa " Rara langsung meluk Doyoung erat membuat pria itu tersenyum ikut berbahagia juga meskipun hatinya tidak seratus persen baik.

" Selamat Raaaa aku bangga sama kamuu " Rara mengurai pelukannya.

" Makasihh Doy uda dukung aku " kemudian Rara menatap Doyoung sendu.

" Loh kok kamunya sedih si " Rara kembali memeluk Doyoung tapi kali ini tidak seerat tadi.

" Tapi kalau aku diterima disana kita bakal pisah jauh aku bakal kangen banget sama kamu nanti " sebenarnya Doyoung juga gak rela pisah sama Rara tapi takdir berkata lain ia harus merelakan Rara demi kesuksesan gadis itu sendiri. Doyoung gamau menjadi penghalang kesuksesan Rara , Doyoung mau menjadi penyemangat Rara untuk sukses. 

" Gapapa Ra kamu kan akan balik sini juga atau nanti liburan aku samperin kamu deh "

" Janji ? "

" Janji Ra " setelah itu Rara mengurai pelukan mereka.

" Aku sayang banget sama kamu Doy " Doyoung tersenyum sembari mengelap air mata gadis kesangannya itu.

" Aku lebih sayang sama kamuuu " Rara tertawa.

" Doy aku buat kebaikan apa ya dikehidupan dulu sampe aku bisa ketemu kamu semenjak aku kenal kamu aku jadi lebih menghargai kehidupan aku pokoknya aku makasih banget la Doy sama kamu " Doyoung mengelus pipi Rara lembut.

" Aku juga banyak terima kasih banget sama Tuhan uda nemuin aku sama kamu rasanya semenjak ketemu kamu hidup aku jadi enteng banget jauh dari kata susah hehe "

" Ihh alay kamu mah emangnya aku Tuhan bisa mengentengkan hidup kamu "

" Serius tahu kamu tu selalu bilang gini kalau aku lagi sedih ' gausa sedih kali Doy kayak hidup lo doang yang susah gue juga kali semua manusia itu ada susah gampangnya dalam hidup ' setelah kamu ngomong begitu aku kayak mikir betul juga ya jadi kalau aku lagi down aku selalu ingat kata – kata kamu itu " Rara menaruk kepalanya dipundak Doyoung.

" Apa aku gak jadi pergi saja kali ya Doy gabisa aku disuruh jauh dari kamu " otomatis Doyoung menatap Rara tajam. 

" Gak kamu harus pergi kalau kamu gak pergi aku marah " Rara langsung duduk tegak menatap Doyoung dengan mata berkaca – kaca.

" Kamu lebih senang aku pergi ya " Doyoung langsung terkejut dengar perkataan Rara.

" Gak gitu Ra cuman aku gamau kamu ninggalin cita – cita kamu gara – gara aku doang aku mau lihat kamu sukses Ra " Rara menundukkan kepalanya.

" Hey aku juga gamau jauh dari kamu tapi aku rela tunggu kamu bertahun – tahun supaya cita – cita kamu tercapai dan aku juga akan sukses bareng kamu hmm "

" Janji ya kamu nungguin aku jangan lirik cewek lain "

" Janji Ra hidup aku cuman kamu doang kamu juga janji jangan ninggalin aku kalau kamu bosen sama aku bilang "

" Ihhh mana bisa aku bosen sama kamu hati aku uda diambil sama kamu juga "

" Cringe banget sumpah "

" Doy ihhhh jahat "

" Canda sayang "

" Hah ? apa kamu bilang coba ngulang sekali lagi "

" Gak ah uda kita pulang uda mau sore ini "

" Doyy mahhh " 

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang