NINE

2 0 0
                                    


Hari ini Doyoung dan Rara lagi belajar bersama dirumah Rara , ujian sudah mendekat membuat mereka berdua sibuk belajar kayak orang gilak.

" Doy ajarin aku soal mate yang ini dong "

" Mana sini aku lihat " Doyoung menggeser duduknya menjadi lebih dekat dengan Rara.

" Kalau ini kamu cari dulu nilai x nya baru deh tinggal masukin kerumus awalnya paham gak ? " bukannya disimak penjelasan Doyoung , Rara malah menatap wajah Doyoung dengan terbengong - bengong. Doyoung tersenyum ternyata Rara salah fokus kedirinya.

" Kok malah lihatin aku sih aku tahu aku ganteng tapi matematikanya dilihat juga dong " Rara langsung sadar gitu daritadi dianya lihatin Doy bukan matenya.

" Yee geer kamu mah uda sana kamu buat aku gak fokus saja " bukannya menjauh Doyoung malah semakin mepet duduknya dengan Rara.

" Ihhhh Doy sanaan ihh sempit nihh "

" Gamauu aku mau deket – deket sama kamuu "

" Doy gausa mulai dehh serius dulu ini kita belajarnyaa "

" Capek serius mulu Ra istirahat bentar laa "

" Kamu mahhhh " gak tahan dengan kelucuan Rara , Doyoung langsung memeluk gadis itu erat.

" Gabisa napas akuu ini mah erat banget meluknya Doy " Doyoung ketawa tapi sedikit ngelonggarin pelukannya.

" Aku juga sayang sama kamu "

" Dihh siapa yang bilang sayang sama kamu ? ngadi ngadi kamu mah kebanyakan belajar mate sihh " lagi – lagi Doyoung ketawa , gajelas memang ni orang.

" Ra kita gak pacaran tapi kok aku nyaman banget ya dengan hubungan tanpa status kita " Rara bukannya marah malah ikutan senyum. Kalau dipikir - pikir lucu juga hubungan mereka ini. 

" Aku juga Doy gatau rasanya aku lebih nyaman kita gini daripada pacaran takutnya nanti kita pacaran malah beda lagi vibenya " Doyoung angguk membenarkan ucapan gadis itu.

" Nanti aku bakal langsung ngelamar kamu saja deh daripada aku ajak pacaran soalnya kamu lebi suka gini "

" Apasi Doy masih jauh itu mah kita harus kuliah cari kerja yang bener dulu baru bahas gituan "

" Aku gak sabar bangun keluarga sama kamu Ra " cringe si memang Doyoungnya tapi Raranya suka gimana dong.

" Aku ju – "

" Mama pu – HEEE KALIAN LAGI APA ???? "

Tamat sudah riwayat mereka ditangan mama Taeyeon.

.

Sekarang mereka lagi duduk berhadap – hadapan dengan Taeyeon yang menyaksikan mereka berdua berpelukan hangat tadi. Taeyeon sebenarnya tidak marah cuman dia hanya iseng doang ke mereka berdua , biasa jiwa jahilnya lagi keluar. 

" Gaada yang mau jelasin ini ke mama ? " Doyoung jadi salah tingkah sendiri.

" I – itu ma anu "

" Doy mama pikir kamu beda dari laki – laki lain ya ternyata kamu sama saja " makin gugup la Doyoung , sebenarnya Taeyeon mah bercanda doang.

" Gak g – gitu tan eh ma tadi Doy gemes sama Rara makanya dipeluk itu aja kok Doy gak ngapa – ngapain kok " ini Taeyeonnya sudah mau ketawa tapi ditahan - tahan daritadi. 

" Jadi kamu meluk Rara karena gemes doang ? bukan karena rasa suka ? kamu gimana sih sama Rara ?  " Rara geli sendiri melihat mamanya sangat jahil , sepertinya sifat jahil Rara turun dari Taeyeon. Rara tahu mamanya itu hanya bercanda cuman Doyoungnya aja yang terlalu serius. 

" G – gak gitu ma Doy suka ko sama Rara " Taeyeon tersenyum kecil.

" Yasudah mama ke kamar dulu ya mau istirahat dijagain Raranya ya Doy mama percaya sama kamu " iseng banget si Taeyeon ini padahal Doyoung uda mau tenggelam saja rasanya daritadi.

Sekarang tinggallah mereka berdua diruang keluarga itu , Doyoung canggung dengan Rara perihal pelukan tadi. Rara bangkit dari sofa dan bertujuan untuk belajar kembali.

" Kamu mau kemana ? "

" Lanjut belajar lah Doy kamu gak mau belajar lagi ? " Doyoung tersadar dan ikut Rara ketempat mereka tadi ruang tamu.

" Ra tadi mama gak serius kan ? aku gak diblack list dari mantu idaman dia kan ? " mendengar kekhawatiran Doyoung , Rara ngakak sendiri.

" Kok ketawa sii serius aku mahh "

" Bentar Doy kamu lucu banget sih " bertambah cemberut lah wajah tu anak.

" Raraaaaa "

" Engga lah Doy mana mungkin mama aku ngeblack list kamu nanti siapa lagi coba yang bakal ngobrol sama dia berjam – jam ? aku si uda pasti ga bakal soalnya kan cuman kamu doang yang mau bahkan papa aku pun gak sanggup ngobrol sama mama lama - lama bisa sakit kepala kata papa " Doyoung terkekeh sebenarnya dia lakuin itu bukan hanya sekedar untuk memikat hati Taeyeon tapi karena Doyoung merasa seru juga ngobrol dengan Taeyeonnya , Taeyeon mirip banget dengan Rara bahkan hal yang dibicarakan  sama – sama random.

" Mama kamu asyik tahu gaul gitu beda sama mama aku yang selalu ngelarang aku ini itu " Rara mengelus rambut Doyoung lembut.

" Tapi kan itu untuk kebaikan kamu juga lagian mama kamu baik tahu Doy , setiap aku kerumah kamu selalu dikasih oleh – oleh " Doyoung tersenyum sembari memegang tangan kanan gadis itu , menggenggamnya erat seakan takut Rara pergi meninggalkannya. 

" Iya si tapi kadang aku risih aja dikekang begitu tapi semenjak aku bawa kamu kerumah aku percaya gak percaya mama aku jadi gak begitu ngaturin gaya hidup aku lagi "

" Serius ? wahh berarti kamu harus berterima kasih sama aku " Doyoung menggeggam tangan Rara sebelah kiri kemudian mengecupnya singkat.

" Terima kasih Lee Rara " Doyoung tersenyum manis kepada Rara yang juga dibalas tak kalah manis oleh Rara. 

Doyoung tidak perlu harta yang berlimpah atau perempuan yang super perfect , bagi Doyoung seorang Lee Rara saja sudah melebihi kata cukup. Dengan kehadiran gadis itu Doyoung bisa merasakan yang namanya bahagia setiap saat , tidak ada kata sedih atau galau kalau Doyoung sedang bersama dengan Rara. Doyoung cuman berharap ia bisa bersama dengan Rara untuk waktu yang lama kalau bisa sampai maut memisahkan mereka berdua. 

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang