Mereka bertiga belas, sekarang sedang berkumpul di rumah Kiesha. Tidak ada angin tidak ada hujan, mereka pun memutuskan untuk bertemu.
"Padahal gue tadinya mau main game," Rutuk Rey kesal. "Malah dipaksa kesini sama kalian."
Sandrinna menatapnya sinis.
Ngomong-ngomong tentang Sandrinna, gadis itu memang belum move on dari Rey. Walaupun dirinya gagal move on, tapi niatnya sama sekali tidak ingin mengajak Rey untuk balikan.
"Yaelaaaah main game disini juga bisa!" Timpal Gema. "Kuy main game!" Lanjutnya. Rey mengangguk senang.
"Kita kesini ngajak cerita-cerita apa curhat-curhat gitu, kenapa cowok-cowok pada mabar sih?" Tanya Ratu kesal. Kemudian ia berdecak, dan menatap teman laki-lakinya satu persatu.
"Kayaknya cuma Farell doang yang otaknya bener," Ucap Saskia sambil memperhatikan Farell yang sedari tadi terdiam itu.
"Hm," Farell berdehem.
Gara-gara kejadian kemarin yang Rassya berbicara tentang ditolaknya oleh Aqeela, Aqeela sedikit kesal. Alhasil, mereka sekarang menjaga jarak.
Lagian... Aqeela benar-benar tidak memiliki perasaan sedikitpun kepada Rassya.
"Teh, gimana bukber sesama selebgramnya?" Tanya Kiesha.
Liyan menyimpan ponselnya, dan beralih menatap Kiesha. "Gitu aja sih. Mungkin gue yang gak terlalu bisa deket sama beberapa orang baru kali ya, jadinya menurut gue agak boring."
Gema dari sini menyahut. "MAKANYA AJAK GUE!!!! KALAU ADA GUE, LO GAK BAKALAN KESEPIAN KALIIII."
"LO BERISIK BANGET SIH," Sahut Sandrinna dengan suara yang sangat tinggi itu. Gema cengengesan.
Hening sesaat.
"Jef, lo gak mau beli hp baru gitu? Layar hp lo udah jelek gitu. Mana hp jadul lagi. Liat nihhh hp gue, iphone dong iphone," Pamer Clay sambil mengusap-usap ponselnya agar tidak berdebu itu.
Jefan mendengus pelan. "Halah pamer."
"Tapi jujur, gue udah males translate-in typo lo," Sahut Emiliano.
"GAK ADA YANG MINTA," Balas Jefan. Emiliano memasang muka memelasnya. Seharusnya Jefan yang memasang muka malas.
"Udah deh jangan sibuk sama urusan masing-masing," Ucap Liyan. "Sini dong! Tujuan ngumpul kan buat menciptakan kenangan yang indah. Bukan sibuk sama urusan masing-masing."
Semua otomatis terdiam. Liyan merasa bahagia di dalam hatinya, ucapannya bisa membuat orang tersadar ternyata.
"Sini foto!" Ajak Liyan. Mereka berdua belas, kompak mendekati Liyan. Berfoto dengan berbagai gaya, yang menurut mereka sendiri adalah gaya favoritenya.
Foto itu... Adalah foto kenang-kenangan mereka. Akan mereka simpan sampai kapanpun. Belum tentu juga, tahun berikutnya mereka masih bisa bersama-sama, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadhan :DJS
Fiksi PenggemarIni Ramadhan versi kita. 「 © Copyright, 2021 Ramadhan blouseea 19 April 2021 ─ 12 Mei 2021 」