27 | Hari Kedua Tujuh : Ludo

698 114 203
                                    

Ini juga sama, gak jelas juga wkwkwkw jayus gitu deh

Ini juga sama, gak jelas juga wkwkwkw jayus gitu deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gabutzzz pengen makan (13):

Gema:
| kemaren main ular tangga seru bgt oi
| main ular tangga lagi yoooookkkk

Rassya:
| lah gamauuu males

Liyan:
| ada ludo gasih
| gue pengen main itu

Saskia:
| IIH IYA BENERRR
| GUE DULU SERING MAIN LUDO DI HP T_________T
| keknya lebih asik di hp sih

Ratu:
| yaudah di hp ajaaa
| yok dirumah siapa

Kiesha:
| rassya aja lagi
| ditunggu semuanya












🌙🌙












Kini, mereka bertiga belas sudah ada di rumah Rassya. Sepi sekali, karena Mama dan Papa Rassya yang bekerja, dan Rassya adalah anak tunggal.



"Di hp siapa nih?" Tanya Gema. "JANGAN HP GUE. NANTI PANAS."

Clay mengangkat satu alisnya sambil tersenyum. "Hp Jefan aja."


Jefan melemparkan bantal tepat di muka Clay. Clay meringis kesakitan.


"Hp gue aja nih," Liyan memberikan ponselnya, lalu kemudian membuka aplikasinya.



"Siapa yang mau warna merah? Warna biru? Warna hijau? Warna kuning?" Tanya Liyan.

"Eh bentar. Ini kan bisa enam orang," Lanjutnya.

Emiliano menggeleng tidak setuju. "Jangan yang enam orang. Pusing liatnya. Nanti peluang menangnya 0 persen."


"Ooh jadi berempat," Ucap Aqeela.


"Gini deh. Yang kemarin gak ikut main ular tangga siapa?" Tanya Sandrinna. "Yang kemarin gak ikut kesini siapa aja?" Tanyanya lagi.


"Gue ikut," Balas Kiesha.


"Tauuu!" Sahut Sandrinna kesal.


"Kemarin tuh ada Aqeela, Rassya, Sandrinna, Ratu, Saskia, Kiesha, Gema, Clay, sama Jefan kalau gak salah," Kata Ratu berusaha mengingat-ingat.


"Ooh iya bener!" Timpal Gema.


"Berarti sekarang yang main tuh, gue, Liyan, Rey, sama Farell gitu?" Tanya Emiliano memastikan.


Sandrinna mengangguk. "NAAAAH IYA GITU!"



"Oke deh gue paham," Ujar Liyan. "Gue yang biru, Emiliano yang merah, Rey yang hijau, dan Farell yang kuning."

Mereka mengangguk.

Lalu permainan ludo pun dimulai.


"Gue kalau main ludo jarang hoki woi," Rutuk Rey. "Kalau main game online baru, selalu menang."


Liyan berdecak. "Halahhhh emang gak bisa aja lo mah."


"FARELL GILA BENER. DAPET ENAM TERUSSSSS," Ucap Jefan.

"Kok gak dikeluarin semua sih Rell??? Malah sibuk jalanin yang satu itu??? Kalau kebunuh gimana?" Tanya Clay.


Farell menoleh. "Ya terserah gue lah."


Liyan terkekeh pelan. "Liat aja, nanti gue bakal bunuh punya dia."

Liyan memencet dadunya yang berada di ponselnya ini. Ia dapat enam, lalu ia mengeluarkan semua dahulu.


"Yaaah Farell belum ngelewat di lapak gue nih," Ucap Liyan.


Kini giliran Emiliano, Emiliano sedari tadi belum ada yang keluar sama sekali.

"Emang noob banget kalau pakai yang merah," Ucap Saskia.

Emiliano hanya mengangguk.


Lalu Emiliano memencet dadunya, ia mendapatkan enam. Lalu mengeluarkan pionnya.


"ANJAYANI ENAM TERUS," Seru Rey.


Kini giliran Rey. Rey mendapatkan enam, dan mengeluarkan pionnya. Karena mendapatkan enam terus, akhirnya Rey memutuskan untuk mengeluarkan pionnya.




Beberapa menit kemudian,



"GUE BARU MASUK KANDANG SATU PADAHAL," Rutuk Rey.




"HEH HEH ITU SI FARELL UDAH MASUK TIGA. CEPETAN HALANGIN!!!" Seru Gema.




"Gak ada yang deket Farell. Pada jauh semua pionnya," Balas Saskia. "Farell menang!"



"KOK BISA?" Tanya Liyan. Farell menggelengkan kepalanya tidak tahu.



Farell pemenang pertama.
Liyan pemenang kedua.
Emiliano pemenang ketiga.


Dan Rey, kalah.




"Tuh kan. Yang jago main game online tuh gak sejago yang main ludo," Ucap Clay. Rey hanya menatapnya malas.




 Rey hanya menatapnya malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ramadhan :DJSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang