Nama gue Tiffany Larya. Panggil gue Larya bukan 'malaria' oke?. Gue cewek. Normal. Standar. Sama kayak cewek normal lainnya. Cuman berbeda nasib.
Ciri-ciri gue? Em.. Dibilang cantik mungkin bagi kalian masih cantik diri kalian, tapi bagi gue yang sedang mengaca dicermin. Yaolloh, gue cantik binggittss!! Oke, ini abaikan. Umur gue 17 tahun. Gue punya tinggi badan sekitar 168-170. Tinggi banget ya? Gue juga ngerasa gitu. Sampai kadang-kadang gak pede buat jalan sama temen yang pendeknya kayak kurcaci gitu. Gak maksud ngehina atau gimana, tapi justru gue menyukai tinggi badan gue ini, tapi... yasudahlah.
Berat badan antara 45-50lah.. Dan itu untuk seukuran gue, termasuknya masih ramping lho ya! Gue keturunan bule? Bukan! Mama gue asli dari kota gue tinggal ini, Semarang. Papa gue dari Surabaya. So, sifat gue juga campuran orang Semarang dengan Surabaya. Alias kadang lembut, kadang jutek dan sensi-an banget.
Oke, ada lagi? Ukuran sepatu? Ukuran baju? Ah itu nanti aja, gak penting.
Yang penting disini adalah perasaan gue. Ada yang tahu gak, kenapa setiap gue lebih tepatnya mata gue menatap cowok kece itu langsung berasa dihati? Ada yang tahu gak, kenapa setiap gue tahu sifat jeleknya si lawan jenis yang kece itu gue langsung cari ember buat muntah disana? Ada yang tahu gak, kenapa kadang saat gue melihat sisi asli si unyu malah gak langsung cari ember buat muntah?.
Gue rasa ada yang aneh sama satu cowok itu didalam hati gue. Mungkinkah gue sayang? Atau gue mengaguminya terlalu dalam? Atau, gue begitu cinta dengan dirinya mau yang asli maupun yang bertopeng? Tapi sayang, dia sama kayak temen gue yang lainnya. Dia pendek, dan itu membuat mental keberanian gue untuk mendekatinya langsung menciut. Apa gue masih bisa mengharapkannya?
Jujur, gue pengin banget rasanya potong kaki biar bisa pendek seperti dirinya. Agar gue dengan dirinya bisa dibilang pasangan serasi. Si couple unyu-unyu. Tapi gue tahu dan sadar diri kok. Inilah hidup gue yang seadanya. Dan gue gak bisa merubahnya. Hanya gue saja yang terlalu melankolis gini.
Dia udah gue anggap seperti cowok nyata gue, tapi nyatanya dia malah menganggap gue adik paling tingginya. Lumayan nyelekin emang. Tapi emang itu nyatanya, umur gue gak sejajar dengan tinggi badan gue. Hiks. Kasian.
Kalian tahu cewek idaman Farrel si cowok unyu yang gue maksud? Pertama, cewek yang Farrel idam-idamkan dari dia lahir itu seperti mamanya. Iya gue tahu. Siapa sih cowok yang gak kepengin punya cewek bisa kayak mama yang melahirinya? Bahkan kalau gue cowok gue juga berharap gitu. Kedua, dia pengin cewek yang bisa menjadi tempat keluh kesahnya. Oke, kalau soal itu gue yakin bisa. Ketiga, dia lebih suka sama cewek yang tingginya beberapa centi dibawahnya. Oh my god! Yang ini gue gak yakin bisa. Gue sedih. Gue gak ikhlas. Gue serasa menjadi raksasa cantik yang menjulang tinggi hanya untuk mendapatkan hati Farell.
Hey, Farell masih bisakah gue menjadi cewek yang loe idamkan itu?
_______________________________________
Okey ini cerita gaje, kalau ada yang nunggu dengan senang hati gue bakal lanjut, tapi kalo gak ada? Ya gue tetep bakal lanjut. Hahaa.. Vomment yoo~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Larya
Teen Fiction☆ anak dari "Ajarkan Aku Cinta" ☆ • • • Gue itu bagaikan monas, juga bagaikan raksasa yang tergila-gila dengan seorang Farrel. Cinta? Mungkin. Sayang? Bisa jadi. Kagum? Ya! Sekarang gue mau dia tau diri gue. Tapi..., Disaat pengejaran gue itu dia da...