02 : Hey Farrel

224 15 1
                                    

Bangun pagi, gosok gigi, mandi, berangkat sekolah, ngilerin cowok kece nan unyu, pulang, dirumah alone. udah. Itu-ituuu terus. Bosen tau gak sih? Gak ada yang baru. Cowok kece baru sih iya ada, tapi pacar baru gak pernah ada-ada. Bisanya Cuma ngintipin kegiatan dia disekolah aja. Gak bisa dirumahnya.

Gue berjalan malas menuju kelas gue, tak lupa juga gue menenteng laptop –punya guru- bagus, keren, tapi sayang warnanya pink. Dan gue gak suka pink. Didepan sebelah kanan gue ada kamar mandi cowok. Kira-kira ada Farrel juga gak yah? Itung aja deh.

Satu....,

Dua.....,

Tiga.

Jeng..., Jeng....,

Dihadapan gue ada Farrel –yang sebenarnya memunggungi gue- sedang merapikan pakaiannya. “Udah rapi belom yah?” Gumamnya dengan suara unyu. Ihhhh, makin sayang deh.

“Udah kok.” Sahut gue yang langsung membuat dia terlonjak kaget. Dia melempar senyum unyunya ke gue. Gue tau kok, itu senyuman yang slalu ia samaratakan dengan siswa-siswa di SMA ini.

“Oh elo.” Ujarnya lirih. Gue mengangguk sambil tersenyum. Mata gue jelalatan memperhatikan penampilan Farrel. Dia manis, unyu pula. Tapi sayang... Resleting celana nya yang didepan terbuka ish! Itu sensor harusnya! Tapi mata gue tetep aja pengin liat sampai akhirnya gue sadar. Dia pakai boxer pink gambar micky mouse. Ewwhh.

“Rrel, itu..” Ucap gue sengaja memberi jeda, tapi tak urung tangan gue tetap menunjuk kebagian bawahnya. “elo... masih suka kartun?” Lanjut gue yang langsung buat dia masuk kembali ke toilet. Yaaahhh, padahal kan itu moment sosweet kita Rrel.. Hiks. Gue gak boleh terlalu berharap lah.Farrel masih dalam status gebetan gue. Garis bawahi oke?

*

“Pesan Cheescake, sama Jus strawberry milknya.”

“Oke, ada lagi?” Gue menggeleng. Makan banyak-banyak ntar malah guenya jadi buntelan jumbo. Mendingan sih kurus aja. Tapi yah berisi dikit gitu lah. Mbak-mbak yang melayani gue tadi mengangguk dan tersenyum lalu pamit ingin menyiapkan pesanan. Gue mengangguk lagi sebagai balasannya.

Dering bell pintu masuk cafe berbunyi, tanda ada pelanggan datang. Entah kenapa sekarang rasanya gue penasaran sama orang yang menjadi pelanggan dicafe CookieLucky. Mata gue melebar saat mengetahui siapa orang itu. Dia..., Farrel.

Jantung gue berdetak sangaaat kencang, membawa efek keringat dingin disekujur tubuh gue. Oh tuhaann, ini aja baru menjadi teman. Bagaimana nantinya setelah menjadi Pacar?

Mata Farrel menjelajah setiap sudut Cafe. Hingga kini matanya bertemu pandang dengan mata gue. Deg. Ayooo, jangan mendekat ke gueee...

Farrel mulai melangkahkan kakinya, dan tepatnya kini ia mulai jalan mendekat kearah gue. God! Larya, calm down!.

Dia semakin dekat.... Semakin dekat..., dan semakin dekat....,

LaryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang