6

27.6K 2K 140
                                    

Yang lagi puasa aku saranin baca habis buka ya!

-

"SI DARMA"

"SI DARMA"

"DIA SI BAPAK BANGSAT"

"SI ADIT"

"DAN RADIT DIA SI ANAK BANGSAT"

"HEY KALIAN HAHAHA" sapa Alam sambil mengesot menuruni tangga yang ada dalam masion itu.

Ditambah dengan lambaian tangan Alam yang terkesan sangat alay.

Dari tadi Alam sibuk bernyanyi dengan kata-kata kasarnya,

Ia bahkan sudah melupakan jika kemaren ia dihukum sampai deman 4 hari, dan ya setelah Alam menangis dan merengek-rengek kepada Daddynya, akhirnya Darma selaku daddy Alam mengalah dan menghentikan hukumannya kepada anak nakal itu.

Tapi liat sekarang, Alam malah bernyanyi si Darma bangsat dengan nada hey tayo.

Ketiga trio bangsat yang melihat kelakuan Alam pun hanya diam dengan tatapan tajam nya.

"Memulai lagi hm?" tanya Adit yang menyusul Alam ditangga, dengan tatapan datarnya Adit menggendong Alam.

Alam pun hanya pasrah sambil menekukkan raut wajahnya.

"Ga, cuman mau nyanyi aja."

"Bosen di sini terus, tekanan batin." ujar Alam asal.

"Ingin jalan-jalan hm?" tanya Adit lembut.

"BOLEH??" binar Alam yang tampak senang,

Ya senang karena ia bisa kabur dengan bantuan bodyguard yang sudah ia sogok kemarin,

Untung saja bodyguard sang kakak ini sangat bodoh mau di sogok dengan uang sejuta.

"Hmm."

"Tapi jangan mencoba kabur, jika kamu kabur kakak tidak akan segan segan menembak kedua tangan mu detik itu juga!" ujar Radit tegas yang mendudukkan Alam di pangkuannya.

"Iya elah gua janji."

Jawaban Alam pun langsung diberikan tatapan tajam oleh sang daddy-Darma.

"Jawab yang benar baby atau kita tidak jadi pergi." saut Darma.

"Iya Alam janji." jawab Alam dengan malas-malasan dengan mulut mengerucut.







-

Saat ini Alam sudah berada disalah satu mall terbesar di kota yang ia tinggali, digendong oleh sang kak Radit jangan lupakan bodyguard yang mengikuti mereka.

Ah untung saja bodyguard bodoh kakaknya ini disuruh ikut pikir Alam senang.

"Gua mau jalan sendiri, malu diliatin"

"Awas!" berontak Alam di gendongan sang abang.

"Diam Alam!" geram sang abang- Radit.

"Hiks ma-af ." tangis Alam sesunggukan, dirinya sekarang amat takut kalo jika di bentak seperti itu apa lagi dengan tatapan tajam ketiga orang sialan ini.

"Hmm jangan membantah!"

Alam pun langsung mengangguk di dalam gendongan Radit.

Liat aja nanti gua kabur mampus kalian batin Alam smirk.

"Ingin apa hm?" tanya sang daddy- Darma.

"Eskrim with nugets super star satu!" seru alam senang di gendongan Radit.

Mereka pun menganggukan kepala, pertanda menyetujuin keinginan sang bungsu Alam.

"Diam di sini, Ayah dan kedua kakak mu akan membelinya," ujar Darma setelah Radit menurun kan Alam di bangku yang sudah disediakan di mall tersebut.

"Ingat jangan kabur!"

"Iyaa bapakke." jawab Alam malas, ketiga manusia sialan itupun langsung pergi menuju tempat makan yang diinginkan oleh sang bungsu Alam.

Setelah trio bangsat itu tak kelihatan Alam segera mengode Samsudi bodyguard bodoh sang abang yang sudah ia sogok kemarin.

"Sam, come on." ujar Alam dengan bahasa cool nya itu.

Sam yang melihat itu langsung menganggukan kepala dan mengkode ke teman-temannya dengan alasan ingin mengantar sang tuan muda ketoilet untuk BAB padahal lebih tepatnya untuk kabur.

Teman-teman Samsudi yang sesama bodyguard pun hanya mengangguk, mereka pasti tidak menyangka jika si Samsudi yang merupakan tangan kanan Seorang Radit Darmawan akan  menjadi penghianat seperti ini.

"Mari tuan." ujar Samsudi ramah, yang langsung diberi anggukan ramah oleh Alam.

"Yok gas keun slur!"ujar Alam menepuk pundak Samsudi yang menggendong dirinya di punggung besar sang bodyguard itu.

"Baik tuan" jawab Sam datar.

"CEPAT ANJENG!" kesal Alam yang melihat Samsudi jalan dengan lambat.

Jika lambat begini ia bisa ketahuan oleh si trio bangsat tidak tau diri itu.

"Ini sudah full tuan."

"ALAH DONGO FULL APAAN? LU JALAN KEK KEONG BEGINI!"

"DAH DAH LU TURUNIN GUA DI DEPAN MALL ITU AJA BIAR GUA NGESOT AJE DARI SONO." Kesal Alam karena bodyguard kakaknya ini sungguh bodoh.

Setelah berjalan 5 menitan akhirnya Alam sampai di depan Mall yang ia minta kepada di dongo Samsudi itu.

"Sudah sampai tuan."

"NAH NICE,"

"Turunin gua sekarang."

"Baik tuan."

"Dah ya makasih, sekarang sana lu pergi hush!" usir Alam dengan tidak sopan, tapi bukannya pergi bodyguard dongo ini menatap Alam lekat yang membuat Alam bergidik ngeri melihatnya.

"NAPA LU?!"

"Kek om-om pendofil tau ga?!"

"Maaf tuan tapi uang satu juta saya mana ya?"

"HEH DONGO GUA UDAH TRANSFER ELU KEMAREN, YA ALLAH SAMSUDI!"

"Oh begitu ya tuan, baik terima kasih tuan."

"Nah iya sono pergi dah cepet."usir Alam kembali yang diikuti oleh tangannya.

Akhirnya gua bisa lolos dari Iblis sialan itu batin Alam senang.








Makasih Atas Supportnya.

Aku bakal up kalau vote sama komennya udah banyak ya.

Makasih buat yang udah vote sama spam komen.

Maaf banget baru bisa Up

Next ga?

AlamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang