12

11K 968 83
                                    

Tak terasa satu bulan berlalu Alam tinggal di rumah yang sangat menyiksa dirinya ini.

Dengan langkah cepat Alam berlari keluar dari rumah yang cukup besar itu, membawa Lodeh serta Terong yang sudah mulai membesar.

Dengan nafas yang sudah menipis, Alam tetap berlari melalui pohon-pohon lebat yang mungkin orang-orang pikir itu sebuah hutan.

Kaki Alam sudah kotor dengan tanah basah, tapi Alam tak perduli yang terpenting saat ini bagaimana dia bisa kabur dan keluar dari mansion sialan ini.

Alam rasa sudah cukup 1 bulan ia menjadi anak baik-baik, mungkin sekarang waktunya Alam menjadi seperti semula lagi. Anak pemberontak dengan plus akhlak yang sangat mengecewakan.

Bukan tentang cape yang Alam rasakan saat ini, ia hanya memikirkan keadaan Lodeh dan Terong yang terus terguncang akibat gerakan badan Alam saat berlari.

30 menit sudah berlalu, saat nya Alam beristirahat. Untung saja saat ini Alam sudah mulai melihat jalan raya yang Alam juga masih tidak tau ini ada di daerah mana.

Alam duduk bersandar pada sebuah batu besar. Berbekal makan ikan dengan yoghurt kesukaan nya.

"Lodeh maafin papi ya nak, tapi kalo ga kayak gini papi ga bisa kasih kmu jodoh." Sedih alam sambil mengangkat aquarium kecil yang dari tadi ia bawa berlari.

Lodeh, ikan kurang ajar itu pun hanya menatap Alam malas begitu juga dengan Terong, mereka menghiraukan Alam dan asik sendiri dengan dunianya.

"Asu ikan kurang ajar untung sayang." Umpat Alam melihat ekspresi ikan-ikan laknat itu.

Karna malas, alam pun menaruh aquarium itu di sebelahnya. Meluruskan kedua kakinya yang dari tadi dia ajak untuk terus bergerak demi kabur dari iblis durjana itu.

Untung saja hari ini Alam hoki, ya walaupun alam engga yakin kalau dia ga bakal di temuin lagi tapi gapapa, Alam selalu ada pada prinsip

'namanya juga usaha'

Siapa tau si tua Bangka dan antek-anteknya tidak menemukan dirinya lagi.









15 menit sudah Alam beristirahat dan merenung, akhirnya Alam memiliki tujuannya sekarang.

Dengan uang 300 ribu yang ia ambil dari dompet Victor, saat ini ia memutuskan untuk pergi kewarnet untuk bermain Valorant.

Ahhh rasanya Alam tidak sabar saat memikirkan hal itu. Sudah cukup satu bulan ia sama sekali tidak bermain game dan seperti anak nolep pada umum nya. Akhirnya sebentar lagi Alam bisa bermain Valorant kembali.

Alam pun beranjak dari tempat dia bersandar, dan mulai berjalan untuk mencari warnet yang mungkin ada di dekat situ.















Disisi lain keempat laki-laki dewasa itu sedang berada di ruang meeting, mengobrol tentang kerjaan tanpa menyadari bahwa bocah yang mereka rawat kabur ntah kemana.

"Victor sudah bilang, itu bisa bangkrut jika tidak ada yang mengurus." Ujar Victor dengan sedikit kesal.

Ketiga pria itu hanya diam berpikir dengan pikirannya masing-masing mengenai kendala yang ada pada kerjaan mereka.

Hening, itu yang mereka rasakan di ruang meeting karna mereka sedang memikirkan cara mengembalikan kerugian yang cukup besar pada perusahaan itu.

Ditengah keheningan itu, ponsel milik Victor berdering, menandakan ada telepon yang masuk.

Dengan cepat Victor menjawab telfon itu.

"Ada apa?" Ujar Victor dingin.

"......"

"SIALAN! BAGAIMANA BISA KALIAN KEHILANGAN ADA BODOH ITU!" Bentak Victor kepada orang dibalik panggilan itu.

Urat leher Victor sangat jelas terlihat, dengan muka yang sudah mulai memerah akibat amarah.

Ketiga orang lainnya melihat Victor dengan tanya.

"CARI BOCAH ITU BODOH! SURUH SEMUA PENJAGA MENCARINYA!"

"...."

Tanpa sopan santun Victor pun langsung mematikan Telepon itu.

Dengan emosi Victor pun membanting Hp nya.

"BANGSAT!" Umpat Victor.

"Ada apa Victor?" Tanya Darma heran.

Victor yang mendengar pertanyaan itu pun langsung menghadap Darma dengan muka yang masi menahan emosi.

"Alam, bocah itu kabur ntah bagaimana caranya!" Seru Victor.

Ketiga pria lainnya yang tak lain Darma, Adit serta Radit pun sontak kaget. Mereka pun ikut emosi saat mendengar hal itu.

"Kita pulang sekarang!" Pita Darma, yang di angguki oleh ketiga anaknya.


























































Maaf baru bisa update, semoga masi ada yang suka sama mau baca Alam yaa!

Aku up nya nunggu 1000 vote yaa

Tq, Yang masi nunggu Alam.

Aku juga nulis cerita baru bagi yang minat boleh cek di akun aku, hehe

AlamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang