Bab 4

9 2 0
                                    

Gathan membeli sebotol vodka dan membawanya pergi. Dia menghubungi Niel untuk segera menjemputnya. Sambil menunggu Gathan berjalan kaki di trotoar. Sesekali dia meminum vodka langsung dari botolnya. Gathan menyesal datang kemari, dia pikir teman-temannya itu hanya akan minum dan bukan bermain perempuan hingga dengan kurang ajar menawarinya seorang jalang. For god sake! Gathan masih waras. Dia bukan maniak seks yang harus menyalurkan hasratnya tanpa peduli dengan status atau apapun yang mengikatnya. Sekarang dia amat kesal dengan temannya itu, karena itulah Gathan nekat membeli sebotol vodka. Cairan yang dibenci istrinya.

Jika Aniela tahu dan melihatnya, dia pasti sudah mengomel memarahi Gathan untuk tidak mengkonsumsi minuman beracun itu. Dulu Gathan sudah seperti seorang iblis yang bertemu malaikat. Sejak dekat dan menikah dengan Aniela, Gathan tidak pernah menyentuh alkohol lagi. Dia mematuhi nasehat istrinya itu karena segala rasa cintanya. Tapi lihatlah sekarang? Karena kesal dengan temannya Gathan kembali menyentuh racun itu. Ingat sekali dulu saat dekat dengan Aniela, dia menemui gadis itu dalam keadaan mabuk berat di kontrakan kecilnya.

"Gathan, kau mabuk?" tanya Aniela dengan sorot tajam. Gadis itu meneliti sekujur tubuh Gathan yang mengeluarkan bau alkohol menyengat hidung. Tapi Gathan terlihat tak peduli, dia masuk ke dalam kontrakan begitu saja seolah itu adalah rumahnya.

"Aniela, kenapa kau selalu menolakku? Aku begini karena frustasi menerima penolakan darimu. Apa kurangnya aku sehingga kau tidak pernah lelah menolak perasaanku?" Gathan yang mabuk mulai meracau tidak jelas. Bahkan dengan tak tahu malunya tiduran di kasur berukuran single milik Aniela.

Aniela yang mendengar pengakuan itu terhenyak. Dia tidak tahu sebegitu besarnya efek penolakan dia pada Gathan. Selama setahun ini Aniela memang selalu memberikan penolakan yang tidak ada habisnya untuk Gathan. Bukan tanpa alasan, sebenarnya dia juga mulai menyukai pria itu. Aniela hanya merasa tidak pantas, dia hanya seorang gadis miskin. Sedangkan Gathan sudah seperti pangeran dalam negeri dongeng. Pria itu memiliki segalanya, seharusnya dia bisa mendapatkan wanita manapun yang lebih baik. Aniela hanya pekerja cafe dan seorang yatim piatu.

Dan yang paling membuat Aniela ragu adalah kebiasaan minum Gathan yang parah. Dia juga terkenal sering gonta-ganti pasangan setiap bulannya. Aniela tidak mau menjadi salah satu dari wanita bekas Gathan seperti yang lainnya. Dia ingin sesuatu yang serius lebih dari hubungan seks di ranjang seperti gaya hidup Gathan.

Tiba-tiba saja Gathan menarik tangannya hingga Aniela terjatuh di atas tubuhnya. Oh tidak! Ini bukan pertanda bagus. Aniela menegang, tubuhnya sudah seperti manekin yang kaku dan pucat.

"Kapan kau berhenti menolakku, hmm? Kau tahu aku mencintaimu dengan tulus Aniela. Tapi kau tidak pernah memberiku kesempatan, kau selalu menggunakan seribu alasan untuk menolak diriku, tidak pantas lah, masih banyak wanita lain yang lebih baik lah, demi Tuhan. Aku benci mendengarnya, apa sebaiknya aku melakukan sesuatu yang lebih ekstrim agar kau menerimaku? Aku tahu kau juga mencintaiku." Aniela merinding mendengar perkataan itu tepat di telinganya.

Dia berontak untuk melepaskan diri dari pelukan Gathan. Tapi Gathan jauh lebih sigap memutar balik keadaan sehingga sekarang Aniela berada di bawahnya. Sialan! Apa yang harus Aniela lakukan? Gathan sedang tidak sadar. Dia tidak akan ingat dengan apa yang terjadi esok hari.

Saat Gathan mulai berani mempermainkan tubuhnya. Di situlah Aniela menangis kencang dan menampar Gathan sekuat tenaga. Pria itu tersadar dengan apa yang dia lakukan. Gathan buru-buru bangkit dan bersimpuh di bawah ranjang.

I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang