0.3 Insiden

47 37 13
                                    

"Apakah hanya aku yang begitu takut kehilangan disini? Jika memang dirimu tidak lagi punya rasa. Pergilah tinggalkan saja aku. Itu jauh lebih baik daripada bertahan tapi menyakitkan".

*Keyra Dhita Evoleth*

* * *

Pagi ini, di lapangan outdoor terdapat kelas IX Mipa 2 yang sedang melakukan pengambilan nilai dalam bidang olaraga basket. Mereka tengah melakukan pemanasan sebelum memulai permainan.

Keyra, gadis tampak semangat mengikuti intruksi dari pembina olaraganya. Karena memang ia sangat menyukai permainan bola besar satu ini, ditambah dia cukup mahir dalam taktik mengalahkan lawan. Bukan ia saja, Adel dan Clarisa pun sama.

Mereke bertiga juga pernah menjadi perwakilan basket putri , melawan SMA tetangga. Jadi tak heran jika mereka begitu antusias setiap materi bola basket. Seperti pagi ini.

Berbeda dengan Claudia gadis itu lebih suka melakukan Cheers, karena menurutnya itu jauh lebih menyenangkan. Ya memang kita punya fashion masing-masing bukan?

Setelah selesai pemanasan. Mereka mulai pengambilan nilai dan maju satu persatu untuk melakukan cara-cara dalam permainan bola itu. Seperti, Mendrible bola melempar bola dalam ring lawan dan cara-cara lainnya.

Cukup lama mereka melakukannya dan akhirnya semuanya selesai.

"Oke, anak- anak, 10 menit lagi bel istirahat berbunyi jadi kalian bebas untuk melakukan apapun asal jangan mengganggu kelas lain yang sedang belajar. Mengerti?" Ucap pak Broto lantang.

"Mengerti Pak" Jawab mereka serempak

"Materi hari ini Bapak cukupkan sampai disini, dan sampai jumpa di pelajaran Bapak selanjutnya"

"Iya Paak"

Dan setelah itu Pak Broto mulai meninggalkan lapangan.

Semuanya bubar ada yang sudah kekantin untuk sekedar minum atau makan, ada yang lebih memilih duduk di pinggir lapangan di bawah pohon rindang. Seperti Keyra, Devan serta yang lainnya.

"Wih jago juga bebeb Adel gue main basket" Ucap Alden

"Apaan si lo asal beb beb aja" Balas Adel mendelik ke arah Alden.

"Tapi serius lo Del, lo itu udah cantik pinter main basket duhh makin bikin gue galon aja lo" Ucap Alden.
Sedangkan Adel memutar mata malas.

"Apaan galon? lemenieral?" Tanya Kevin polos.

"Gagal mov'on goblok" Ucap Alden ngegas.

"Wes santai, gue kira lon'ga" Ujar Kevin. Sedangkan Alden mengernyit bingung "lon'ga apaaan lagi tuh"

"Lon*t* gatal" Kevin menyengir bodoh.

"Dih gak jelas loh" Alden menatap sinis Kevin. Lalu menoleh ke samping dan tersenyum manis" Gimana Del tawaran gue masih berlaku sampai sekarang, mau gak balikan sama gue" Ucapnya menaikan turunkan alisnya.

Sedangkan Kenzie hanya diam saja. Laki-laki itu memang irit berbicara dan dingin serta jangan lupakan wajahnya datar. Tapi tidak ketika bersama keluarganya apalagi Keyra.

"Gak usah percaya Del, asal lo tau kemarin adik kelas si Natasha dia baperin" Tanya Kevin mulai jengah melihat sahabatnya satu ini.

"Apaan si lo, gak usah percaya Del ni orang emang setan" Sahut Alden manatap tajam Kevin.

"Enak aja lo Dugong"

"Lo babi"

"Lo setan"

"Upil badak"

KEYVAN ||•ON GOING•||   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang