KABAR

18 2 0
                                    

      Hari ini Airi dan Kris akan berkunjung ke rumah orang tua Kris di Busan. Kebetulan ini adalah hari libur Kris, jadi ia ingin membawa istrinya menemui sang ibu sembari memberi tahu bahwa istri tercintanya tengah berbadan dua.

   Meski ada sedikit rasa kwatir di hati Kris, ia terus mencoba bahwa semuanya akan baik baik saja.  Mengingat ibu nya yang tak pernah menyetujui Airi sebagai menantunya kala itu.

    " apa kau gugup ? "

   Airi yang melihat gelegat aneh suaminya tersebut mulai angkat bicara.

  Kris menggeleng, ia kembali menggenggam tangan Airi saat ini.

    " aku baik baik saja Kris.. percayalah, ucapan ibu adalah kekuatan ku untuk terus bersi keras menjaga mu... " lagi-lagi Airi menyakinkan suaminya, ini bukan pertama kalinya untuk Airi. 2 tahun adalah waktu yang lama untuk mendengar dan melihat tatapan sinis dari mertuanya. Namun itu semua tak menyurutkan perasaanya pada Kris dalam hal menyerah.

    " maafkan aku Ri, aku tak pernah bisa mem.."

Belum selesai bicara, Airi membungkam bibir Kris dengan telunjuknya.

  " fokuslah menyetir, atau kau akan membahayakan keselamatan kami semua.. " potong Airi pada ucapan Kris.

   Ya, ucapan Airi merupakan sihir bagi Kris, ia akan menuruti apapun yang di katakan istrinya ini. Bahkan saat Airi memintanya untuk tidak sering sering menciumnya saat hamil seperti ini.

   Kini Kris fokus menyetir, sesekali melirik istri tercintanya yang kini sibuk memandangi pohon sakura di tepian jalan karna bulan ini adalah musim semi.

.

.

.

       Sesampainya di sana, Kris segera menggandeng istirnya menuju rumah besar bercat abu abu dengan gerbang besi yang hampir menutupi setengah bangunan rumah tersebut.

    Ia yang langsung di sambut oleh pelayan Rumah pun segera di persilahkan layaknya pangeran.
Tak heran jika perlakuan Kris terlihat di istimewakan.
    Itu semua karna Kris adalah anak orang terpandang di Seoul. Ayahnya adalah orang kaya pertama di negara, dan ibu nya adalah wanita hebat yang menjadi duta besar Unicef sebagai perwakilan dari negeri gingseng ini.

   " apa eomma ada di rumah.. " tanya Kris pada salah satu pelayan yang menyambutnya.

   " maaf Tuan, tapi Nyonya Wu tengah pergi keluar kota untuk beberapa hari ke depan.. "

   " lalu, bagaimana dengan Appa ? Apa ia tak ada di rumah juga... "

  " Tuan Wu ada, beliau tengah bersantai di taman belakang.. "

  Kris mengangguk, ia pun segera berlalu menuju tempat yang di katakan maid barusan.

   Airi yang ada di sebelahnya hanya tersenyum mengangguk pada Maid rumah mewah milik suaminya ini.

   Sesampainya di taman belakang, Kris mendapati ayahnya tengah duduk bersantai dengan secangkir teh di meja,dan juga koran yang kini ada di kedua tangannya.
   Kris yang menghapiri orang tuanya tersebut langsung memeluknya, layaknya anak kecil yang tak tau tempat.

   " appa... " kata Kris yang kini telah memeluk ayahnya, membuat koran ayah Kris lecek karna tertindih tubuh keduanya.

   " Kris.. " sahut sang Ayah yang tak kalah antusias.
  
    " kenapa kau tak bilang jika akan datang.."

  " aku ingin membuat kejutan untuk mu appa.. "

Tuan Wu mengangguk, tersenyum pada putra semata wayangnya tersebut. Lalu beralih pada Airi yang berdiri di sebelah keduanya.

IAM FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang