Tangis bayi terdengar nyaring di sebuah ruangan yang hanya terdapat ayah dan ibunya itu, ya Tangisan itu berasal dari Dean yang entah kenapa seharian penuh ia terus rewel.
Kris sendiri masih sangat sabar menenangkan bayi satu bulan itu meski sebenarnya ia ingin ikut mennagis juga saat ini.
'' Dean sayang, apa kau ingin jalan-jalan keluar ? hmm ? '' tanya Kris pada putra semata wayangnya itu, sesekali ia menimang nimangnya dalam pelukan.
Ia akan berhenti menangis sejenak, namun beberapa saat kemudia ia merengek tak karuan. dan kebetulan hari ini Nunna Aira tak datang kerumah sakit karna ia tengah pulang ke Jepang bersama suaminya.
'' Airi'a ... aku yakin ia sangat merindukan mu .. '' ucap Kris yang telah habis usahanya untuk membuat Dean terdiam, ia mendekatkan bayinya pada Airi,
Saat itu juga Dean menyentuh jari telunjuk sang ibu , entah apa yang terjadi di antara keduanya, Dean langsung terdiam memandangi wajah ibu nya yang masih terpejam tanpa pergererakan.
Kris tak kuasa menahan tangisannya, ia terisak sesaat melihat kedua orang yang begitu ia cintai ini.
'' Maaf kan ayah nak,.. ''
Ucapan itu terlontar begitu saja, hatinya begitu terkoyak melihat sang putra dengan ibunya yang tak dapat berintraksi sama lain.
'' Cepatlah sadar ri' .. kami semua merindukan mu .. '' Kata kris masih dengan tangis kecilnya.
Suasana kembali hening, hanya bunyi alat pendeteksi jantung Airi dan ocehan bayi kecilnya di dalam ruangan itu saat ini.
Setidaknya ini membuat Kris sedikit lebih tenang, harusnya ia melakukan hal itu sedari tadi. karna saat Dean menangis ia selalu menjauhkan putranya dari Airi, ia tak ingin tangisannya mengganggu ibu nya itu.
'' maafkan ayahmu nak, harusnya ayah tak menjauhkan mu dari mama .. hmm '' kata Kris meraih tangan mungil itu.
Putranya hanya menggerak gerakkan kepalanya pelan, sesekali memandang ayahnya yang terlihat menyesali perkataannya tadi.
Tak lama kemudian putranya tertidur, membuat Kris menyingsingkan senyum kecilnya pada bayinya ini.
'' Airi'ah, ia telihat sangat menyanyangimu .. ''
.
.
.
#Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
IAM FOR YOU
Short Story'' setelah menikah nanti kau akan bersamaku '' '' kemanapun dan di mana pun.. '' Kata kata itu yang selalu ku ingat saat melihat kilas senyum di otak ku, Ungkapan yang telah tersampaikan kedalam lubuk hati paling dalam, menjadikan ku lupa akan...