Tiga-Empat.

4.9K 400 3
                                    

Author Pov.

3 hari kemudian.

Lizi melangkah dengan santainya menuju ruangan Ceiza, setelah Ceiza sehat dan kembali bekerja, kini saatnya Lizi menjalankan tugasnya.

"Ceiza" panggilnya begitu membuka pintu ruangam Ceiza. Ceiza mendongak dan tersenyum lebar, dia menghentikan pekerjaanya seketika.

Lizi mendekat dan langsung duduk di pangkuan Ceiza. Dia bersandar di dada bidang Ceiza "Ada apa sayang?" tanya Ceiza sembari menciumi pucuk kepala Lizi.

Lizi masih diam, dia memainkan jari lentik Ceiza dan mengecupinya "Aku cinta kamu" ucapnya seraya mendongak, matanya menatap wajah tampan Ceiza dari bawah.

Ceiza terenyuh, dengan segera dia mengecup bibir Lizi dan melumatnya, ciuman normal tanpa adanya napsu menggebu, Lizi memejamkan matanya merasakan manis dan kenyalnya bibir Ceiza.

Setelah puas, kini mereka saling menatap "Seandainya aku pergi, kamu gimana Cei" tanya Lizi tenang.

Ceiza memiringkan sedikit kepalanya, lalu dengan cepat mengecup dahi Lizi "Aku bakal cari kamu, sekarang aku punya uang supaya bisa cari kamu, kalau dulu masih ditanggung orang tua" bisik Ceiza yakin.

Lizi tersenyum dalam "Jangan cari aku Cei, seandainya aku mati? Kan gak mungkin kamu ikut mati" gurau Lizi.

Dia bergurau pasal kematian, padahal Ceiza amat sensitif dengan topik itu, karena ucapannya pernah menyumpahi Lizi untuk mati atau pergi.

"Kenapa enggak, kalau itu bisa buat aku ketemu kamu. Kenapa enggak" jawabnya santai namun menusuk, tatapan matanya sejenak mengosong dan terlihat sendu.

Tapi kemudian cerah kembali "Ayo ke KUA hari ini" ajak Ceiza.

"Buat?"

"Kita nikah hari ini aja, habis kamu makin hari makin buat aku cinta, emuaach"

Lizi tertawa pelan merasakan ciuman-ciuman lembut di wajahnya, dia mengelus pipi Ceiza dengan sayang, betapa dia sangat mencintai Ceiza.

Dan sejenak dia teringat pesan dari seseorang di Belanda sana.

You drop the medicine?

I never use them.

Stupid, you can die if like that!

No problem, i will die if i get married.

Ck, dont make your husband be a sadman.

Nope, he is a strong man.

He can be crazy.

Lizi tersenyum lagi, dia akan mati sebentar lagi. Dan kematiannya akan menjadi kematian yang indah baginya.

"Semoga kamu kuat Cei" bisiknya teramat pelan, sampai Ceiza tidak mendengarnya.

Semoga Ceiza tidak gila, semoga dia tidak ikut menyusul, semoga Ceiza hidup bahagia. Semoga itu semua terjadi.

"Eh, aku nanti mau punya anak banyak." celetuk Ceiza berandai-andai. Lizi hanya mengangguk dengan tawa ringannya, terserah Ceiza aja dah.

Lizi mah ngikut aja yakan hahahah.

"Kalau gitu nanti yang hamil kamu aja." celetuk Lizi bercanda. Ceiza malah menganggapnya serius, dia mengangguk yakin.

"Kalau aku bisa gantiin kamu, biar aku aja yang hamil." jawabnya santai.

Lizi malah menggeleng tak percaya, ada saja isi pikiran calon suaminya ini.









































Tbc.

My Dom Girlfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang