Dua.

21.1K 1.3K 50
                                    

Jangan lupa voment, jangan lupa voment, jangan lupa voment aaaaaaaaaa.

Author Pov.

Ceiza heran, kenapa suasana kelas terasa tegang dan menegangkan. Dan juga tumbenan si kembar diam, gak grasak-grusuk seperti biasanya.

Tak mau ambil pusing, Ceiza kembali fokus pada penjelasan guru di depan sana. Tapi berusaha se fokus apapun pikirannya pasti selalu tertuju pada Lizi, Lizi dan hanya Lizi.

Dadanya kembali sesak, matanya berkaca-kaca dan sebentar lagi bakalan ngeluarin keringatnya. Kata Mami gaboleh nangis ataupun manja jika diluar rumah.

Maka dari itu Ceiza segera mengucek matanya agar air matanya tak jatuh. Dia menghela napas berulang kali untuk menenangkan sesak di hatinya.

"Kangen Lizi..." bisiknya sedih. Dia akan menemui Lizi saat istirahat, dia akan minta maaf. Dia gak sanggup di diamkan Lizi bahkan baru 12 jam lamanya.

Ceiza mengusak rambutnya kasar, dia KANGEN SAMA LIZI WOI ELAH APA GAK ADA YANG PEKA!?.

Kayaknya gen gengsi dari Celo NURUN 100% ke Ceiza. GENGSINYA SELANGIT!. Hampir saja Ceiza membanting kepalanya ke meja, jika tak ingat dia sedang berada di kelas.

Di tempat lain.

"Bolos lagi elah" celetuk Septria, cowok ganteng yang lahir di bulan september. Lizi melirik sinis cowok itu, dia melanjutkan permainannya di ponsel.

Septria, Adrian, Ryan, Janucila, Febri, Aprila. Teman sekaligus bawahan Lizi datang mengerumuni gudang tempat persembunyian nya. "Mau apa lo semua?" tanya Lizi tenang.

Aprila duduk di sebelah Lizi, dia mencomot brownies di piring dekat tangan Lizi. Btw gudang yang dimaksud tak kotor dan berdebu seperti gudang kebanyakan.

Sudar rapi, bersih, ada sofa, tv, bedcover, Ac, Meja dan kursi kayu. Ini semua Lizi sendiri yang meng coverynya, untuk pertemuan antar anggota Deliop.

Dan juga tempat penghukuman Ceiza.

"Gabut di kelas, pelajarannya gila mengenang masa lalu mulu. Kan gue jadinya ingat mantan" oceh Ryan sebal sembari tidur di bedcover lebar 1.

Lizi mendelik kemudian berdecak sebal, kekesalan naik berkali-kali lipat saat ini. "Gue bawa kabar burik buat lo Liz" celetuk Adrian.

"Apaan?"

"Anggota dari Cendana dikeroyok Anggota Garika. Masuk IGD" cetus nya memberi kabar.

"Masalah bermula?"

"Deni gak sengaja nyenggol bahu pacar Ketua dari Garika. Dia gak senang dan langsung ngeroyok"

Lizi menyeringai, lumayan pelepasan untuknya karena emosinya sudah memuncak sedari semalam "Jabanin, ajak war pas pulang sekolah nanti" perintah Lizi.

Adrian mengangguk patuh. "Pacar lo mana?" celetuk Febri tiba-tiba, dan itu membuat kekesalan Lizi kembali lagi.

"Mending lo semua keluar dari sini, gue mau ngehukum Ceiza 3 menit lagi" mereka mengangguk patuh dan bergerak secara bersamaan keluar dari sana.

Pasti ruangan ini akan berbau sperma sebentar lagi. Lizi mengambil strip on dam blut plug. Antara 2, dia bingung mau pakai yang mana. "Ini aja" gumam Lizi seraya mengambil strip on.

Nantikan hukumanmu Ceiza sayang, nakal sih jadi cowok hahahah.


























Tbc.

Adegan chap depan, 18+.

My Dom Girlfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang